Hari 1
Hari 1: Senin 13 Februari 2023 | Swiss Bell Hotel Manokwari
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Pembukaan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan (Dinkes Disaster Plan) oleh Sekretaris DInas Kesehatan Provinsi Papua Barat dihadiri secara online oleh perwakilan UNICEF CFO Papua-Papua Barat (dalam insert), PKMK FK-KMK UGM dan Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI.
PKMK–Papua Barat. Provinsi ketiga dan yang terakhir yang menjadi sasaran tindak lanjut UNICEF yang bekerjasama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM dalam menyusun modul Operasionalisasi Klaster Kesehatan pada 2022 adalah Provinsi Papua Barat. PKMK FK-KMK UGM memfasilitasi peningkatan kapasitas untuk tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan dan lintas sektor dalam menyusun dan merevisi rencana penanggulangan bencana dan operasionalisasi HEOC-health emergency operation center sebagai bagian dari klaster kesehatan. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Swiss-Bell Manokwari ini dilangsungkan selama lima hari yaitu 13-18 Februari 2023. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menyusun rencana penanganan bencana dan krisis kesehatan serta cara mengoperasionalisasikan klaster kesehatan.
Di pertemuan pertama (13/2/2023) dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, apt., drs. Bahktiar, M.Kes, setelah sebelumnya beberapa pengantar juga disampaikan oleh dr. Bella Donna, M.Kes sebagai Ketua Divisi Manajemen Bencana Kesehatan di Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM. DIlanjutkan pengantar oleh Aminuddin Muhammad Ramdhan, SIP., MA., selaku Chief Field Office (CFO) UNICEF Papua dan Papua Barat, dalam pengantarnya, Ramdhan mengingatkan agar rencana kontingensi yang akan disusun bersama oleh sektor kesehatan dapat terintegrasi dengan renkon-renkon yang disusun oleh lintas sektor lain seperti pendidikan, air bersih dan terutamanya renkon daerah yang disusun oleh BPBD. Ditambahkan pula oleh Dr. Martha Gercelina Silaen, MPH., bahwa penyusunan Dinkes Disaster Plan ini sangat dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan di Provinsi untuk memuktairkan terminologi dan kebijakan pusat dan disesuaikan dengan kebutuhan sektor kesehatan di daerah saat terjadi bencana. Perwakilan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, Vanda Roza, SKM., MKM., merasa bangga dan terbantu dengan kegiatan ini. Dalam sambutan sekaligus membuka acara pelatihan ini, Bahktiar menyampaikan harapannya bagaimana fasilitator dari PKMK FK-KMK UGM dapat membantu perhitungan standar pelayanan maksimum terkait krisis kesehatan dan semoga setelah pelatihan ini anggaran sektor kesehatan tetap siap untuk kebencanaan.
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Sesi penyampaian materi kebijakan nasional krisis kesehatan dan ketahanan kesehatan oleh Vanda Roza, SKM, MKM., staf Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI
Sebelum pemaparan materi, fasilitator kegiatan dari PKMK FK-KMK UGM yaitu apt. Gde Yulian, M.Epid dan Madelina Ariani, SKM, MPH, menggali level pengetahuan peserta dengan survei singkat terkait substansi yang akan diberikan dalam pelatihan dengan tujuan agar materi yang diberikan di hari-hari selanjutnya akan lebih operasional dan implementatif. Materi pertama disampaikan oleh perwakilan Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Vanda Roza, SKM, MKM., yaitu Update kebijakan dan peraturan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan dimana dalam penyampaiannya Vanda sebagai anggota Tim Kerja Mitigasi Kesiapsiagaan dan Ketahanan Kesehatan, menjelaskan transformasi sistem kesehatan dan bagaimana ketahanan kesehatan perlu lebih mendapatkan porsi dalam penyusunan DInkes Disaster Plan ini. Selanjutnya penyampaian materi oleh apt., drs. Bahktiar, M.Kes terkait kebijakan dan strategi penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di daerah Provinsi Papua Barat. Setelah break makan siang sesi materi dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Komponen Dinkes Disaster Plan oleh dr Bella Donna, M.Kes dan dilanjutkan dengan pemaparan terkait rencana penanggulangan bencana (RPB) dari perwakilan Kepala BPBD Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir, S.Sos, MM.
