07 Juli
Sumber :
- WAG Klaster Kesehatan Dinkes NTB
- Instagram Dinas Kesehatan Kota Mataram (Dikes.kota Mataram)
Dengan mempertimbangkan dampak yang begitu luas, hari ini Gubernur NTB menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir di wilayah Kota Mataram pada tanggal 7 Juli 2025 dan seiringan dengan penetapan status tersebut dibentuk Pos Komando Tanggap Darurat. Status tanggap darurat ditetapkan selama 10 (sepuluh) hari sejak tanggal 7 Juli 2025 sampai dengan 16 Juli 2025. Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dinas Kesehatan Kota Mataram bergerak cepat melakukan asesmen awal untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsian. Salah satunya adalah untuk mengidentifikasi fasilitas kesehatan yang terdampak dan memetakan jalur akses pelayanan kesehatan.
HEOC Dinas Kesehatan Kota Mataram yang dikomandoi oleh Kepala Dinas Kesehatan dr. Emirald Isfihan sigap menggerakkan pelayanan dan survei kesehatan masyarakat serta kesehatan lingkungan. Informasi yang didapat dari Media Sosial instagram Dinkes Kota Mataram, beberapa upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan adalah
- Dinas Kesehatan Kota Mataram bersama dengan Puskesmas melakukan aksi gerak cepat
- TGC Puskesmas Karang Pule melakukan pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
- Puskesmas Pagesangan sudah bergerak memberikan pelayanan kesehatan pada warga yang terdampak banjir.
Reportase :
Happy R Pangaribuan, MPH
Peneliti Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
08 Juli
Sumber :
- WAG Klaster Kesehatan Dinkes NTB
- Instagram Dinas Kesehatan Kota Mataram (Dikes.kota Mataram)
Dengan adanya adanya Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana upaya pelayanan kesehatan cukup baik, semua bidang sub klaster kesehatan dapat melakukan pelayanan kesehatan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Dinas Kesehatan Provinsi NTB mengingatkan dan mendorong pengelola masing-masing sub klaster kesehatan supaya aktif mengirimkan rencana operasi dan laporan kegiatan harian. Dinas Kesehatan Provinsi NTB membagikan informasi hasil rapat dengan Sekda di WAG Klaster Kesehatan :
- Pos komando respons Banjir Mataram akan dipusatkan di Halaman kantor Gubernur NTB
- Masing masing Klaster diminta untuk menyiapkan perlengkapan masing-masing
- Klaster Kesehatan diminta untuk membangun tenda dengan Nakes dan ambulance standby di posko dimaksud.
Informasi yang didapat dari Media Sosial instagram Dinkes Kota Mataram, beberapa upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan adalah :
- Puskesmas Cakranegara bersama dengan RS Jiwa Mutiara Sukma melakukan pelayanan pemeriksaan kesehatan dan trauma healing bagi warga terdampak di Lingkungan Kebon Duren Kelurahan Selagalas
- Puskesmas Tarang Taliwang memberikan pelayanan kesehatan gratis di Posko Pengungsian korban banjir lingkungan Karang Jeri Kelurahan Karang Taliwang dan Lingkungan Pamotan Kelurahan Mayura
- Dinas Kesehatan Kota Mataram bersama seluruh ODP turut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong di sekitar jalan Panji Pilar. Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan lingkungan, khususnya di titik-titik terdampak banjir.
- Pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin bagi petugas dan relawan di posko utama Pemkot Mataram
Reportase :
Happy R Pangaribuan, MPH
Peneliti Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
09 Juli
Sumber :
- WAG Klaster Kesehatan Dinkes NTB
- Instagram Dinas Kesehatan Kota Mataram (Dikes.kota Mataram)
Dinas Kesehatan Provinsi NTB melanjutkan pemantauan untuk memastikan pelayanan kesehatan dilakukan dengan baik. Dengan adanya Kerjasama lintas sektor, upaya penanganan kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik. Data jiwa yang terdampak banjir tercatat 9.151 KK terdampak, 35.775 jiwa terdampak, 17 jiwa luka/sakit, 1 meninggal dan 740 jiwa mengungsi. Dukungan layanan kesehatan tersebar diseluruh wilayah terdampak. Pembersihan material sisa banjir juga masih tetap dilakukan.
