Reportase
Knowledge Co-Creation Programme (KCCP) for Disaster Health Managament for ASEAN Member States
Minami Senri Hospital – JICA Kansai Center
21 Oktober – 7 November 2025
Japan International Cooperation Agency atau JICA mendukung sektor kesehatan ASEAN dalam mewujudkan tujuan strategis terkait manajemen kesehatan bencana melalui implementasi Project for Strengthening the ASEAN Regional Capacity on Disaster Health Management (the ARCH Project), yang merupakan bagian dari Work Programme 2016-2020 of ASEAN Health Cluster 2 on Responding to All Hazards and Emerging Threats. Proyek ini, yang dipimpin oleh Thailand melalui the Ministry of Public Health (MOPH) and National Institute for Emergency Medicine (NIEM), yang bertujuan untuk membangun mekanisme kolaborasi manajemen kesehatan bencana di kawasan ASEAN.
Proyek ARCH Fase 1, yang dilaksanakan pada periode antara Juli 2016 dan Desember 2021, telah memfasilitasi kontribusi signifikan dalam memperkuat manajemen kesehatan bencana di kawasan ini melalui pembentukan mekanisme dan perangkat koordinasi regional, pelaksanaan pelatihan peningkatan kapasitas regional, dan simulasi kolaborasi,. Proyek ini juga berkontribusi pada pengembangan ASEAN Leaders’ Declaration on Disaster Health Management (ALD-DHM) yang diadopsi pada KTT ASEAN ke-31 pada November 2017, dan perumusan Rencana Aksi atau Plan of Action (POA) untuk Implementasi ALD-DHM 2019-2025 yang diadopsi pada ASEAN Health Ministers Meeting ke-14 (AHMM) pada 2019.

Caption: Alumni pelatihan KCCP-DHM for AMS (Knowledge Co-Creation Program for Disaster Health Management in ASEAN Member States) angkatan sebelumnya.
Realisasi area prioritas POA untuk ALD-DHM merupakan komitmen jangka panjang Sektor Kesehatan ASEAN, Maka proyek ARCH Fase 2 (2022-2026) diluncurkan pada Januari 2022 untuk memastikan pelaksanaan inisiatif yang berkelanjutan yang berkontribusi pada implementasi POA. Operasionalisasi POA untuk ALD-DHM dan implementasi Proyek ARCH Fase 2. Kemudian, untuk mencapai kolaborasi regional yang lebih baik, Proyek ARCH Fase 2 mencakup pelatihan Knowledge Co-Creation Program (KCCP) untuk memperkuat kapasitas nasional yang akan dilaksanakan di Jepang antara tahun 2022-2026.
Program ini bertujuan untuk membantu peserta dari negara anggota ASEAN dalam mengidentifikasi tantangan dalam manajemen kesehatan bencana, termasuk kedokteran darurat, di negara masing-masing, dan merumuskan rencana aksi untuk mengatasi tantangan tersebut melalui pembelajaran kasus dan pengalaman Jepang serta internasional lainnya dalam manajemen kesehatan bencana dan kedokteran darurat.
Sasaran program ini ditujukan untuk pejabat dari lembaga pemerintah atau institusi kesehatan negara-negara anggota ASEAN yang bertanggung jawab atas sistem manajemen kesehatan bencana/kedokteran darurat; atau praktisi medis/staf non-medis yang berpengalaman dalam manajemen kesehatan bencana, kedokteran darurat; atau dosen di universitas yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam manajemen kesehatan bencana dan kedokteran darurat di negara-negara ASEAN.
Peserta berkesempatan berkunjung ke Jepang untuk mempelajari pengalaman dan pengetahuan Jepang serta internasional lainnya tentang pengembangan sistem manajemen kesehatan bencana dan kedokteran darurat, antara lain melalui kuliah, kunjungan observasi, dan latihan. Peserta juga akan merumuskan rencana aksi yang menjelaskan apa yang akan dilakukan peserta setelah kembali ke negara asal dengan memanfaatkan pengetahuan dan ide yang diperoleh melalui program ini.
Day-0 Pre-Deployment Process, 10 Oktober 2025
Sebelum keberangkatan, dilaksanakan pre-deployment briefing, yang mencakup tinjauan dan pemutakhiran dari AMS DHM database. Peserta KCCP 2025 diminta untuk meninjau AMS DHM database di negara masing-masing dan memperbarui isinya berkoordinasi dengan anggota PWG (project working group) dan mantan peserta KCCP (2022-2024) dari masing-masing negara untuk mengonfirmasi status implementasi dari Rencana Aksi sebelumnya.