Reporter : apt. Gde Yulian, M.Epid.
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
Hari 2
Hari 2: Selasa, 14 Februari 2023 | Swiss Bell Hotel Manokwari
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Penentuan analisis risiko oleh peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dan lintas program yang hadir difasilitasi oleh Madelina Ariani, SKM., MPH., Faiz Pratama, SKM., dan Hagung Putra Susila, S.Tr.Li., dari PKMK FK-KMK UGM
Pada hari kedua kegiatan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan di Provinsi Papua Barat yang didukung oleh UNICEF bekerjasama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan. Fasilitator dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM, Madelina Ariani, SKM., MPH., memberikan materi terkait analisis risiko kemudian memfasilitasi penugasan parsipatoris memprioritaskan potensi-potensi ancaman yang mungkin terjadi di Provinsi Papua Barat dengan dibantu oleh Faiz Pratama, SKM., asisten peneliti di Divisi Manajemen Bencana Kesehatan.
Pada sesi selanjutnya, fasilitator kegiatan dari PKMK FK-KMK UGM, apt. Gde Yuilan, M.Epid., menjelaskan salah satu instrumen yang akan berguna untuk menjadi salah satu komponen kunci dalam penyusunan Dinkes Disaster Plan yaitu tabel perhitungan kapasitas maksimum berdasarkan SPM Kesehatan, dimana tabel ini disarikan dari empat regulasi: Permendagri Nomor 100 dan 101 Tahun 2018, Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 tentang SPM Kesehatan dan Permenkes Nomor 75 Tahun 2019 terkait Krisis Kesehatan serta pedoman SPHERE dan Pedoman Tenaga Cadangan Kesehatan yang menjadi salah satu program kunci transformasi sistem kesehatan pada pilar 3b. Ada beberapa feedback yang diberikan serta diskusi terkait penentuan standard dan kapasitas maksimum yang dibutuhkan dari Provinsi Papua Barat yang bermuara pada kesepakatan bahwa dokumen dinkes disaster plan yang akan diinisiasi untuk dihasilkan dalam pertemuan ini akan menjadi evidence based bagi stakeholder, BPBD utamanya sebagai komandan operasi penanggulangan bencana di daerah untuk melakukan advokasi terkait strategi intervensi dan kebijakan-kebijakan yang di ambil saat terjadi krisis kesehatan kepada mitra dan stakeholder lain.
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Beberapa pedoman dan regulasi yang direkomendasikan oleh fasilitator, apt. Gde Yulian, M.Epid., yang dapat membantu dalam menghitung kapasitas maksimum dan strategi kebijakan baik secara umum maupun spesifik untuk sub-subklaster kesehatan yang dibutuhkan dalam penyusunan dinkes disaster plan yang dapat diakses pada tautan:Selengkapnya
Pada sesi kedua, disampaikan materi Logistik dan Fasilitas HEOC dan Peta Respon oleh apt. Gde Yulian, M.Epid. Gde membagikan pengalaman-pengalaman dan teori terkait pengelolaan logistik medis saat bencana dan penekanan di materi ini adalah perencanaan terkait pengadaan dan distribusi harus dilakukan oleh klaster kesehatan pada masa pra-bencana, sehingga ketika HEOC diaktifkan siapapun pengelola logistic yang ada sudah ada pedoman dan SOP pengelolaan logistik termasuk bagaimana menerima dan mendistribusikan kembali logistik serta mempersiapkan berita acara serah terima atau BAST. Sesi ke dua ini dilanjutkan dengan materi Fasilitas HEOC dan Peta Respon. Peserta diajak untuk secara parsipatoris mengidentifikasi peralatan dan fasilitas apa saja yang penting untuk disiapkan oleh klaster kesehatan di masa pra-krisis agar dapat segera digunakan untuk koordinasi klaster kesehatan di pos HEOC kelak. Dalam penyajian materinya, Gde juga membagikan link berisikan peta-peta kerentanan di beberapa kabupaten di Provinsi Papua Barat yang pernah disusun oleh Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes pada 2016 sebagai modal dasar untuk peserta menyusun peta respon. Diharapkan dalam waktu mendatang peta-peta ini dapat dimuktahirkan dengan bantuan stakeholder lokal, nasional maupun internasional.
