PKMK FKKMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany telah melakukan program pendampingan mulai dari masa tanggap darurat (2018) hingga pemulihan (2020) dalam menguatkan sistem manajemen dan kapasitas SDM kesehatan untuk menghadapi bencana di Sulawesi Tengah. Fasilitas kesehatan yang menjadi sasaran program ini adalah Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, Dinkes Kabupaten Sigi, RS Tora Bello dan Puskesmas Marawola. Program pendampingan ini melibatkan pemangku kebijakan, pemegang program dan masyarakat di lingkungan sasaran program. PKMK FK-KMK UGM selalu berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Sulteng khususnya dengan Unit Pusat Pelayanan Kesehatan Terpadu (P2KT). Program pendampingan ini telah menghasilkan dokumen rencana penanggulangan bencana sektor kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten, termasuk puskesmas dan rumah sakit.
Dalam pelaksanaan, Dinkes juga bergerak untuk sosialisasi program seperti dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis puskesmas disaster plan, meski sasarannya adalah Puskesmas Model Marawolatetapi juga melibatkan puskesmas lainnya yang ada di Kab. Sigi, sosialisasi Dinkes Disaster Plan Provinsi ke kabupaten-kabupaten pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2019, juga pada kegiatan Table Top Exercise (TTX) dokumen perencanaan penanggulangan bencana, atas fasilitasi Unit P2KT Dinkes Prov. Sulteng, beberapa universitas juga terlibat mendampingi yaitu FK Universitas Tadulako, FKM Universitas Tadulako, dan FK Universitas Alkhaeraat. Dinkes sangat menyadari pentingnya semua pihak disektor kesehatan terlibat dalam perencanaan penanggulangan bencana sektor kesehatan ini.
Praktik terbaik dari keseluruhan kegiatan pendampingan ini didokumentasikan dalam bentuk modul pembelajaran, reportase kegiatan, materi dan policy brief yang disebar baik offline maupun online di website www.bencana-kesehatan.net. Modul pembelajaran ini sebagai bahan ajar dalam bimbingan teknis hospital disaster plan, dinkes disaster plan dan puskesmas disaster plan secara koheren dan ilmiah. Policy brief sebagai hasil pembelajaran yang menguraikan dasar rasional dalam pemilihan sebuah alternatif kebijakan khusus terkait pengembangan rencana kontijensi sektor kesehatan dalam penanganan bencana dan krisis kesehatan.
Dengan demikian melalui webinar ini PKMK FK-KMK UGM akan menyampaikan laporan kegiatan dan praktik terbaik selama pendampingan penguatan kapasitas sistem manajemen dan SDM Kesehatan Pasca Bencana Sulawesi Tengah yang difasilitasi oleh Caritas Germany Indonesia. Webinar ini akan mengundang Dinkes Provinsi Sulteng, Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, dan Pemda Sulteng sebagai narasumber dan pembahas, serta terbuka untuk umum.
Tujuan
Menyampaikan laporan kegiatan dan praktik terbaik selama pendampingan penguatan kapasitas sistem manajemen dan SDM Kesehatan Pasca Bencana Sulawesi Tengah.
Proses Kegiatan
Bentuk kegiatan ini berupa webinar yaitu pendekatan seminar melalui pendekatan seminar jarak jauh via online.
Peserta Kegiatan
Webinar ini terbuka untuk umum, akademisi kesehatan, peneliti kebijakan dan sistem kesehatan, mahasiswa, dan pemerhati manajemen bencana di Indonesia. serta undangan yang berasal dari organisasi pemerintah dan non pemerintah:
Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah,
Pemda Sulteng
BPBD Sulteng
PKK Kemenkes
WHO
Universitas
Rumah Sakit
Puskesmas
NGO dan LSM
Output Kegiatan
Peserta mengetahui pengembangan rencana kontijensi sektor kesehatan dalam penanganan bencana dan krisis kesehatan melalui hasil pendampingan penguatan kapasitas sistem manajemen dan SDM Kesehatan Pasca Bencana Sulawesi Tengah.
