logo2

ugm-logo

Reportase Diskusi Riset Manajemen Bencana dan Dampaknya di Sektor Kesehatan: Refleksi 20 Tahun Pasca Tsunami Aceh

Reportase

Diskusi Riset Manajemen Bencana dan Dampaknya di Sektor Kesehatan:

Refleksi 20 Tahun Pasca Tsunami Aceh

Forum Alumni, Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran-Kesehatan FK-KMK UGM dan Program Studi Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Selasa, 24 Desember 2024  | Pukul 08.00-16.00 WIB


PKMK-Banda Aceh. Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran-Kesehatan FK-KMK UGM bekerja sama dengan Program Studi Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan kegiatan diskusi riset bertajuk “Manajemen Bencana dan Dampaknya di Sektor Kesehatan: Refleksi 20 Tahun Pasca Tsunami Aceh” bertempat di Aula Gedung D Lantai 2 FK USK. Acara juga disiarkan secara langsung melalui Zoom meeting dan kanal Youtube FK-KMK Official.

s3 aceh 1

Kegiatan dibuka dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Sambutan Alumni Program Studi Doktor FK-KMK UGM/ Ketua Program Studi Doktor FK USK yakni Prof. Dr. dr. Herlina Dimiati, Sp.A(K) yang menyampaikan harapan untuk perbaikan prodi doktoral di FK USK dan kolaborasi riset seperti yang menjadi impian para guru besar baik FK-KMK UGM dan FK USK. Sambutan juga disampaikan oleh Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama yang menekankan pentingnya kolaborasi untuk knowledge management terutama di bidang manajemen bencana kesehatan.

Selanjutnya, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., Ph.D memberikan pengantar kegiatan dengan judul “Kontribusi Riset Manajemen Bencana dan Dampaknya di Sektor Kesehatan”. Meski terdapat beberapa tantangan dalam mengembangkan riset manajemen bencana kesehatan, sejak tahun 1976 hingga 2023 ditemukan pertumbuhan riset yang menjanjikan di bidang ini. Melalui sains, dapat memberi manfaat jangka panjang, kolaborasi interdisipliner, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam fase mitigasi hingga rehabilitasi dalam bencana kesehatan.

Memasuki agenda pertama, yakni diskusi panel dengan tajuk “Riset di bidang Kesehatan Masyarakat dan Kebijakan Manajemen Kesehatan dan Gizi serta Dampaknya untuk Kebijakan Publik”. Sesi ini dipandu oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. Sebagai narasumber antara lain Prof. dr. Azharuddin, Sp.OT(K)Spine, FICS. yang membahas “Kesiapan Rumah Sakit dalam Menghadapi Bencana Internal dan Eksternal”; Prof. Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A(K). tentang “Imunisasi Anak Pada Saat Bencana”; Prof. Dr. dr. Rajuddin, Sp.OG(K)Fer mengenai “Kesehatan Reproduksi Saat Bencana”; dan Prof. Dr. dr. M. Yani, M.Kes., Sp.KKLP. mengenai “Ide-ide, Topik Riset Kesehatan Masyarakat” khususnya mengenai Jaminan Kesehatan Nasional.

Berikutnya, diskusi panel berjudul “Riset di Bidang Keperawatan dan Pendidikan Kedokteran-Kesehatan serta Dampaknya bagi Kebijakan Publik” dengan moderator Dr. Fitri Haryanti, S.Kp., M.Kes. Sesi ini dibersamai oleh empat narasumber antara lain Prof. Dr. Hajjul Kamil, S.Kp., M.Kep tentang “Kepemimpinan Perawat dalam Manajemen Bencana”; Dr. Ns. Wirda Hayati, M.Kep. mengenai “Pendidikan dan Kesiapsiagaan Bencana oleh Perawat Komunitas”; dan Prof. Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp.F(K)., Dipl.BE tentang “Aspek Etik dalam Penanggulangan Bencana”.