Caption: Responsible Officer untuk setiap National Target POA-ALD di Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes beserta jejaring Peserta KCCP-DHM for AMS.
Template Presentasi Country Report (CR)/Action Plan (AR) berisi: Profil Negara, Kerangka Disaster Health Management, Rencana Aksi 2024 yang dipresentasikan oleh peserta KCCP 2024, Analisis dari penilaian kemajuan 7 target nasional (NT) yang disetujui oleh AHMM ke-14, 29 Agustus 2019 di Siem Reap, Kamboja melalui POA/ALDDHM, antara lain:
Day-1, Tempat: Saiseikai Senri Hospital, Selasa - 21 Oktober 2025
Pada hari pertama dilakukan

Caption: Peserta KCCP-DHM for AMS angkatan ke-4 menerima materi di lantai 4 Minami Senri Hospital.
Materi hari pertama:
|
Judul Materi
|
Pemateri
|
Ringkasan dan link
|
|
JICA Briefing
|
JICA Staff, JICA Kansai Center
|
Menginformasikan do and donts yang harus diperhatikan oleh peserta, besaran allowance dan mekanisme pencairan, asuransi kesehatan selama di Jepang
|
|
Briefing (KCCP Program, Country Analytical Work, Action Plan Development)
|
Taro Kita, ARCH Project
|
Memperkenalkan tujuan dan modalities dari kegiatan serta petugas pendukung kelancaran kegiatan
|
|
Overview of Emergency Medicine System in Japan (history, system, structure)
|
Tatsuro Kai, Chair of Japan Advisory Committee for ARCH Project
|
Epidemiologi bencana kesehatan, dan semacam rencana kontingensi untuk bencana sesar Nankai
|
|
Japan's Experience in Large-Scale Disaster Response
|
Sejarah pembentukan DMAT, doctor car, heli doctor dan system SPGDT Jepang
|
|
Response System and Mechanism for MCI (Mass Casualty Incident) in Japan
|
Penguatan system SPGDT Jepang berbasis pengalaman anjloknya kereta Fukuchiyama JR
|

Caption: Kartu peserta pelatihan beserta hak dan tanggungjawabnya

Caption: Panitia penyelenggara KCCP-DHM for AMS beserta tugas dan fungsinya, selain nama-nama di atas juga ada fasilitator dari ARCH Project yang didatangkan dari Bangkok, yaitu Ms. Chalisa Saencharoen (Fa) yang membantu di dua minggu pertama dan Ms. Nontanaree Ukkaratanalert (Angie) untuk satu minggu terakhir pelatihan.
|
Foto-foto hari ke-1
|
Drive
|
Day-2 di Saiseikai Senri Hospital, Rabu - 22 Oktober 2025
Materi hari kedua:
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
| (NT4)J-SPEED/ EMT MDSS/Application of EMTMDS in AMS |
- Tatsuhiko Kubo Public Health, Graduate School, Hiroshima University
- ODGEREL CHIMED-OCHIR
- Madelina Ariani
- Jiro Oba, DMAT Secretariat, Japan Institute for Health Security (JIHS)
|
Mengenalkan inisiatif pengumpulan data, baik dari sejarah, mekanisme dan hands-on penggunaan form minimum data set (MDS) |
| SASOP and ASEAN mechanism in Disaster Response |
Sithu Pe Thein, Director of Operations in The AHA Centre |
Mengenalkan SASOP ASEAN sejarah penanggulangan bencana di AMS |
| (NT7)Efforts for Disaster-Resilient Hospitals and Medical Systems (Senri Critical Care Medical Center/ Disaster Reduction Center (DRC) Suita) |
Yusuke Itoh, Director, Senri Critical Care Medical Center (SCCMC), Senri Saiseikai Hospital, Reduction Center (DRC), Suita |
Memberikan pemahaman bagaimana rumah sakit menjalankan business continuation plan (BCP) yang lebih mirip dengan HDP jika diindonesiakan |

