logo2

ugm-logo

Haru Warga Sinabung yang Sahur di Pengungsian

(Ilustrasi) Warga pengungsi makan malam di Posko Pengungsian di Gereja GBKP Kabanjahe Kota, Karo, Sumatra Utara--MI/ROMMY PUJIANTO

Jakarta: Susasana haru dirasakan oleh warga sekitar Gunung Sinabung yang terpaksa mengungsi. Warga Karo, Sumatera Utara ini terpaksa menyantap sahur di posko pengungsian.

Namun kaum ibu tetap bersatu dan tegar di tengah duka yang mereka alami. Ibadah tak berarti berhenti karena bencana.

Dini hari, sebagian ibu-ibu memanaskan makanan lebih dari santap malam para pengungsi. Sebagian lagi membangunkan para anak dan kaum bapak untuk sahur bersama.

Menikmati menu makanan seadanya di bawah atap posko pengungsian sungguh sangat menyedihkan. Air mata dari kaum ibu tampak menitik melihat anak-anak mereka harus mengantre makanan di dinginnya udara pagi.

Badan Penanggulan Bencana Daeraha (BPBD) Karo terkesan tak tanggap dengan kondisi ini. Walau sudah tiga hari dievakuasi, pengungsi jauh dari kelayakan. 

Posko jauh dari kesan cukup. Selain itu pengungsi beragama Islam juga tidak diberi kebutuhan untuk menyambut bulan puasa.

Gunung Sinabung memuntahkan lava pijar dan awan panas sejak dini hari hingga pagi hari tadi. Terjadi 32 kali guguran lava pijar dengan jarak hingga 1,5 km ke arah Tenggara.

Aktivitas seismik gunung juga masih tercatat tinggi. Saat ini gunung di Sumatera Utara ini ditetapkan dalam status Awas.
SUR

sumber: Metrotvnews.com

Tim Gabungan Dikerahkan Evakuasi Korban Longsor Pantai Sadranan

Petugas polisi dan TNI dibantu warga sedang mencoba mengevakuasi korban yang tertimbun akibat runtuhnya dinding tanah di Pantai Sadranan. Foto: Metro TV/Erwin
Yogyakarta: Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Yogyakarta, Gatot Saptadi, mengatakan telah mengirimkan tim gabungan untuk menyelamatkan para wisatawan yang tertimbun reruntuhan bukit di kawasan Pantai Sadranan, Pulegundes, Sidoharjo, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (17/6/2015).

Tim gabungan itu berasal dari Search and Recue (SAR) Linmas, SAR Yogyakarta, BPBD Yogyakarta, BPBD Gunungkidul, Polres Gunungkidul, dan relawan. "Pasukan sudah di lapangan. Kami harap tim tidak bisa terpisah dan bergabung jadi satu komando," ucapnya ketika dihubungi Metrotvnews.com.

Pihaknya belum bisa memastikan kondisi korban yang terkena reruntuhan. Berdasarkan info yang dihimpun, setidaknya ada sebanyak 15 orang yang tertimbun. Hanya saja, Gatot tak bisa memastikan bagaimana kondisi korban. "Tidak mudah menggeser batu besar. Tim akan fokus evakuasi korban," katanya.

Saat ini, katanya, tim masih mendiskusikan dengan Polres setempat terkait tindak lanjut evakuasi. Sebab, peralatan yang dibawa masih sebatas alat manual untuk memecah batu. Selain itu, tim telah menyertakan alat penerangan lantaran kondisi akan gelap.

"Tim berangkat dengan alat yang dipunyai. Jika kondisi di lapangan sulit, sangat memungkinkan akan memakai alat berat," ungkapnya.

Gatot menambahkan pihaknya terus memantau perkembangan proses evakuasi. "Jika memang butuh alat berat diambilkan kemungkinan yang terdekat dan tercepat," ujarnya.
UWA
 
sumber: Metrotvnews.com,

More Articles ...