MANGUPURA, NusaBali - Sejumlah pesisir di wilayah Bali berpotensi mengalami banjir pesisir (rob) pada 25 Agustus 2025. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan informasi tersebut karena adanya fenomena fase bulan baru pada 23 Agustus 2025 yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum.
Waspada! Karawang–Bekasi Berpotensi Rawan Gempa Usai Guncangan Rabu Lalu
JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan kawasan Karawang hingga Bekasi berpotensi menjadi daerah rawan gempa. Hal ini merujuk pada gempa bumi yang mengguncang wilayah Karawang–Bekasi pada Rabu (20/8/2025).
“Impact ke depannya, kawasan ini, Karawang-Bekasi akan terus menjadi daerah rawan gempa. Sesarnya tetap akan terus rilis gempa. Hanya periodisitasnya lama, bervariasi tiap segmen,” ujar Dwikorita kepada Kompas.com, Kamis (21/8/2025).
Meski begitu, Dwikorita mengingatkan, gempa dangkal yang terjadi di kawasan padat penduduk seperti Karawang dan Bekasi dapat menimbulkan ancaman serius.
“Karena jalurnya dekat permukiman padat, maka ke depan patut diwaspadai. Gempa di zona permukiman, walaupun kecil, kalau dangkal bisa membahayakan,” jelas dia. Mengapa Gempa Kecil di Kota Bogor pada Kamis Malam Merusak Bangunan? Artikel Kompas.id Bukan Sesar Baribis Dwikorita juga menepis anggapan bahwa gempa tersebut dipicu oleh Sesar Baribis, sebagaimana ramai diberitakan di media sosial. Menurut dia, gempa dipicu oleh Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat atau West Java Back Arc Thrust, yang merupakan bagian dari segmen Citarum. “Penyebab gempa semalam itu West Java Back Arc Thrust yang disebabkan kompresi balik (back-thrusting) yang timbul akibat penunjaman lempeng samudera yang menekan ke bawah lempeng benua,” papar dia.
Selain itu, adanya penyesuaian kerak belakang busur setelah guncangan pertama turut memicu enam kali gempa susulan di sekitar wilayah Karawang–Bekasi. “Itu (enam gempa susulan) karena adanya penyesuaian kerak belakang busur. Kerak benua di belakang busur sering mengalami pengangkatan (uplift) dan lipatan karena gaya dorong dari subduksi. Penyesuaian ini dapat memicu gempa thrust,” terang Dwikorita. Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) pukul 19.40 WIB.
Episentrum gempa berada di koordinat 6,48 Lintang Selatan (LS) dan 107,24 Bujur Timur (BT), sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, dengan kedalaman 10 kilometer. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melaporkan bahwa pascagempa utama M 4,9, terjadi enam gempa susulan. Rinciannya yaitu: M 2,1 pada pukul 20.16 WIB M 1,9 pada pukul 21.04 WIB M 2,3 pada pukul 21.47 WIB M 2,2 pada pukul 22.00 WIB M 3,9 pada pukul 22.39 WIB M 2,8 pada pukul 22.56 WIB
More Articles ...
