REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Bencana banjir di Iran telah menelan korban hingga 76 orang warganya. Beruntung, dalam musibah banjir bandang itu tak satu pun Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di berbagai tempat di Iran tertimpa bencana.
Atas bencana yang banyak merenggut korban jiwa, Dubes RI untuk Iran, Octaviano Alimudin atas nama pemerintah RI dalam setiap kesempatan dalam pertemuan-pertemuan kenegaraan telah menyampaikan belasungkawa dan duka mendalam. Saat ini, katanya, banjir yang melanda berbagai tempat di Ira sudah mulai mereda. Selanjutnya, pemerintah Iran sudah berupaya melakukan penanganan infrastruktur yang rusak akibat bencana tersebut.
"Tahapannya bukan lagi darurat. Saat ini sudah memasuki tahapan rehabilitasi dan target mereka (Iran-red) selesai dalam dua bulan," ujar Dubes Octaviano kepada Republika.co.id, Ahad (14/4).
Dubes menyebutkan, saat banjir berlansung bertepatan dengan masa liburan. Karenanya, banyak mahasiswa dan pelajar Indonesia tak terkena dampak langsung dari bencana banjir tersebut. Lebih dari itu, katannya, komunikasi antara KBRI dengan WNI yang ada di Iran relatif berjalan lancar.
"Banyak mahasiwa-mahasiswa sedang berlibur di luar kota semisal di Tehran dan Qom. Kami terus melakukan monitoring terhadap WNI di sini, alhamdulillah semua aman," ujarnya seraya mengatakan, KBRI juga menyediakan ruangan atau tempat bagi mahasiswa dan mahasiswa untuk menetap sementara guna menghindari bencana banjir.
Sebelumnnnya, Pejabat Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Tehran, Tety Mudrika menyatakan, sejak 23 Maret hingga saat ini sebanyak 22 provinsi dari 31 provinsi di Iran terdampak bencana banjir bandang sehingga seluruh masyarakat Iran diminta untuk tetap waspada. Atas kondisi itu, katanya, sejak awal KBRI sudah lakukan berbagai langkah.
Pertama, melakukan kontak di WAG beranggotakan tidak hanya WNI tapi juga Diaspora Indonesia (WNI yg menikah dengan WN Iran)."Sejauh ini mereka dalam keadaan baik2 saja dan jauh dari lokasi bencana banjir bandang," ujarnya.
KBRI, katanya lagi, telah mengeluarkan dan menyebarluaskan imbauan (safety warning) kepada WNI dan diaspora Indonesia di Iran untuk tetap waspada dan menghindari tempat-tempat yang rawan banjir bandang serta menghubungi hotline/nomor telepon KBRI Tehran. Selain itu, Pemerintah Iran telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan korban, pemulihan pascabencana termasuk penanganan trauma pascabencana terutama perempuan dan anak-anak.