Caption: Materi tentang MDS yang diberikan oleh Prof Tatsuhiko Kubo Public Health, Graduate School, Hiroshima University dan para asistennya, Dr Odgerel Chimed-Ochir dan Ms Madelina Ariani, serta implementasinya di lapangan oleh Dr Jiro Oba
| Foto-foto hari ke-2 |
Drive |
Day-3 di Saiseikai Senri Hospital, Kamis - 23 Oktober 2025
Materi hari ketiga:
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
| (NT1) International Trends in Emergency Medical Teams (EMT) |
Soichiro Kai, Hyogo Emergency Medical Center |
Perbedaan DMAT dengan JDR, dan bagaimana anggota JDR juga membantu operasioalisasi EMT-CC di daerah terdampak bencana |
| (Special Session) Incorporating Social Vulnerability Considerations into EMT Operations |
| Disasters and Gender |
Keiko Ikeda, Faculty of Global Interdisciplinary Science and Innovation, Shizuoka Univ. |
Sebetulnya materinya tentang kesehatan reproduksi tapi tidak menggunakan pendekatan sub-klaster kesehatan reproduksi |
| Disasters and people with disabilities |
Shigeo Tatsuki, Faculty of Social Studies, Doshisha Univ. |
Respon bencana yang inklusif dan memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia serta menjelaskan epidemiologi kelompok rentan di Jepang |
| Disasters and Elderly People |
Tatsuro Kai, Chair of Japan Advisory Committee for ARCH Project |
|
Incorporating Social Vulnerability Considerations into EMT Operations
|

Caption: Group work tentang bagaimana membangun dan menentukan posisi i-EMT di lapangan, di mana pintu masuk, tenda pelayanan dan tenda untuk kebutuhan individu anggota EMT. Gde sedang menjelaskan layout EMT ke peserta dari Thailand dan Brunei Darussalam.
Day-4 di Saiseikai Senri Hospital, Jumat - 24 Oktober 2025
Materi hari keempat:
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
| (NT6)Introduction of Disaster Health Management Concepts in Health Education in Japan |
Yosuke Takada, apanese Red Cross Hiroshima College of Nursing |
DHM diajarkan sebanyak 31-38jam di fakultas-fakultas kesehatan di jepang denganmateri yang tidak hanya teknis klinis namun juga manajerial (CSCATTT) |
| (NT6) Building Trans-disciplinary Mechanism to Boost up Education, Research and Practice for Health Security |
Yuichi Imanaka, Department of Healthcare Economics and Quality Management, Kyoto University School of Public Health |
Mejelaskan pendekatan health security yang terintegasi dalam pendidikan DHM dan system masyarakat, juga diarusutamakan saat menyusun HDP |
| NT6 Experience Sharing from AMS |
Philippines |
|
| J-HELP Course |
- Yasuaki Mizushima, Deputy Director, Osaka Keisatu Hospital Osaka International Medical Science Center
- Arito KAJI, Director, ER Kishiwada Tokusyukai Hospital
- Chiaki TOIDA, Altitude Emergency and Critical Care MedicaCenter, Faculty of Medicine, Shinsyu Univ.
- Taichi Takeda, School of Medicine and Health Science, Tsukuba Univ.
- Kohei Takahashi ER, Yokohama Municipal Citizen's Hospital
- Tomoya HIROSE The Department of Traumatology and Acute Critical Medicine, The Univ. of Osaka
- Taro IRISAWA, The Department of Traumatology and Acute Critical Medicine, The Univ. of Osaka
|
Kursus singkat Hospital Disaster Plan (HDP) Jepang yang berbasis MIMMS, bagaimana menganalisa apakah RS membutuhkan evakuasi atau tidak, apa saja langkah-langkah untuk memutuskan evakuasi
Pdoman dapat diakses di: Unduh ->
|
| |
|
|
|