Sesi ketiga, dipimpin oleh Dr. dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A(K) dengan judul topik “Riset di Bidang Biomedis dan Klinis, serta Keterkaitannya dengan Kebijakan Publik”. Sesi ini mengundang narasumber antara lain Prof. Dr. dr. Kurnia Fitri Jamil, Sp.PD-KPTI dengan materi “Emerging and Re-Emerging Infectious Disease : The Role of Clinical Research, Laboratory in Early Diagnosis and Its Prevention”; dr. Harapan, DTM&H, M.Infect.Dis., Ph.D tentang “Infectious Disease Research: What Have Been Done and What Need to Be Done?”; Prof. Dr. dr. Maimun Syukri, Sp.PD-KGH dengan materi “Disaster Preparedness for Haemodialysis Patients”; dan Prof. Dr. dr. Dessy Rahmawati Emeril, Sp.S dengan materi “Regenerative Medicine for Pain Management”.

Sesi terakhir dengan topik “Pengembangan Agenda Riset Bersama (UGM-USK) untuk Sistem Kesehatan dan Bencana berdasarkan UU Kesehatan 2023” menjadi penutup rangkaian disusi riset dengan dipandu oleh Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., MSi. Pemateri di sesi ini antara lain Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D dengan judul materi “Pengembangan Agenda Riset Bersama (UGM-USK) untuk Sistem Kesehatan dan Bencana berdasarkan UU Kesehatan 2023”; Prof. Dr. dr. Herlina Dimiati, Sp.A(K) mengenai “Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran FK USK”; Prof. Dr. dr. Syahrul, Sp.S(K) mengenai “Manajemen Pendidikan dan Sumber Daya Manusia”; serta dr. Nelly Marisa, M.Biomed mengenai “Bagaimana Upaya Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Banda Aceh dalam Mendukung Riset S3”.

Di akhir acara, Prof. Adi Utarini menyampaikan penutup mengenai pengembangan agenda riset S3 kerjasama antara UGM dan USK. Prof. Adi Utarini menyampaikan bagaimana acara ini dapat berlangsung dan dukungan berbagai pihak. Dari diskusi ini, ditemukan ide-ide awal yang dapat dikembangkan menjadi riset S3 dan harapannya tindak lanjut dari diskusi dapat direalisasikan dan kerjasama diteruskan antara UGM dan USK.

Reporter: dr. Alif Indiralarasati (PKMK UGM)

Reportase “Training Public Health Emergency"

Reportase

Training Public Health Emergency"


11-12 Desember 2024

unhan mbk 1

PKMK-Bogor. National Critical Care and Trauma Response Centre (NCCTRC), sebuah lembaga kesiapsiagaan bencana di bawah Pemerintah Australia bekerja sama dengan MULTHEOR (Multi Country Training and Knowledge Hub for Health Emergency Operational Readiness) Universitas Pertahanan Indonesia mengadakan pelatihan bertajuk “Training Public Health Emergency” pada 11-12 Desember 2024 bertempat di Aula Serbaguna Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan RI. Kegiatan ini diikuti oleh 24 partisipan yang berasal dari Unhan RI, Kementerian Pertahanan RI, Kementerian Kesehatan RI, Pusat Kesehatan TNI AD/AL/AU, RSAL Ramelan Surabaya, FKM UI, Fakultas Farmasi UI, RSCM dr. Tjipto Mangunkusumo, Universitas Gadjah Mada, dan BRIN. Sebagai fasilitator kegiatan selama 2 hari adalah Maya Cherian (NCCTRC), Marion (University of Melbourne), Dr. dr. M. Wawan Mulyawan, Sp.BS (FK UI), dan dr. Arief Rachman, Sp.Rad (MER-C Indonesia). Peneliti PKMK FK-KMK UGM, dr. Alif Indira Larasati mewakili Universitas Gadjah Mada dalam kegiatan tersebut sebagai peserta.

