Bisnis.com, SAMARINDA - Bencana atau musibah tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim Chairil Anwar mengatakan perlu kesiapsiagaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana.
Pasalnya, kondisi alam dan lingkungan hidup sudah banyak yang berubah, sehingga menimbulkan bencana yang juga disebabkan kelalaian manusia.
"Kondisi lingkungan bertambah rusak dan makin tidak seimbang sehingga menyebabkan terjadinya musibah atau bencana alam berupa banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan," ujarnya, Minggu (12/6/2016).
Dia mengimbau agar dilakukan pengawasan lebih ketat terhadap perusahaan-perusahaan yang kadang tidak mengindahkan pentingnya untuk tetap menjaga lingkungan hidup yang baik dengan tidak sembarang membabat hutan hanya untuk kepentingan dan keuntungan perusahaan.
"Pihak terkait harus bisa memberikan sanksi terhadap perusahan-perusahaan yang sengaja merusak lingkungan, di mana dampaknya sangat besar karena dapat mengakibatkan bencana alam, baik itu berupa banjir bandang, tanah longsor seperti yang terjadi di beberapa daerah di tanah air," kata Chairil.
Dia menilai kesadaran akan kecintaan pada alam dan perlunya perbaikan lingkungan hidup harus terus dilakukan sebagai upaya dalam mencegah terjadinya bencana alam yang sering melanda wilayah Indonesia termasuk di kabupaten/kota di Kaltim.
"Ketika musim hujan, terjadi erosi, tanah longsor dan banjir disebabkan air yang mengalir tertahan di sungai yang dangkal dan drainase yang buntu karena buangan sampah yang tidak pada tempatnya. Akibat banjir dan tanah longsor sudah pula menelan korban jiwa yang tidak ternilai harganya," ucapnya.
Chairil mengimbau untuk menghindari terjadinya bencana khususnya banjir pihaknya meminta warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
"Tidak membuang sampah sembarangan, drainase/parit atau got selalu dibersihkan, lahan yang kosong ditanami pohon sehingga pada saat musim hujan tidak terjadi tanah longsor dan banjir," tuturnya.