Informasi yang didapat dari Media Sosial instagram Dinkes Kota Mataram, beberapa upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan adalah :
- Puskesmas Karang Pule berkolaborasi dengan Tim Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Mataram melakukan survey kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan, mengambil beberapa sampel untuk dilakukan pengecekan tentang kondisi lingkungan di wilayah tempat tinggal warga.
- Dinas Kesehatan Kota Mataram turut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong yang dilaksanakan serentak oleh seluruh PD lingkup Pemerintah Mataram. Kegiatan gotong royong hari ini difokuskan di Lingkungan Majeluk Kelurahan Pejanggik.
Reportase :
Happy R Pangaribuan, MPH
Peneliti Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
10 Juli
Sumber :
- WAG Klaster Kesehatan Dinkes NTB
- Instagram Dinas Kesehatan Kota Mataram (Dikes.kota Mataram)
Informasi upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan hari ini bersumber dari Media Sosial instagram Dinkes Kota Mataram. Melalui media sosial tersebut Dinas Kesehatan Kota Mataram membagikan video, foto dan informasi update penanganan banjir di Mataram. Seperti yang dipublikasikan di instagram, Dinas Kesehatan Kota Mataram dengan lintas sektor termasuk puskesmas melaksanakan rapat pembahasan penanggulangan bencana dan kesiapsiagaan tim kesehatan kota Mataram. Agenda pertemuan berfokus pada pelayanan kesehatan pasca banjir dan bagaimana mencegah munculnya penyakit akibat banjir seperti diare, DBD, leptospirosis, ISPA dan lain-lain. Meskipun banjir sudah mulai surut dan sudah mulai dilakukan pembersihan kota, pelayanan kesehatan tetap berlanjut dan dimaksimalkan dari peran puskesmas ke pos pengungsian wilayah kerja masing-masing puskesmas.
Tim laboratorium kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Kota Mataram juga melakukan uji sampel air bersih dan sumber air sumur yang digunakan oleh warga. Dalam pemenuhan sumber air bersih, banyak lintas sektor yang terlibat salah satunya bantuan penyaluran air bersih oleh bank syariah. Puskesmas Karang Pule juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan warga dan kualitas air sumur di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule.
Seluruh laporan kegiatan tersebut dikompilasi dan tercatat di HEOC Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dalam satu bentuk file laporan kejadian bencana banjir Kota Mataram. Terdapat 8 wilayah kerja puskesmas yang terdampak banjir. Dari laporan tersebut juga diketahui kasus penyakit potensial KLB adalah Diare dan ISPA.
Reportase :
Happy R Pangaribuan, MPH
Peneliti Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
11 Juli
Sumber :
- WAG Klaster Kesehatan Dinkes NTB
- Instagram Dinas Kesehatan Kota Mataram (Dikes.kota Mataram)
Laporan yang diperoleh dari WhatsApp grup (WAG) Klaster Kesehatan Dinkes NTB, beberapa penyakit dan permasalahan kesehatan yang diidentifikasi dapat berpotensi muncul di wilayah terdampak dan pos pengungsian adalah
- Penyakit Menular melalui Air (Diare, Kolera, Hepatitis A)
- Leptospirosis (Kencing Tikus)
- Tetanus
- Penyakit Kulit (Jamur, Infeksi Bakteri, Scabies)
- Demam Berdarah (DBD)
- Infeksi Saluran Pernapasan
- Keracunan Karbon Monoksida (CO)/Gas Metan:
- Stres & Gangguan Mental
Sub klaster kesehatan pengendalian penyakit melakukan melakukan observasi lapangan dan upaya mitigasi kesehatan pasca banjir. Dengan menjaga perilaku hidup sehat dan bersih, melakukan desinfektan, menggunakan alat pelindung diri (APD) dan memantau gejala penyakit yang muncul.
Informasi yang dihimpun dari Media Sosial instagram Dinkes Kota Mataram, beberapa upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan adalah:
- Tim Gerak Cepat Puskesmas Karang Taliwang bekerja sama dengan IDI Mataram melakukan pelayanan kesehatan serta trauma healing bagi warga terdampak banjir di lingkungan Pamotan Kelurahan Mayura
- Dinkes Kota Mataram mendistribusikan bantuan logistik ke beberapa titik pos pengungsian.