LEBAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memberlakukan siaga selama Ramadan guna mengurangi resiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami tetap mewaspadai bencana alam, seperti kebakaran, longsor, dan banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Senin (6/6/2016).
Selama ini, cuaca buruk masih melanda wilayah Kabupaten Lebak dan berpeluang terjadi bencana alam. Cuaca buruk tersebut dengan kapasitas curah hujan ringan dan sedang disertai angin kencang. Frekuensi curah hujan itu berlangsung antara 1,5 sampai 3 jam dan terjadi pagi, siang, dan malam hari.
Curah hujan tersebut, katanya, bisa menimbulkan banjir dan longsor. Terjadang cuaca kemarau sehingga rawan terjadi kebakaran permukiman. Bahkan, selama dua hari terakhir ini jumlah kebakaran hingga menghanguskan 20 kontrakan dan delapan kamar pondok pesantren.
"Kami memberlakukan siaga itu karena peluang bencana cukup berpotensi akibat cuaca buruk itu," katanya.
Menurut dia, saat ini petugas dan relawan tangguh memberlakukan piket di Posko Utama BPBD dengan cara bergantian sekitar 10 orang per harinya. Selain itu juga mereka dilengkapi persedian peralatan evakuasi, seperti logistik, termasuk obat-obatan agar para korban bencana dapat ditangani dengan baik.
Peralatan kebencanaan itu antara lain perahu motor,mesin gergaji, pelampung, tenda, kendaraan operasional juga mobil dapur. Selain itu juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, Tagana, PMI, Dinas Bina Marga, Dinas Kesehatan, Orari, Pers, aparat kecamatan dan masyarakat.