Jadwal dan Materi Kegiatan
Hari, tanggal : Selasa, 30 Juni 2020 Waktu : 09.00 – 12.00 WIB Tempat : di tempat masing-masing
Waktu
Materi/Kegiatan
Narasumber/Fasilitator
09.00 – 09.30
Pembukaan
Direktur PKMK FK-KMK UGM
Head of Office Caritas Germany di Indonesia
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
09.30 – 10.00
Adaptasi Pandemi COVID terhadap Kebijakan Rencana Kontijensi Sektor Kesehatan di Daerah
BPBD Sulteng dan Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan
11.35 – 11.55
Diskusi
11.55 – 12.00
Video Testimoni
12.00
Penutupan
Reportase
Reportase Webinar
Laporan Kegiatan Penguatan Kapasitas Sistem Manajemen dan SDM Kesehatan pasca Bencana Sulawesi Tengah 2019-2020
Yogyakarta, 30 Juni 2020
Dok. PKMK FK-KMK UGM “Webinar Laporan Pendampingan Penguatan Sistem Manajemen dan Kapasitas SDM Kesehatan pasca Bencana Sulawesi Tengah 2019-2020”
Pembukaan : Direktur PKMK FK-KMK UGM
Pandemik menjadi krisis di Indonesia saat ini, membutuhkan pemikiran baru karena ini sesuatu yang belum pernah dialami. Banyak masyarakat yang menyadari bahwa dulu HDP ini sebagai formalitas tapi sekarang harus aplikatif dan diimplementasi. Support Caritas Germany menjadi faktor kunci membuat kegiatan ini berhasil. Tantangan ke depan yang perlu diantisipasi adalah penguatan sistem. Sistem kesehatan sangat penting diperkuat dan pemberdayaan masyarakat perlu didepankan. Isunya bagaimana kader kesehatan ini bisa berperan dalam penguatan sistem kesehatan. Ada sumber daya besar yaitu kader kesehatan yang belum kita manfaatkan sampai saat ini.
Sambutan 1 : Head of Germany
Poin penting dari kegiatan ini adalah ada pengembangan program. Kondisi pandemic ini menjadi pembelajaran bersama untuk lintas sektor dalam pengembangan program dan kebijakan penyebaran COVID-19. Kegiatan yang sudah dilakukan PKMK FK-KMK untuk memperkuat sistem kesehatan secara fondasi ini sudah dekerjakan bersama dengan Pemda Sulteng dan sektor lainnya yang terkait. Hasil pembelajaran kegiatan ini perlu dishare dan bagaimana bisa ditingkatkan lebih baik.
Sambutan 2 : Asisten 2 Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Pemda Sulteng
Mitigasi bencana yang sebagian besar dipahami masyarakat masih berkutat dengan bagaimana mebuat bangunan yang tahan gempa, evakuasi. Mitigasi bencana berbasis psikologi penting untuk diperhatikan. Tidak hanya merancang sarana dan prasarana yang tahan gempa namun mempersiapkan masyarakat yang tangguh akan bencana. Fungsi rumah sakit harus dioptimalkan sebagai tempat yang aman. Semoga seminar ini dapat dimanfaatkan sebaik2nya serta ada lahirnya rekomendasi kebijakan penguatan sistem kapasitas sistem manajemen dan SDM kesehatan berbasis mitigasi bencana.
Sesi 1 : Adaptasi Pandemi COVID terhadap Kebijakan Rencana Kontijensi Sektor Kesehatan di Daerah
Dok. PKMK FK-KMK UGM “Penyampaian Materi Adaptasi Pandemi COVID melalui Webinar dan Youtube Streaming”
Di Sulawesi tengah tidak ada daerah yang menunjukkan kabupaten dengan risiko COVID-19 tinggi. Pemberdayaan masyarakat ini sangat penting, bagaimana masyarakat bisa menjadi pelaku dalam pencegahan penularan COVID-19. Pemda bertanggungjawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana yang dipadukan dalam program pembangunan. Dalam standard pelayanan krisis kesehatan new normal pemda memastikan rencana operasi krisis kesehatan yang disusun diintegrasikan dengan adaptasi kebiasaan baru. Bencana dapat terjadi kapan saja. Kesiapsiagaan daerah, menjadi perhatian bersama di masa Pandemi COVID-19. Meningkatkan manajemen risiko bencana dengan mengelola ancaman, mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas. Pengalokasian dana, ketersediaan sumber daya fasilitas dan memberikan pelayanan kesehatan dalam krisis kesehatan sesuai standar. Semua itu disusun dalam rencana kontijensi. Pada proses perencanaan kontijensi ada penilaian bahaya, menghitung ketersediaan sumber daya, kesenjangan, perkiraan keutuhan, simulasi dan kaji ulang. Rencana kontijensi tersebut berlaku untuk semua jenis bencana, dalam kasus COVID maka memasukkan ancaman bahaya covid, ketersediaan sumberdaya dan seterusnya.
Sesi 2 : Laporan Pendampingan PenguatanSistem Manajemen dan Kapasitas SDM Kesehatan pasca Bencana Sulawesi Tengah 2019-2020
Program penguatan sistem manajemen dan SDM sektor kesehatan setelah bencana Sulteng dimulai 1 April 2019 s/d 31 Maret 2020, namun karena kondisi COVID maka akan berakhir di 30 Juli 2020. Pendampingan disaster plan dan penguatan sistem dimulai dari provinsi. Ada beberapa kegiatan yang ditambahkan menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Program pertama adalah meningkatkan peran dinkes kab, sigi dalam pemulihan bencna dan menyelesaikan masalah terkait kesehatan. Kedua untuk memperkuat puskesmas marawola sebagai model puskesmas disaster plan dan program bencana keseahtan masyarakat. Ketiga untuk mempertahankan dan memperluas Dinkes Disaster Plan dan Puskesmas Disaster Plan ke kabupaten dan sektor lain di Sulawesi Tengah. Tugas internal target yang banyak, kesulitan memberikan pemahaman penugasan jarak jauh dan bencana COVID-19 menjadi tantangan selama proses pendampingan. Program COVID-19 perlu untuk ditambahkan dalam dokumen yang sudah disusun. Rekomendasi lainnya sebagai pembelajaran dari kegiatan ini adalah memperkuat kader dan relawan kesehatan, pemberdayaan masyarakat sekitar puskesmas dan memperluas kegiatan ke kabupaten/provinsi lainnya.
Sesi 3 : Pemaparan Hasil Pendampingan Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Sektor Kesehatan Sulawesi Tengah
Pada sat COVID juga masih sering diskusi dengan timPKMK FK-KMK UGM. Kadinkes menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas pendampingan dan pengetahuan yang diberikan selama setahun lebih oleh PKMK FK-KMK UGM. Dalam menghadapi pandemi COVID sekarang ini, sistem penanganan yang dilakukan oleh Dinkes Prov Sulteng sama seperti penanganan bencana Sulteng 2018. Dinkes mengaktifkan klaster kesehatan kemudian mengaktifkan semua sub klaster kesehatan. Sekarang sub klaster kesehatan lingkungan sudah bergerak untuk melakukan disinfektan dan surveilans. Tim informasi kesehatan membuka posko COVID-19, bekerja sama dengan PSC. Supaya semua masyarakat mengetahui informasi tentang COVID. Dinkes Provinsi Sulteng juga memiliki buletin sebagai infografis COVID-19 yang bisa diakses secara
Sesi Diskusi
Dalam sesi diskusi ini dibahas bahwa yang penting sekarang adalah rencana tindak lanjut dan bagaimana meingimplementasikan secara bersama apa yang sudah disusun. Karakter bencana di Sulteng berbeda. Pemda berencana merangkum semua kejadian bencana menjadi satu buku dan meminta kerja sama dari PKMK FK-KMK UGM untuk membantu, sehingga pengetahuan tentang mitigasi ini semakin baik dan bisa terinformasikan kepada masyarakat. Sementara Pemda juga merevisi beberapa renkon, mau disatukan beberapa kejadian menjadi SOP bersama dan merangkum semua kegiatan ini. PKMK sudah melakukan knowledge manajemen da akan siap membantu buku pembelajaran atau pedoman untuk Sulteng. UPT P2KT Dinkes Prov. Sulteng juga menambahkan dan menekankan kembali tugas sekarang ini adalah fokus ke kontinuitas. Mengacu pada disaster plan yang sudah disusun dengan PKMK FK-KMK UGM sudah mencakup pada bencana apapun, yang penting ditambahkan adalah SOP sesuai dengan jenis bencana. FK Universitas Al-Khaeraat Palu juga menyampaikan bahwa pihak universitas siap membantu dan bekerja sama dalam peningkatan kapasitas manajemen bencana Sulteng. Karena pada prinsipnya visi FK Universitas Al-Khaeraat adalah menghasilkan tenakes yang siap dengan kesehatan matra untuk meminimalisasi bahaya-bahaya yang terjadi di masyarakat.
Seluruh rangkaian kegiatan ini ditutup dengan pemutaran video testimoni selama kegiatan pendampingan.