- Jakarta Diguncang Gempa Besar, Warga Panik-Bangunan Hancur
- BPBD Karawang: Puluhan rumah rusak di 5 kecamatan akibat gempa semalam
- Gempa M 5,8 Poso Tewaskan Pasutri dan 44 Warga Luka-luka
- Kepala BNPB Salurkan Bantuan Logistik Bagi Warga Terdampak Gempa Poso
- BMKG Catat Ada 13 Kali Gempa Susulan Usai Gempa M 4,9 di Bekasi
- Gempa Dangkal M 3,6 Guncang Poso, Berpusat di Darat
- BPBD Jabar Catat Puluhan Rumah Rusak Akibat Gempa Bekasi
- Gempa M 4,7 Bekasi Dipicu Segmen Citarum, Bukan Baribis
- Sesar Baribis Penyebab Gempa Bekasi M4,9, Lewati Selatan Jakarta-Bogor
- Pemdes Petaling Update Data Kerusakan Rumah Dampak Bencana
- Wonogiri Ukir Sejarah! Seluruh Desa Sudah Punya Destana, 294 Desa Tangguh Bencana Sekaligus
- BMKG: Waspada Hujan Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Sepekan ke Depan
- BMKG imbau warga Sulut waspadai potensi bencana hidrometeorologi
- Basarnas Kejar Golden Time dalam Penanganan Bencana
- 3.473 Warga Kabupaten Bogor Terdampak Bencana Selama 2 Hari
- Budi Gunawan: Prabowo Tidak Toleransi Pembakaran Hutan untuk Buka Lahan
- BMKG Peringatkan Wilayah RI Siap Siaga Hujan Lebat Vs Kebakaran Hutan
- Dedi Mulyadi Ungkap Penyebab Bencana Alam di Sukabumi: Hutan Gundul dan Tambang Jadi Sorotan
- BPBD Akan Launching Mitigasi Bencana Melalui Didong
- Kabupaten Sampang Punya Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana
- Pemkot Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Banjir-Longsor
- PPDI Sampang Dorong Disabilitas Aktif Dalam Penanggulangan Bencana
- BNPB: 60 persen bencana di Indonesia didominasi karhutla
- Korban Bencana di Kambowa dan Bonegunu dapat Bantuan
- Menko Polkam Dorong Percepatan Operasi Tanggap Darurat Karhutla Riau
- Pemadaman Kebakaran Hutan di Riau Dikebut Jelang Pacu Jalur 2025
- 44 Orang Tersangka Kebakaran Hutan-Lahan di Riau, BNPB Ingatkan Siaga
- Sekolah di Rohul Riau Diliburkan Akibat Kabut Asap Kebakaran Hutan dan Lahan
- Bupati Bengkalis Ikuti Rakor Bersama Para Menteri RI Terkait Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
- Wamenhut Pantau Penanganan Karhutla di Riau, Kondisi Iklim-Cuaca Jadi Perhatian Serius
- Kepala BNPB: 16 Orang Jadi Tersangka Kasus Karhutla di Riau
- Riau Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Karhutla!
- Kepala BNPB: Karhutla di Riau Diduga Ulah Manusia
- Status Tanggap Darurat Karhutla Ditetapkan, Wabup Bengkalis Tegaskan Komitmen Tanggulangi Kebakaran Lahan
- BNPB Pastikan Kebakaran Lahan di Riau Jauh dari Permukiman Warga
- Kabut Asap Kebakaran Hutan Sumatra Capai Wilayah Malaysia
- MPLS Jadi Sarana Edukasi Kewaspadaan Bencana Sejak Dini
- BPBD Penajam Diminta Tingkatkan Mitigasi Bencana dan Kesiapsiagaan
- Museum "Sisa Hartaku" Mengajak Wisatawan Belajar dari Bencana
- Simulasi penanggulangan bencana untuk tingkatkan kesiapsiagaan
- BPBD Bandung Ajukan Permintaan Peralatan Bencana Ke BNPB
- BNPB Diminta Rutin Selenggarakan Pelatihan Mitigasi Bencana
- Mitigasi Bencana Dikenalkan Sejak Dini Lewat MPLS Sekolah
- Mahasiswa Fakultas Teknik Kenalkan Teknologi Peringatan Dini dan Gelar Simulasi Evakuasi Bencana di Desa Rawan
- Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi di Musim Kemarau
- Jusuf Kalla: 6 Jam Pertama Penting Dalam Penanganan
- Jusuf Kalla: 6 Jam Pertama Penting Dalam Penanganan
- Kerugian akibat Bencana Alam di China Tembus Rp123 Triliun pada Semester I/2025
- Akademisi Imbau Semua Pihak Bersinergi Tanggulangi Bencana
- Mitigasi Banjir di Musim Kemarau: Sebelum, Saat, dan Sesudah Bencana
- BNPB: Enam Bencana Terjadi dalam 24 Jam Terakhir, Banjir hingga Karhutla
- Penanganan Bencana Harus Komprehensif
- Pemkot Palu dan Pemkot Iwanuma Jepang bahas kota tangguh bencana
- BNPB Catat Bencana Hidrometeorologi di Sejumlah Daerah
- BNPB laporkan bencana banjir dan karhutla pada beberapa hari terakhir
- Pemulihan Pasca Banjir Butuh Waktu Lama dan Biaya Besar
- Per Juli, 81 Bencana Terjadi di Bener Meriah
- Menyelaraskan Pembangunan Mengatasi Bencana Banjir Jakarta dan Sekitarnya
- Selama Bulan Juli 2025, BMKG Sebut Karhutla Masih Berpeluang Terjadi di Pantai Barat Aceh
- Waspada! Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Warga Diminta Jauhi Kawasan Rawan Bencana
- Pemprov NTB Dirikan Posko Tanggap Darurat Bencana di Kantor Gubernur
- BMKG Peringatkan Daerah-daerah Ini Akan Diguyur Hujan Lebat dan Potensi Bencana Selama 3 Hari ke Depan
- SETAHUN PASCAGEMPA, BATANG PERKUAT DENGAN BENTUK DESA TANGGUH BENCANA
- DPR: Perkuat Anggaran Basarnas Dan BMKG Segera
- Percepat Penanganan Banjir Jabodetabek, BNPB Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca
- BPBD Kota Batu Waspadai Bencana saat Kemarau Basah
- 33 Desa di Bogor Tergenang Banjir, Ratusan Warga Terdampak
- Longsor hingga Banjir Terjadi di 48 Titik di Bogor, 449 Warga Terdampak
- Ancaman Megathrust Sesar Lembang, Bagaimana Mitigasi Bencana Gempa di Bandung?
