Liputan6.com, Lumajang - Status tanggap darurat erupsi Gunung Semeru masih berlanjut hingga 17 Desember 2022, meski aktivitas Semeru sudah turun level III (Siaga).
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, status tanggap bencana belum dicabut karena potensi bencana lain seperti banjir lahar dingin masih dimungkinkan terjadi, apalagi saat curah hujan tinggi.
"Gunung Semeru per 9 Desember 2022 diturunkan statusnya jadi level III Siaga, tapi status tanggap daruratnya masih terus berlaku, meskipun statusnya turun tetapi masih ada potensi perluasan material dari awan panas dan apabila curah hujan tinggi," katanya, Selasa (13/12/2022).
Selain itu, menurut Indah, material yang turun saat banjir lahar dingin diperkirakan mencapai 12 juta ton. Tentu hal tersebut menjadi kewaspadaan yang harus dipahami oleh semua pihak.
“Ini benar- benar harus kita waspadai, bencana pasca erupsi yang tidak kalah pentingnya," tambah Indah.
Menurutnya, dalam erupsi Gunung Semeru kali ini masyarakat sudah lebih waspada dengan situasi yang berpotensi bencana. Sebagian bahkan sudah mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa saat akan evakuasi, sehingga tidak ada lagi korban dalam peristiwa bencana.
"Ini menjadi pelajaran penting untuk kita semua, beruntung masyarakat kita ini sudah tanggap bencana, mereka sudah banyak yang paham tentang cara mengevakuasi diri," pungkasnya.