Yogyakarta - Pokja Bencana FK-KMK UGM dan PKMK FK-KMK UGM mengadakan Seminar Nasional dalam rangka Pre-Conference 19th Post Graduate Forum on Health System and Policy bertajuk “Emergency Medical Team dalam Pengembangan Tenaga Cadangan Kesehatan untuk Memperkuat Ketahanan Tanggap Darurat” secara kombinasi luring di Auditorium Lantai 8 Gedung Tahir Sisi Utara FK-KMK UGM dan daring disiarkan melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai apa yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan pengelolaan EMT sebagai penopang ketahanan kesehatan dalam penanggulangan bencana. Terdapat 107 pendaftar kegiatan yang mengikuti secara daring dan luring yang berasal dari berbagai institusi termasuk jejaring Academic Health System (AHS) UGM.
Sambutan dan pembukaan disampaikan oleh Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH selaku Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Dalam sambutannya, Prof Yodi menyampaikan bahwa data dari BNPB menunjukkan 1.929 bencana telah terjadi di Indonesia sepanjang 2024. Artinya, kerentanan Indonesia terhadap bencana tidak perlu diragukan lagi. Keberadaan EMT menjadi penting untuk membangun ketahanan tanggap darurat.
Sesi utama dipandu oleh Happy R. Pangaribuan, SKM., MPH. Materi pertama mengenai Kebijakan TCK-EMT dalam Pengembangan Tenaga Kesehatan di Indonesia disampaikan oleh dr. Gregorius Anung Trihadi, MPH selaku Kepala bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. dr Anung menyampaikan regulasi penanggulangan krisis kesehatan dan upaya penanggulangan krisis kesehatan, termasuk konsep dan implementasi kebijakan TCK-EMT di Indonesia dan Provinsi DIY.
Materi kedua disampaikan oleh dr. Bella Donna, M.Kes tentang “Peran EMT dalam Ketahanan Sistem Kesehatan”. Secara detil beliau menyampaikan tentang apa itu EMT, apa saja tipe-tipe EMT, bagaimana hubungan antara TCK dan EMT, serta peran EMT dalam bencana dan krisis kesehatan. Di akhir presentasi, beliau menjelaskan bagaimana penerapan konsep EMT dan contoh penerapan penerjunan tim yang pernah dilaksanakan berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI dan FK-KMK UGM.
Materi ketiga tentang “Sepak Terjang AHS UGM dan Pokja Bencana FK-KMK UGM dalam Penanggulangan Bencana di Indonesia” dipaparkan oleh Sutono,S.Kp., M.Sc., M.Kep selaku Ketua Pokja Bencana FK-KMK UGM. Pokja Bencana FK-KMK UGM diinisiasi sejak 2004 ketika tsunami dan gempa bumi Aceh. Dengan menerapkan prinsip Tri Dharma perguruan tinggi di bidang bencana dan krisis kesehatan, pokja bencana FK-KMK UGM terus terlibat dan berperan aktif dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di Indonesia.
Terakhir, materi bertajuk “Peran MULTHEOR Indonesia sebagai Pusat Pelatihan EMT di Indonesia dan Asia Tenggara” diperkenalkan oleh Prof. Dr. Yahdiana Harahap, M.Si., apt. MULTHEOR adalah Multi-Country Training Hub for Health Emergencies Operational Readiness, yang merupakan pusat pelatihan EMT di kawasan Indonesia dan Asia Tenggara. Adanya pusat pelatihan ini menjadi capaian penting dan perlu untuk terus dikawal oleh Indonesia demi berkembangnya EMT di Indonesia agar sesuai dengan pedoman WHO.
Sesi kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab bersama seluruh narasumber. Para peserta yang mengikuti secara luring dan daring turut berpartisipasi secara aktif sehingga diskusi berjalan menarik. Pertanyaan yang diutarakan mulai dari seputar konsep hingga implementasi EMT di lapangan. Melalui seminar ini, diharapkan para peserta yang terlibat memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap konsep EMT dalam pengembangan TCK untuk memperkuat ketahanan tanggap darurat di Indonesia.
Reporter: dr. Alif Indiralarasati (UGM)