logo2

ugm-logo

Reportase The 23th World Congress on Disaster and Emergency Medicine

Reportase

The 23th World Congress on Disaster and Emergency Medicine

Tokyo, 2-6 Mei 2025


The World Association for Disaster and Emergency Medicine (WADEM) adalah organisasi internasional yang bergerak di bidang kedokteran bencana. Awalnya organisasi ini bernama Club of Mainz, organisasi ini didirikan pada 2 Oktober 1976. Organisasi ini telah menyelenggarakan Kongres Dunia tentang Kedokteran Bencana dan Gawat Darurat setiap dua tahun sejak 1979. Selain itu, organisasi ini menerbitkan jurnal yang telah melalui peninjauan sejawat berjudul Prehospital and Disaster Medicine. PBB menggambarkan WADEM sebagai "asosiasi internasional para ahli kesehatan bencana dan gawat darurat dunia", sementara Impact menyatakan bahwa WADEM berkomitmen "untuk memajukan batas penelitian bencana dan gawat darurat" dengan berfokus pada "investigasi ilmiah tentang...respons gawat darurat." WADEM mendefinisikan bencana medis sebagai "peristiwa lokal di mana korban jiwa melebihi sumber daya medis yang tersedia secara lokal", sebuah definisi yang jauh lebih luas daripada gambaran umum tentang bencana yang melibatkan banyaknya cedera dan kematian.

The World Congress on Disaster and Emergency Medicine diadakan setiap dua tahun, sebaiknya di wilayah dunia yang berbeda setiap kali. Besarnya jumlah tersebut dapat dilihat dari fakta bahwa sekitar 1.600 delegasi menghadiri Kongres ke-17 di Beijing, Tiongkok. Ini juga merupakan konferensi pertama di mana para dokter hewan mempresentasikan berbagai topik. Tujuan kongres adalah agar "para anggota dan peserta yang berminat [untuk] menyajikan laporan ilmiah mengenai penelitian darurat dan resusitasi, respons individu terhadap bencana besar, dan perubahan dalam sistem penyediaan perawatan pra-rumah sakit." Kongres WADEM pertama kali diadakan pada tahun 1979 di Mainz, yang kedua pada tahun 1981 di Pittsburgh, dan terus berlanjut setiap dua tahun sekali hingga tahun 2022 ditiadakan karena COVID-19 dan dilanjutkan di kongres yang ke-22 pada 2023 di Killarney dan yang ke-23 pada 2025 ini di Tokyo.

Keterlibatan PKMK FK-KMK UGM pada kongres WADEM tercatat sejak kongres ke-19 pada 2015 di Afrika Selatan dengan detail sebagai berikut: 

2015,Cape Town -  Afrika Selatan KLIK DISINI
Kongres  ke-20 pada 2017 di Toronto,Kanada KLIK DISINI
Kongres Ke-21 pada 2019 di Brisbane, Australia KLIK DISINI
Kongres ke-22 pada 2023 di Killarney, Irlandia KLIK DISINI

Tetap Sehat saat Mengungsi akibat Gempa, Jangan Abaikan Kesehatan!

Saat gempa bumi melanda, banyak orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, berada di pengungsian dalam waktu lama juga memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga kesehatan. Kondisi lingkungan yang padat, keterbatasan air bersih, serta akses makanan yang terbatas bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit.

Agar tetap sehat selama di pengungsian, masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, pastikan kebersihan diri tetap terjaga. Rajin mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet bisa mencegah penyebaran penyakit menular, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. Jika air bersih terbatas, gunakan hand sanitizer sebagai alternatif.

Kedua, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Memang, di pengungsian pilihan makanan sering kali terbatas, tetapi usahakan tetap mengonsumsi makanan yang kaya protein dan vitamin agar daya tahan tubuh tetap kuat. Hindari makanan yang sudah basi atau terpapar debu dan kotoran karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Selain itu, tetaplah aktif meskipun berada di pengungsian. Duduk atau berbaring terlalu lama dalam kondisi kurang gerak bisa membuat tubuh mudah lemas. Lakukan peregangan ringan atau jalan-jalan di sekitar area pengungsian untuk menjaga kebugaran.

Jangan lupa, kesehatan mental juga penting! Setelah mengalami gempa, stres dan trauma bisa muncul, terutama pada anak-anak dan lansia. Berbagi cerita dengan sesama pengungsi, tetap berpikir positif, serta beribadah atau melakukan aktivitas yang menenangkan bisa membantu menjaga kesehatan mental.

Menghadapi situasi bencana memang tidak mudah, tetapi dengan tetap menjaga kesehatan, tubuh akan lebih kuat dalam melalui masa sulit ini. Ingat, kesehatan adalah modal utama untuk bisa bangkit kembali setelah bencana!

More Articles ...