Kumpulan Peta Risiko Papua Barat: SELENGKAPNYA
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Tim PKMK FK-KMK UGM melakukan kunjungan ke BPBD Provinsi Papua Barat dan berdiskusi terkait keterlibatan BPBD dalam proses penanggulangan bencana kesehatan dan proses pendirian UPT serta keterlibatan sektor kesehatan dalam finalisasi draft rencana penanggulangan bencana (RPB) daerah Papua Barat sebagai koridor dinkes disaster plan
Pada sore harinya tim PKMK FK-KMK melakukan kunjungan lapangan ke BPBD untuk berdiskusi terkait update dari renkon-renkon yang dimiliki BPBD dan kemungkinan advokasi lintas sektor yang dapat difasilitasi oleh PKMK FK-KMK UGM selama melakukan pelatihan. Hal ini diharapkan dapat menjembatani antara Dinkes Provinsi Papua Barat dengan lintas sektor agar renkonkes tidak terlalu jauh dari koridor yang sedang disusun dalam dokumen rencana penanggulangan daerah Papua Barat serta akan terintegrasi dan juga interoperable dengan Renkon BPBD. Di BPBD Provinsi Papua Barat tim PKMK diterima oleh Kepala Pelaksana BPBD, Derek Ampnir, S.Sos.,MM dan Luther Karababa, staff Bidang Pencegahan beserta jajaran staff UPT Pusdalops BPBD Papua Barat lainnya.
Reporter : apt. Gde Yulian, M.Epid.
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
Hari 3
Hari 3: Rabu, 15 Februari 2023 | Swiss Bell Hotel Manokwari
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Penentuan analisis risiko oleh peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dan lintas program yang hadir difasilitasi oleh Madelina Ariani, SKM., MPH., Faiz Pratama, SKM., dan Hagung Putra Susila, S.Tr.Li., dari PKMK FK-KMK UGM
Pada hari ketiga kegiatan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan di Provinsi Papua Barat yang didukung oleh UNICEF bekerjasama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan. Fasilitator dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM, Madelina Ariani, SKM., MPH., memberikan materi lanjutan terkait analisis risiko kemudian meninjau ulang hasil dari penugasan parsipatoris memprioritaskan potensi-potensi ancaman yang mungkin terjadi di Provinsi Papua Barat sehingga didapatkan prioritas gempa yang berada di warna hitam atau sangat tinggi. Sesi pagi kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari dr Widiana K Agustin, MKM., selaku Kepala Tim Kerja Mitigasi, Kesiapsiagaan dan Ketahanan Kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes. Materi terkait klaster kesehatan dan operasionalisasinya setelah HEOC diaktivasi kemudian diperkuat oleh materi dari dr Bella Donna, M.Kes., terkait pengorgansasian.
Sesi ini berlangsung sangat alot diskusi mengenai by name dan by jabatan. Akhirnya disepakati dua duanya saja tetapi dengan catatan sosialisasi berkala mengenai DDP dan renkon. Pada sesi setelah makan siang dilanjutkan materi pengorganisasian. Oleh dr Bella Donna, M.Kes dan Frans Abidondifu, S.KM.,M.Epid dari Dinas Kesehatan Papua Barat selaku PJ Krisis Kesehatan memfasilitasi untuk menuliskan draft sementara. Awalnya pengorganisasian hanya menggunakan komandan, tim dan sub klaster. Kemudian kemarin dijabarkan satu satu tupoksi sehingga akhirnya mau menggunakan ICS yang sudah diadvokasikan. Terdapat perdebatan menarik untuk menempatkan eselon 3 dan 4, yang paling kurang di sini adalah subklaster yankes yang berhadir di pelatihan dan selama ini memang tugas yankes dibantu banyak oleh Sekretaris Dinas, tim Logistik dan tim krisis.
