Reportase
Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan dalam Simulasi Nasional Kesiapsiagaan menghadapi Megathrust di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025
Padang, 31 Agustus – 4 September 2025
Menindaklanjuti undangan Kemenkes no. KK.02.02/A.X/3386/2025 terkait Undangan Narasumber / Fasilitator Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan dalam Simulasi Nasional Kesiapsiagaan menghadapi Megathrust di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025 tertanggal 22 Agustus 2025 kepada PKMK FK-KMK UGM. PKMK menugaskan apt.Gde Yulian Yogadhita, M.Epid sebagai narasumber untuk kegiatan tersebut, dimana tujuan dari simulasi nasional ini untuk koordinasi lintas sektor, kesiapan fasilitas kesehatan serta respons cepat dalam penanganan korban bencana.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguji rencana kontingensi gempa dan tsunami Provinsi Sumatera Barat [ LINK ] terhadap Pedoman Nasional Krisis Kesehatan [ LINK ] dengan beberapa penekanan seperti penanganan pra-hospital dan mobilisasi dan pengorganisasian TCK-EMT oleh HEOC yang dioperasionalisasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini terbagi dalam Pembukaan, Academic Session dan TFG (Tactical Floor Game), Command Post Exercise atau gladi posko, dan Field Simulation Exercise atau gladi lapang, kegiatan ini diadakan oleh Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI bekerja sama dengan BNPB, Pusdikkes TNI dan Pemda Sumatera Barat dikomandoi oleh Budiman SKM MKes sebagai Direktur Gladi.
Hari 1
Academic Session dan Tactical Floor Game (TFG), 1 September 2025.
Sebelum simulasi bencana, diadakan academic session, yang merupakan pengarahan atau pelatihan persiapan yang dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan, keterampilan, dan konteks yang dibutuhkan untuk latihan. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dengan memastikan peserta memahami rencana tanggap darurat, peran mereka, dan prosedur utama dalam lingkungan pendidikan yang bebas stres sebelum mempraktikkannya.
Tujuan utama dari academic session diantaranya:
- Membangun pondasi pengetahuan, peserta simulasi menerima penyegaran materi atau pengarahan yang mencakup konsep-konsep penting dari simulasi, seperti dasar-dasar insiden korban massal, system komando bencana, dan tinjauan rencana kontingensi.
- Memperjelas peran dan tanggung jawab, untuk menjelaskan secara tugas individu dan tim setiap peserta selama simulasi, memastikan semua orang mengetahui fungsi mereka dalam rantai komando.
- Menetapkan tujuan dan kriteria evaluasi: Penyelenggara menggunakan sesi ini untuk menentukan tujuan latihan dan menjelaskan aspek respons apa saja, terutamanya Kepmenkes Nomor 1502 Tahun 2023 dan Kepmenkes Nomor 1588 Tahun 2023, yang akan diuji implementasinya terhadap rencana kontinensi megathrust Sumatera Barat.
Caption: Pemateri dari Pusdikkes TNI, Mayor Muslim Leorima, S.Kep., M.Kep bersama fasilator dari PKMK FK-KMK UGM, apt. Gde Yulian, M.Epid. memberikan pengantar simulasi di sesi akademik sebelum simulasi menunjukkan kolaborasi militer dan akadeisi dalam mendukung program Kemenkes RI
Materi Sesi Akademik | Pemateri | |
Academic Session 1 - Pengorganisasian dan Mobilisasi TCK-EMT | Katimker TCK-EMT, Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes RI (dr Eko Medistianto, M.Epid.) | LINK |
Academic Session 1 - SPGDT | Research Institute of Disaster Management and Emergency Medical System, Kokushikan University - Tokyo (dr. Ali Haedar, SP.Em, KPEC) | LINK |
Academic Session 1 - Manajemen Pelayanan Gadar dalam Krisis Kesehatan | RSUD Provinsi NTB (dr.Eko Widya Nugraha, SP.Em., KPEC ) | LINK |
Academic Session 1 - Definisi RIG ROG TFG | PKMK UGM (apt.Gde YulianYogadhita, M.Epid.,) | LINK |
Academic Session 1 - Teori Gladi | Pusdikkes TNI AD (Mayor Muslim Leorima, S.Kep., M.Kep) | LINK |
Academic Session 1 - Briefing Pengendali Simulasi |
Pusdiklat BNPB (Ario Akbar Lomban, S.E., M.Ikom) |
LINK |
Setelah rehat makan siang, dilakukan tactical floor game (TFG), sebuah simulasi peta yang dilakukan sebelum simulasi bencana dengan menggunakan peta fisik berukuran besar untuk memvisualisasikan dan melatih rencana tanggap darurat dalam format permainan langsung. Latihan ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan teoretis dan simulasi langsung berskala penuh dengan mendorong pemikiran strategis, koordinasi tim, dan pemecahan masalah. Metodologi TFG ini yakni peserta berkumpul di sekitar peta lantai berukuran besar atau cetak biru area simulasi bencana, dengan figur miniatur atau penanda yang mewakili personel dan sumber daya. Fasilitator memandu peserta melalui scenario yang dituangkan dalam ROG dan secara fisik menggerakkan penanda untuk mensimulasikan tindakan dan respons.
Tujuan dari TFG ini untuk memvisualisasikan rencana dengan memberikan representasi visual tiga dimensi yang konkret dari area dan rencana simulasi, membantu peserta memahami logistik, penyebaran sumber daya, dan skala operasi lebih baik daripada membaca ROG atau diskusi saja. Meningkatkan pemikiran strategis, dengan menggunakan peta fisik, peserta ditantang untuk mempertimbangkan implikasi praktis dari keputusan mereka, seperti waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan sumber daya dari satu lokasi ke lokasi lain. TFG juga dapat memperjelas peran dan tanggung jawab: Format seperti permainan memastikan semua orang mengetahui fungsi mereka dalam rantai komando dan bagaimana tindakan mereka memengaruhi upaya tim yang lebih luas sebelum gladi bersih maupun simulasi langsung diterapkan.
Caption: Fasilitator PKMK FK-KMK UGM apt.Gde Yulian bersama fasilitator dari PK3D DKI Jakarta, RM Agung Syahputra, SKM, memfasilitasi jalannya tactical floor game.
Reporter : apt. Gde Yulian, M.Epid.
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan