logo2

ugm-logo

Belajar Longsor Ponorogo, Pemprov Jatim Petakan Daerah Bencana

Belajar Longsor Ponorogo, Pemprov Jatim Petakan Daerah Bencana

Surabaya (beritajatim.com) - Belajar dari kasus kejadian tanah longsor Ponorogo yang memakan korban jiwa 28 orang, pemprov Jatim akan menggandeng para ahli geologi dan ilmuwan dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memetakan daerah daerah tipe A rawan bencana. 

Langkah ini dilakukan untuk mencegah kejadian longsor di daerah lain seperti Ponorogo terulang kembali.

"Pemetaan akan kami lakukan sehingga musibah bencana longsor yang menewaskan banyak orang seperti yang terjadi di Ponorogo tidak terulang lagi. Ini penting untuk segera dilakukan," kata Gubernur Jatim Soekarwo, Rabu (5/4/2017).

Menurut dia, peta rawan bencana sebenarnya sudah dimiliki, namun peta yang ada belum detail menjangkau hingga pelosok. Nantinya peta daerah rawan tipe A akan mencakup tidak hanya daerah permukiman, melainkan juga mencakup daerah pertanian di lereng-lereng gunung dan di pinggir sungai.

Pakde Karwo juga mengatakan, saat ini dirinya sedang berkomunikasi dengan Komisi E DPRD Jatim, sehingga rencana kerjasama dengan geolog dan UGM serta ITS segera disetujui. "Akan kami komunikasikan dengan dewan," ujarnya.

Terkait longsor Ponorogo, Pakde Karwo memastikan peringatan dini bencana sebenarnya sudah diberlakukan. Bahkan malam sebelum longsor, warga juga telah diungsikan ke tempat yang aman. Namun ketika pagi tiba, warga memilih balik ke rumah dan memanen jahe, sehingga akhirnya bencana tersebut menerjang dan menyebabkan 28 orang tertimbun longsor.

Pasca longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo ini, pemprov Jatim juga meminta ahli geologi untuk mencarikan tempat aman bagi para pengungsi. Karena permasalahan longsor bukan hanya di lokasi atas, namun di bagian bawah juga ada masalah dan berbahaya.

"Ini aspirasi dari warga, bukan hanya sekarang ini, tapi kalau banjir besar di bawahnya juga ada masalah dan berbahaya, jadi di bagian bawah juga harus dipikirkan. Kita minta langkah bagaimana kalau hujan deras di bawah itu," pungkasnya. (tok/ted)

Sejak Januari, Bencana di Indonesia Tewaskan 133 Orang

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memaparkan hasil rekonstruksi longsor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan hasil rekapitulasi kejadian bencana triwulan pertama di tahun 2017. Hasilnya, sepanjang Januari hingga April, 903 bencana telah melanda Tanah Air.

"Menyebabkan 133 orang meninggal, 250 orang luka-luka, hampir 1 juta orang mengungsi," ungkap Kepala Pusat Data dan Informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (4/4) di sela-sela konferensi pers terkait longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Sutopo juga menjelaskan, dari sejumlah bencana tersebut, 99 persen merupakan bencana hidrometeorologi, atau disebabkan karena cuaca. Sutopo menambahkan, sebanyak 11.642 unit rumah rusak, di antaranya 1.928 rusak berat, 2.056 rusak sedang, 7.658 rusak ringan, dan 387 unit fasilitas umum (fasum) rusak. 

Dari segi jumlah kejadian, lanjutnya, jika dibandingkan dengan tahun 2016 silam, tidak jauh berbeda dengan tahun 2017. “Jumlah korban meninggal dan hilang di tahun 2017 lebih banyak ketimbang tahun 2016. Sedangkan di tahun 2017 korban menderita dan mengungsi lebih sedikit di tahun 2016,” ujarnya.

Beberapa kejadian bencana besar yang terjadi di tahun 2017 antara lain bencana longsor di Bangli, Bali pada (9/2) yang mengakibatkan 13 orang meninggal, 8 orang luka-luka, sedangkan 5 rumah tertimbun longsor. Lalu pada (3/3), banjir disertai longsor di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Kejadian tersebut menyebabkan 8 orang meninggal dunia, dan 3.774 rumah terendam. 

Pada (26/3) banjir bandang terjadi di Kota Padang Sidempuan, akibatnya 5 orang meninggal dunia, dan 157 rumah rusak ringan. Serta kejadian yang baru terjadi tiga hari yang lalu, (1/4) bencana longsor di Ponorogo yang saat ini baru ditemukan 3 orang korban meninggal, 25 orang masih dinyatakan hilang, serta 32 rumah rusak berat.

More Articles ...