- Sistem Peringatan Dini yang Tertinggal Perparah Dampak Bencana di Sulsel
- Gunung Berapi Shinmoedake Meletus Jelang Bencana Besar yang Diramalkan Baba Vanga Jepang
- Pemkab Sinjai Perpanjang Status Darurat Bencana Hidrometeorologi
- 48 Titik Bencana Terjadi di Bogor, 3 Orang Tewas dan 1 Hilang
- Cegah Bencana, Pemprov Jawa Barat Segera Lakukan Perubahan Tata Ruang di Puncak
- Kisah Fahmi, Pahlawan Kecil Simbol Kemanusiaan di Tengah Bencana Banjir Bandang Pohuwato
- 84 Tewas dalam Bencana dan Kecelakaan di Kolombia, Pakistan, dan Sudan
- Bencana Hidrometeorologi Ancam Wilayah Maluku, Waspada
- Penanganan Bencana di Pandeglang Terkendala Minimnya Peralatan
- UGM Kembangkan Sistem Informasi Bencana di Ponsel
- BNPB: Waspada potensi bencana di balik keindahan Maluku Utara
- Komunitas Gajah Kecil Kunjungi BMKG, Kenalkan Edukasi Mitigasi Bencana Sejak Dini
- Pemprov Maluku Utara Percepat Penanganan Dampak Bencana Alam
- Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometrologi
- Antisipasi longsor susulan, BNPB dirikan pos komando bencana di Ambon
- Temui Kepala BNPB RI, Gubernur Al Haris Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana di Provinsi Jambi
- Guru Besar UBL: Indonesia Etalase Bencana, Butuh Kolaborasi Ilmu dan Teknologi
- Banjir Afrika Selatan Tewaskan 49 Orang, Salah Satu Bencana Cuaca Terburuk!
- Bencana Kebakaran Meningkat di Aceh Tenggara, Bupati: Pembakar Hutan Dihukum Penjara 15 Tahun Salinan
- BNPB paparkan pentingnya tata kelola bencana profesional dan inklusif
- UNP Jadi Tuan Rumah Talkshow Bencana Geologi BNPB
- Australia Dukung Program Penanggulangan Bencana di Sumbawa
- Pemkot Palu: Pemda terbantu kegiatan rehab rekon pemulihan bencana
- BPBD Bali Terapkan PFA untuk Semua Korban Bencana
- Bencana Alam Sepanjang Libur Idul Adha 1446 H/2025
- Demi Bantu Pengungsi, Komnas HAM Usul Aktifkan Status Bencana Sosial di Papua
- Siap Siaga Ajak Relawan Bencana di Jatim Cara Menyusun Produk Komunikasi
- Bencana Banjir di Kaltim Juga Disebabkan Eksploitasi SDA Tanpa Pengawasan
- Bencana Dahsyat Hantam Tetangga RI, Pemukiman Berubah Bak Laut
- Negara Kepulauan dengan Wilayah Pesisir Rawan Bencana Alam
- Alih Fungsi Lahan di Dataran Tinggi Lembang Masif, Bencana Alam Makin Mengancam