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Fasilitator dari PKMK FK-KMK UGM: dr Bella Donna, MKes., Madelina Ariani, SKM., MPH., dan Faiz Pratama, SKM. Mendampingi Frans Abidondifu, S.KM.,M.Epid dari DInkes Papua Barat dan dr Yohan dari UNICEF dalam mengidentifikasi organisasi klister kesehatan
Pada sore harinya tim PKMK FK-KMK melakukan kunjungan lapangan ke rumah sakit, diterima oleh kabid SDM dan pengembangan dengan kasie SDM yang juga peserta pelatihan HDP yang diadakan oleh PKMK FK-KMK UGM, yakni dr. Agnes J. Arobaya. Tim diajak berkeliling rumah sakit. RSUP ini baru berdiri dua tahun, awal COVID-19 langsung berdiri untuk COVID-19 dan sekarang sudah beropreasi kelas C dan persiapan akre pertama. Belum ada perencanaan bencana di RS. RS sudah menerima rujukan dan menjadi rujukan utama. pengalaman menerima pasien banyak tahun lalu, sebuah kejadian kecelakaan truck yang membawa pasien ke rumah sakit cukup membuat kekecauan. Saat itu sistem rujukan antar rumah sakit sudah berjalan menggunakan media telpon dan WA group.
Reporter : apt. Gde Yulian, M.Epid. dan Faiz Pratama, SKM.
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
Hari 4
Hari 4: Kamis, 16 Februari 2023 | Swiss Bell Hotel Manokwari
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Pengembangan scenario kejadian gempa oleh peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dan lintas program yang hadir sesuai dengan hasil analisis risiko yang difasilitasi oleh Madelina Ariani, SKM., MPH., dari PKMK FK-KMK UGM
Pada hari keempat, kegiatan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan di Provinsi Papua Baratyang didukung oleh UNICEF bekerjasama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan. Fasilitator dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-KMK UGM menginisiasi pengisian lembar kerja terkait strategi dan kebijakan dalam penanggulangan bencana. Madelina Ariani, SKM., MPH merangkum komitmen dari peserta pelatihan untuk menjadi penanggung jawab komponen-komponen dokumen DDP dan di akhir pelatihan akan di tentukan timeline nya. Pada sesi ini juga dilanjutkan penugasan pengisian lembar kerja kegiatan-kegiatan yang memiliki standar pelayanan minimum untuk mengidentifikasi kesenjangan terhadap kapasitas maksimum yang dimiliki dan dibutuhkan di daerah wilayah kerja dinas kesehatan Provinsi Papua Barat yang berpotensi terdampak bencana atau krisis kesehatan di kemudian hari.
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Komitmen dinas kesehatan Provinsi Papua Barat, dimana para penanggung jawab masing-masing bab dipetakan dan akan dilakukan pendampingan baik online maupun offline di kesempatan selanjutnya.
Di sesi selanjutnya, peserta melanjutkan penugasan pengisian lembar kerja kegiatan-kegiatan yang memiliki standar pelayanan minimum untuk mengidentifikasi kesenjangan terhadap kapasitas maksimum, kemudian dilanjutkan penugasan mengenai SOP dan fasilitas yang dibutuhkan oleh HEOC pada saat akan diaktivasi. Fasilitator dari PKMK FK-KMK UGM, dr Bella Donna Tampubolon, M.Kes. dan Madelina Ariani, SKM., MPH., memandu jalannya penugasan yang dikuti oleh peserta dengan partisipatif. Banyak feedback dari peserta terkait operasionalisasi HEOC terutamanya pada penentuan tempat dan form-form yang dibutuhkan. Fasilitator menggunakan pendekatan lembar kerja simulasi table-top exercise, dengan instrumen kesiapan klaster kesehatan dengan sekitar 60 pertanyaan untuk membantu peserta pelatihan mengurai permasalahan antar bidang yang bekerja di dinas kesehatan provinsi. Simulasi ini juga kembali memperkenalkan Peraturan Menteri Kesehatan, Permenkes Nomor 75 Tahun 2019 terkait Krisis Kesehatan dan peserta ditunjukkan struktur yang diadvokasikan di regulasi tersebut, kemudian dibandingkan dengan struktur di Rencana Kontingensi Pandemi Nasional dimana di pedoman yang disebut terakhir sudah mengadaptasi ketahanan kesehatan dan pilar pilar penanganan pandemi milik WHO.