Hari 1

Hari pertama kegiatan diawali dengan pembukaan yang dilaksanakan di Aula Serbaguna Lantai 2 Gedung Auditorium Fakultas Farmasi Milier Unhan RI. Sambutan diberikan oleh Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, MS. selaku Kepala Multheor Indonesia dan Dekan Fakultas Farmasi Militer Unhan RI. Yahdiana menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil dari penandatanganan kerjasama antara NCCTRC dan Multheor Indonesia untuk memperkuat kapasitas penanganan kedaruratan kesehatan masyarakat melalui pertukaran pengetahuan, teknologi, dan pengalaman praktis. Sambutan juga diberikan oleh Maya Cherian selaku koordinator pelatihan dari NCCTRC yang menyampaikan pentingnya kolaborasi global dalam menangani kedaruratan kesehatan. Kegiatan kemudian dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Pertahanan Indonesia Letjen TNI (Purn) Dr. Jonni Mahroza, SIP., MA., M.Sc., Ph.D.

unhan mbk 1

Selanjutnya, kegiatan dilaksanakan di lantai 1 ruang kelas FFM Unhan RI. Materi pertama yang disampaikan bertajuk “Introduction to Health Emergencies, global and local disaster landscape” yang membahas mengenai pengertian dan konsep kesehatan masyarakat dan kegawatdaruratan kesehatan berdasarkan definisi WHO, serta profil situasi wabah dan kegawatdaruratan di dunia dan di Indonesia. Materi kedua dibahas mengenai siklus kegawatdaruratan kesehatan masyarakat, pentingnya melakukan analisis risiko, dampak dari bencana dan krisis kesehatan, dan prioritas kesiapsiagaan negara berdasarkan WHO HEPR 2025-2029. Setelah sesi istirahat, materi dilanjutkan dengan pengenalan mengenai WHO IHR (International Health Regulation) 2005 yang di dalamnya mengatur mengenai standar, definisi, dan protap dalam menghadapi PHEIC (Public Health Emergency of International Concerns). Setelah memahami regulasi di tingkat dunia, disampaikan juga materi regulasi sistem kesehatan, kedaruratan, bencana, dan krisis kesehatan di Indonesia berdasarkan peraturan-peraturan yang ada. Sesi pagi hari ditutup dengan penyampaian materi mengenai komunikasi dalam kegawatdaruratan kesehatan masyarakat.

unhan mbk

Selepas istirahat siang, sesi materi dilanjutkan dengan penyampaian mengenai GHSA (Global Health Security Agenda) dan JEE (Joint External Evaluation) sebagai bagian tak terpisahkan antara indikator yang telah disepakati dunia untuk memperkuat ketahanan global dan membantu mencapai serta menjalankan amanah di dalam IHR. JEE sendiri hadir sebagai wadah untuk mengevaluasi capaian terhadap GHSA yang bersifat sukarela. Sesi latihan berikutnya ialah table-top exercise dengan kasus suspek Avian Influenza di area Jawa Tengah, Indonesia. Dari 24 partisipan dibagi menjadi 4 kelompok kecil berdasarkan siklus kegawatdaruratan kesehatan masyarakat, yakni fase prevensi, kesiapsiagaan, respons, dan pemulihan. Di dalam sesi simulasi, dilakukan pemetaan terhadap badan, institusi, organisasi yang terlibat di dalam kegiatan. Kemudian, dipetakan pula siapa yang terlibat di dalam masing-masing fase bencana, alur koordinasi, dan prioritas yang akan dilaksanakan dalam masing-masing fase kegawatdaruratan kesehatan masyarakat.

Kegiatan hari pertama diakhiri dengan wrap up, penyampaian masukan dan evaluasi dari masing-masing fasilitator, dan hasil observasi dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI.

Reporter: dr. Alif Indira Larasati.

 

More Articles ...