Caption: Group work tentang bagaimana menentukan apakah RS perlu dievakuasi seluruhnya atau dievakuasi sebagian, siapa saja yang bertanggung jawab dalam proses evakuasi dan apa parameternya. Kelas dibagi dua dan diberikan scenario table-top exercise untuk dipecahkan bersama-sama dipandu oleh fasilitator dari RS
Day-5&6 di Saiseikai Senri Hospital, Sabtu & Ahad – 25 & 26 Oktober 2025
Kegiatan saat akhir pekan:
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
| Rekishi Kaido, Cultural & Historical Experience |
Rekishi Kaido Promotional Council |
Penjelasan tentang sejarah jepang terutama era shogun, karena akan berkunjung ke Kinkaku-ji (The Golden Pavilion), yang dibangun oleh Ashikaga Yoshimitsu pada 1397 dan berkunjung ke Kuil Fushimi Inari Taisha di Kyoto |

Caption: Peserta KCCP mendapatkan kesempatan untuk belajar budaya dan sejarah Jepang yang merupakan kolaborasi dari JICA dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Jepang
Day-7 di Saiseikai Senri Hospital, Senin - 27 Oktober 2025
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
| Disaster Medical Response System in Japan- “Designated Disaster Base Hospital System, Wide-area Medical Evacuation System, Disaster Medical Assistance Team (DMAT), |
- Yuichi Koido
- Akinori Wakai
- Jiro Oba
- Yoshiki Toyokuni
- Kayoko Chishima
|
Bagaimana pengelolaan DMAT (yang sangat relevan dengan dashboard TCK yang dikembangkan oleh Kemenkes) dan konversinya menjadi JDR serta quality maintenance dalam payung disaster base hospital dan system SPGDT yang lebih komprehensif antar prefecture termasuk pendataan dan system informasi pasien. Kemudian dijelaskan jenis-jenis peningkatan kapasitas untuk anggota DMAT. |
|
Emergency Medical Information
System (EMIS)”
|
| (NT5) Training System of DMAT |
| NT5 Experience Sharing from AMS |
Myanmar, Singapore |
Pengalaman menerima dan mengirimkan tim saat gempa Myanmar 2023 |

Caption: Peserta KCCP berfoto bersama dengan para instruktur dari DMAT dan/atau JDR
Day-8 di Saiseikai Senri Hospital, Selasa - 28 Oktober 2025
Materi hari ke-delapan
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
| NT7)Disaster-Resistant Hospital |
Junko Ikeuchi, Department of Architecture, Faculty of Science and Engineering, Setsunan University |
Pengealan inovasi struktur untuk membuat RS lebih aman bencana yakni dengan menambahkan penyangga segitiga pada kolom bangunan |
| (NT4)Health Needs Assessment (HNA) |
Yosuke Takada, apanese Red Cross Hiroshima College of Nursing |
Bagaimana penyelenggaraan RHA menggunakan form HNA yang menjadi lampiran dari SASOP dan analisis-nya |
| (NT5) Disaster Health Management (DHM) Training in Japan |
Tatsuro Kai, Chair of Japan Advisory Committee for ARCH Project |
Jenis-jenis pelatihan untuk tim bencana, termasuk untuk kejadian korban massal, nubika, kefarmasian dan logistic bencana. AED dan BLS sudah diajarkan di sekolah sejak dini. |
| (NT7)Hazard scenario setting for disaster response risk assessment method |
Norio Maki, Disaster Mitigation Planning for Built Environment, Disaster Prevention Research Institute, Kyoto University |
Menghitung dampak bencana dengan rumus D=f(h,v,e), rencana kontigensi bencana di Osaka dan visualisasi ceklist BCP menggunakan perspektif kapasitas lonjakan (4S). |