Reporter : apt. Gde Yulian, M.Epid. dan Faiz Pratama, SKM.
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
Hari 5
Hari 5: Jumat, 17 Februari 2023 | Swiss Bell Hotel Manokwari
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Sesi penutupan dari pelatihan penyusunan rencana kontingensi sector kesehatan di daerah oleh Sekretaris Dinas Kesehatan
Pada hari kelima atau terakhir dari kegiatan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan di Provinsi Papua Barat yang didukung oleh UNICEF bekerjasama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan. Melanjutkan aktivasi HEOC dari hasil RHA pada hari sebelumnya, fasilitator dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-KMK UGM, Madelina Ariani, SKM., MPH, mempertajam dan memperdalam dengan materi terakhir terkait data dan informasi yang dibutuhkan oleh HEOC selama masa tanggap darurat bencana atau krisis kesehatan. Ditekankan bahwa dinas kesehatan tidak hanya sekedar mengumpulkan data untuk menjadi informasi saja tapi juga harus dilakukan analisis untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan baik dalam menentukan strategi maupun kebijakan operasi penanggulangan darurat kesehatan. Salah satu contohnya memahami alur dan mekanisme pelaporan dan pemanfaatan form-form terkait yang digunakan oleh HEOC, pengelolaan relawan dan penyampaian informasi terkait sub-subklaster. Setelah mengkaji langsung form RHA dan kemanfaatan PHSA-public health situation analysis atau infografis bencana maka kebutuhan SOP pengelolaan data sangat esensial untuk dimasukkan ke dalam dokumen dinkes disaster plan termasuk penyediaan papan informasi di pos koordinasi klaster kesehatan atau HEOC.
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Sesi kedua yaitu simulasi aktivasi HEOC, penggunaan peta respon dan laporan sub-subklaster kepada komandan HEOC dipimpin oleh Sekretaris Dinas Kesehatan,
Acara dilanjutkan dengan demonstrasi simulasi rapat klaster kesehatan untuk aktivasi HEOC, kemudian laporan perkembangan HEOC di hari ke-2 dan hari ke-7, yang melibatkan para Kabid dan PJ sub-subklaster yang hadir di pelatihan ini . Demonstrasi ini memberikan sedikit gambaran mengenai hal yang sebaiknya dilakukan pada saat rapat internal dinas kesehatan provinsi dan informasi apa yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan subklaster yang telah disusun berdasarkan kebijakan dan strategi program terkait. Acara kemudian ditutup dengan sambutan penutup dari perwakilan PKMK FK-KMK UGM, dr. Bella Donna, M.Kes dan terakhir Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, apt. Drs. Bakhtiar, M.Kes., yang kembali memberikan dukungan semangat dan dukungan moril kepada peserta pelatihan bahwa penanggulangan bencana akan membutuhkan kesiapan dan keikhlasan dari para petugas kesehatan. Andi berharap sharing ilmu dan pengalaman dari PKMK FK-KMK UGM yang difasilitasi oleh UNICEF ini dapat terus berlanjut dengan pertemuan offline berikutnya akan dilaksanakan Maret 2023.
Link dokumentasi kegiatan: https://drive.google.com/drive/folders/14zjBx0QvxGyuTwoel_eLvCy-tF7SundJ?usp=share_link
Reporter : apt. Gde Yulian, M.Epid. dan Faiz Pratama, SKM.
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM