logo2

ugm-logo

Komunikasi Krisis setelah Gempa Bumi di Yunani dan Jepang: Efek pada Manajemen Bencana Seismik

Komunikasi informasi darurat sesaat sebelum atau setelah manifestasi bahaya seismik merupakan bagian penting dari manajemen bencana. Komunikasi krisis bertujuan untuk melindungi, mendukung, dan memandu layanan publik dan darurat selama fase respons dan pemulihan. Dalam kasus peristiwa seismik, pertanyaan mendasar mengacu pada bagaimana informasi yang akan dirilis ke publik segera setelah/sebelum peristiwa seismik memengaruhi dampak dan pengelolaan bencana. Makalah ini membahas ketidakpastian yang terlibat dalam informasi seismik darurat, mengidentifikasi sumber, sarana, konten dan mode komunikasi darurat dan menunjukkan efek dari berbagai model komunikasi krisis pada persepsi publik, pada tanggap darurat dan, karenanya, pada manajemen bencana. Tinjauan pengalaman masa lalu tentang strategi komunikasi krisis seismik di negara-negara rawan gempa, yaitu Yunani dan Jepang, mengungkapkan keberhasilan dan kegagalan dalam mengelola ketidakpastian, dan dalam membangun kepercayaan publik dan meningkatkan kapasitas respons. Temuan tersebut meliputi pentingnya komunikasi krisis dalam manajemen bencana seismik, tingkat/lapisan ketidakpastian yang terlibat dalam informasi seismik darurat dan bagaimana pengaruhnya terhadap persepsi risiko, efek kepercayaan/ketidakpercayaan publik terhadap lembaga ilmiah dan manajemen, serta beberapa rekomendasi untuk krisis seismik. Strategi komunikasi untuk meminimalkan ketidakpastian dan meningkatkan tanggap darurat.

Selengkapnya