Caption: Group work untuk menentukan apa yang dibawa saat melakukan RHA ke lapangan. Tim Indonesia menjawab tugas yang diberikan bekerja sama dengan tim Laos.
Day-9 di Saiseikai Senri Hospital, Rabu - 29 Oktober 2025
Materi hari ke-sembilan:
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
| (NT1)Psychiatric and Mental Health Care during Disaster Response in Japan, and the Disaster Psychiatric Assistance Team (DPAT) |
Sho Takahashi, Disaster Psychiatry, Institute of Medicine, University of Tsukuba |
Membangun tim DPAT-Disaster Psychiatric Assistance Team di mana tim ini juga harus melapur ke semacam HEOC saat terjadi bencana. |
| (NT1)Mental Health and Psychosocial Support in International Medical Relief |
Reo Morimitsu, Disaster Management Research Institute, Japanese Red Cross College of Nursing |
Membangun MHPSS di komunitas, dan skrining kesehatan jiwa tidak hanya ke pengungsi namun juga responder. |
| (NT1-4)ASEAN Collective Measures |
Taro Kita, ARCH Project |
Mengenalkan kembali SASOP dan pedoman terkait EMT di dalamnya. Termasuk kegiatan-kegiatan ASEAN untuk membangun kapasitas terkait DHM. |
| (NT3)ASEAN SASOP/ EMT SOP |
Taro Kita, ARCH Project |
| AMS Experience Sharing |
Malaysia, Thailand |
Sharing terkait pendidikan DHM |
| (NT5)"DHM training in ASEAN" |
Shuichi Ikeda, ARCH Project |
Konsep da nisi dari B-Course dan C-Course dan bagaimana nantinya AIDHM dapat mengakomodasi kerangka elatihan DH di AMS. |
| AMS Experience Sharing |
Brunei, Lao PDR, Vietnam |
Sharing terkait pendidikan DHM |
| AMS Experience Sharing |
Indonesia |
Sharing terkait kebijakan RS aman |

Caption: Peserta Indonesia dari Pusat Krisis Kesehata, dr. Wisye Mokoginta, menjelaskan terkait kebijakan RS aman bencana dan membagikan link pedoman RS aman bencana yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Inggris yang dapatdiakses di https://s.id/IDsafehospital
Day-10 di Saiseikai Senri Hospital, Kamis - 30 Oktober 2025
Materi hari ke-sepuluh:
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
|
(NT2)International Trends in
Emergency Medical Teams (EMTCC)Case Report
|
Yoshiki Toyokuni, DMAT Secretariat, Japan Institute for Health Security (JIHS) |
Pengalaman JDR dalam membantu pengelolaan EMTCC di beberapa bencana di dunia, ada delapan fase operasonal EMTCC mulai dari kesiapsiagaan, ativasi, operasi, deaktivasi dan transisi ke otoritas kesehatan setempat. |
|
(NT3)Policy on Receiving
International Assistance in the Eveof a Major Disaster in Japan
|
| AMS Experience Sharing |
Indonesia |
Pengalaman Indonesia mengelola iEMTCC sebagai bagian dari klaster kesehatan bersama dengan dinkes provinsi dan kemenkes |
| AMS Experience Sharing |
Thailand |
Pengalaman mengelola EMTCC saat RCD |
|
(NT1)Overview of Japan Disaster
Relief (JDR) Medical Team and its Challenges
|
- Yukiko Habano, Japan Disaster Relief Team (JDR)Secretariat, JICA
- Tomoki Nakamori, Emergency & Critical Care Center, Yokohama Rosai Hospital
|
Komposisi tim, pengelolaan anggota, layout tenda, training program dan proses reklasifikasi iEMT JDR dan pengalaman lapangan international deployment sebagai tim kesehatan. Jadwal harian mulai dari mengeluarkan logistic, membka tenda hingga handing over pasien saat gempa Turki dan Myanmar. |
| AMS Experience Sharing |
Cambodia, Malaysia |
Pengalaman membentuk tim EMT |

