Pasca terjadi bencana alam, program kesehatan masyarakat harus ditingkatkan di pengungsian khususnya untuk mencegah munculnya penyakit menular. Lokasi pengungsian yang padat dan kurangnya kesadaran perilaku hidup bersih rentan mengakibatkan terjadi wabah penyakit menular. Hal ini pada dasarnya dapat dicegah. Artikel berikut mengkaji 8 bencana alam besar di Indonesia yang diikuti dengan wabah penyakit menular. Pada bencana gempa dan tsunami Aceh 2004 terjadi wabah tetanus dengan setidaknya 100 kasus, hal yang sama juga terjadi pada bencana gempa Jawa Tengah dan Yogyakarta 2006. Pada bencana banjir Sulawesi Selatan 2006, diare terjadi diantara para pengungsi sebagai akibat dari masalah sanitasi: orang-orang menjadi tidak dapat menggunakan toilet biasa karena sistem air telah hancur total. Hasil kajian menekankan pentingnya pendidikan kesehatan terpadu di sekolah dan rencana pengurangan risiko bencana (PRB) berbasis masyarakat, termasuk penyebaran informasi, untuk menciptakan masyarakat yang tangguh. Sekolah dan pusat komunitas dapat menjadi agen untuk menyebarluaskan informasi promosi kesehatan sehingga masyarakat menjadi lebih sadar akan risiko kesehatan dan melakukan praktik yang baik terkait dengan pencegahan, respons, dan pemulihan. Pendidikan dan promosi kesehatan dapat diintegrasikan ke dalam program PRB berbasis kurikulum atau pelatihan sebagai modul, kursus singkat, latihan, dan media cetak dan visual