logo2

ugm-logo

Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Masih Proses Perhitungan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berkomitmen dalam mempercepat kepengurusan lahan relokasi bagi korban terdampak erupsi Gunung Ruang di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Namun, sebelum dilakukan sertifikasi, saat ini masih terdapat proses penghitungan nilai serta negosiasi antara pemerintah dengan pemilik lahan.

"Timeline-nya sangat ditentukan oleh seberapa cepat appraisal dilakukan, kemudian negosiasi terjadi dan disepakati oleh semua pihak," ungkap Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Senin (6/5/2024).

Kemudian ada ganti untung sebagai bentuk kompensasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) kepada masyarakat yang memiliki lahan di wilayah tersebut.

"Setelah itu segera kita urus, kita ingin percepat segala sesuatunya," tambah AHY.

Adapun AHY memastikan relokasi lahan bagi korban erupsi Gunung Ruang yang disiapkan di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulut sudah berstatus clean and clear.

Artinya, status kepemilikan tanah dan batasnya sudah jelas, demikian juga dari segi tata ruang tidak masuk ke dalam kawasan hutan.

"Saya hadir cek status (tanah)-nya seperti apa dengan total 10 hektar ini. Pada prinsipnya tidak ada masalah dan tidak ada sengketa, tidak ada sesuatu yang kita langgar, kira-kira begitu," ungkap dia.

Untuk itu, karena sudah ditentukan lokasi relokasi lahan bagi korban terdampak erupsi Gunung Ruang diharapkan agar bisa melanjutkan kehidupannya dengan baik.

Gunung Ruang Naik Status Awas, Gunung Marapi dan Semeru Waspada

Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Ruang menjadi Level IV atau awas pada Selasa (30/4/2024) pukul 01.30 WITA.

Erupsi dimulai pada pukul 01.15 WITA, diawali dengan gempa yang terasa hingga Pulau Tagulandang disertai suara gemuruh dan aliran awan panas dari puncak kawah. Dalam hal ini, PVMBG turut memperluas area radius bahaya menjadi 7 km.

“Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang,” kata PVMBG dalam rilis pers pada Kamis (2/5/2024).

Menambahkan hal itu, pihaknya mengimbau masyarakat di sekitar Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai agar tetap waspada pada potensi lontaran batuan pijar dan luruhan awan panas.

Masyarakat yang terkena imbas dari erupsi Gunung Ruang turut diimbau untuk menggunakan masker guna menghindari gangguan sistem pernapasan akibat paparan abu vulkanik.

Adapun, masyarakat dapat memantau pergerakan aktivitas gunung api di Indonesia dengan mengunduh aplikasi MAGMA Indonesia atau melalui website https://magma.esdm.go.id.

More Articles ...