logo2

ugm-logo

Relawan Rumah Zakat Ikuti Edukasi Mitigasi Bencana Sesar Lembang

Lembang, 24 Agustus 2025 – Sebagai bagian dari komitmen dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, Relawan Rumah Zakat mengikuti kegiatan Geotrack Sesar Lembang yang dilaksanakan di kawasan Gunung Batu, Lembang. Kegiatan ini diinisiasi oleh BPBD Kota Bandung dengan menghadirkan narasumber dari BRIN.

Geotrack ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam kepada relawan kemanusiaan terkait potensi bencana gempa bumi di wilayah sekitar Sesar Lembang. Relawan diajak untuk mengenal lebih dekat kondisi geologi, potensi ancaman gempa, serta langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk melindungi masyarakat.

Melalui edukasi ini, mitigasi bencana Sesar Lembang diharapkan tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga praktik nyata yang dapat diterapkan di masyarakat. Para relawan belajar mengenai tanda-tanda aktivitas geologi, cara evakuasi yang aman, hingga strategi membangun kesadaran bersama agar masyarakat lebih siap menghadapi bencana.

Kegiatan ini menjadi bukti kolaborasi yang kuat antara lembaga pemerintah, lembaga riset, dan relawan kemanusiaan dalam menyiapkan masyarakat menghadapi potensi gempa bumi. Menurut BPBD, kesiapsiagaan harus dimulai sejak dini dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk komunitas relawan, agar langkah penanganan bencana lebih cepat dan tepat.

Dengan adanya edukasi mitigasi bencana Sesar Lembang ini, diharapkan para relawan dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya, menyebarkan ilmu yang diperoleh, dan mengajak masyarakat untuk selalu Siap Untuk Selamat.

 

Beijing Rilis Peringatan Tertinggi ke Warga, Warning Bencana

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah ibu kota China, Beijing, mengeluarkan peringatan tertinggi untuk hujan badai Senin (4/8/2025). Pengumuman dirilis hanya beberapa hari setelah banjir bandang yang mematikan melanda sebagian ibu kota.
Mengutip AFP, badan meteorologi mengumumkan peringatan merah, tertinggi dalam sistem empat tingkat. Hujan dengan curah 100 milimeter akan datang selama periode enam jam semalam.

"Ada risiko yang sangat tinggi terjadinya banjir bandang, tanah longsor dan bencana alam lainnya di daerah pegunungan," kata pemerintah di akun media sosial resminya.

"Warga diimbau untuk tidak keluar rumah kecuali diperlukan," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Sebenarnya Beijing dilanda banjir hebat pekan lalu, ketika banjir di pinggiran utaranya menewaskan sedikitnya 44 orang dan menyebabkan sembilan orang hilang. Sekitar 31 korban jiwa tewas di sebuah pusat perawatan lansia di distrik Miyun, yang mendorong seorang pejabat setempat untuk mengakui adanya "kesenjangan" dalam kesiapsiagaan bencana.

Bencana alam sering terjadi di seluruh China, terutama di musim panas, ketika beberapa wilayah mengalami hujan lebat sementara wilayah lainnya dilanda panas terik. China sendiri adalah penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia yang mendorong perubahan iklim dan berkontribusi terhadap meningkatnya frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem.

selengkapnya di sini: https://www.cnbcindonesia.com/

More Articles ...