Jakarta: Susasana haru dirasakan oleh warga sekitar Gunung Sinabung yang terpaksa mengungsi. Warga Karo, Sumatera Utara ini terpaksa menyantap sahur di posko pengungsian.
Namun kaum ibu tetap bersatu dan tegar di tengah duka yang mereka alami. Ibadah tak berarti berhenti karena bencana.
Dini hari, sebagian ibu-ibu memanaskan makanan lebih dari santap malam para pengungsi. Sebagian lagi membangunkan para anak dan kaum bapak untuk sahur bersama.
Menikmati menu makanan seadanya di bawah atap posko pengungsian sungguh sangat menyedihkan. Air mata dari kaum ibu tampak menitik melihat anak-anak mereka harus mengantre makanan di dinginnya udara pagi.
Badan Penanggulan Bencana Daeraha (BPBD) Karo terkesan tak tanggap dengan kondisi ini. Walau sudah tiga hari dievakuasi, pengungsi jauh dari kelayakan.
Posko jauh dari kesan cukup. Selain itu pengungsi beragama Islam juga tidak diberi kebutuhan untuk menyambut bulan puasa.
Gunung Sinabung memuntahkan lava pijar dan awan panas sejak dini hari hingga pagi hari tadi. Terjadi 32 kali guguran lava pijar dengan jarak hingga 1,5 km ke arah Tenggara.
Aktivitas seismik gunung juga masih tercatat tinggi. Saat ini gunung di Sumatera Utara ini ditetapkan dalam status Awas.
SUR
sumber: Metrotvnews.com