Caption: Peserta Indonesia dari UGM, apt.Gde Yulian, menjelaskan terkait pengalaman mengelola EMT-CC saat gempa Padang 2009 dan membagikan link pedoman nasional penanggulangan krisis yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Inggris yang dapat diakses di https://s.id/IDdhmguideline
Day-11 di Saiseikai Senri Hospital, Jumat - 31 Oktober 2025
Materi hari ke-sebelas:
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
|
(NT2) International Trends in
Emergency Medical Teams (EMTCC)
|
Tomoaki Natsukawa, Yodogawa Christian Hospital |
Pengelolaan EMTCC termasuk data dan informasi dan quality control EMT dan hubungannya dengan RDC dan OSOCC yang dibentuk oleh UNDAC |
|
(NT2) Coordination of Disaster
Medical Response in Japan
|
Yusuke Itoh, Director, Senri Critical Care Medical Center (SCCMC), Senri Saiseikai Hospital, Reduction Center (DRC), Suita |
Jenis-jenis tim bencana yang ada di Jepang dan pengelolaan semacam TCK di level regional/ prefektur di Jepang. Pengalaman dari Gempa Noto. |
| Briefing/ Preparation for The Senri Medical Rally |
Penjelasan tentang penyelenggaraan medical rally yang akan diselengarakan pada akhir pecan di Kansai University. |

Caption: Olahraga bersama peserta pelatihan KCCP dengan residen-residen dan tenaga medis di RS Senri yang menjadi agenda rutin tiap tahun, jika tahun-tahun sebelumnya diselenggarakan pertandingan futsal, tahun ini diganti dengan indoor-tennis karena cuaca yang tidak mendukung.
Day-12,13&14 di Saiseikai Senri Hospital, Ahad – 2 November 2025
Seperti yang sudah diagendakan, akhir pekan kedua akan diisi dengan kegiatan Medical Rally yang tahun ini sudah berjalan untuk yang ke-22 kalinya, kegiatan ini terinspirasi dari kegiatan serupa yang bernama The Rallye Rejviz yang diikuti oleh dr Ohashi and dr Hayashi pada 1998 dan dr Ito dan dr Jiro tahun 2012.
Tujuan dari diadakannya medical rally secara rutin diantaranya:
- Menyamakan standa implementasi layanan pra-faskes sesuai dengan pedoman nasional yang ada,
- Bagi pemain: berbagi pengetahuan dan pengalaman dan memahami perawatan pra-faskes yang dilakukan di berbagai prefektur,
- Bagi penyelenggara: memuktahirkan isu-isu terkini terkait dengan layanan pra-faskes yang diterjemahkan menjadi station (contoh tahun sebelumnya ada kasus X maka di medical rally tahun ini kasus X ini akan dijadikan inject kasus untuk dapat dievaluasi bersama penanganannya), dan
- Selain itu, untuk membangun jejaring kerjasama antar institusi (sehingga jika suatu saat harus berkolaborasi di daerah bencana atau kejadian korban banyak tidak sungkan dan canggung).

Caption: pembagian grup, masing-masing grup enam personel yang mendapatkan inject kasus seperti di tabel bawah secara acak
| Nama Station |
Catatan |
| Pasien henti nafas henti jantung di stasiun kereta |
Tim dibagi dua lagi, tiga orang di peron dan tiga di “dalam kereta” dan ada petugas JR/Hankyu |
| Myaku-myaku permainan komunikasi |
Menggunakan radio komunikasi untuk menggambar “Myaku” |
| MCI lakalantas |
Koordinasi dengan damkar untuk mengeluarkan korban yang terjepit di dalam mobil |
| Tim EMT Internasional |
Koordinasi EMT-CC membantu tim iEMT dari tentara Jepang |
| MCI anak sekolah |
Triase anak sekolah yang tertabrak mobil box |
| MCI terorisme di stadion |
Memberikan pertolongan kepada tim SAT yang terluka |
| Cerdas cermat |
Menjawab pertanyaan dengan boneka Myaku sebagai peraga |
| MCI gas sarin |
Kejadian korban massal membanjiri rumah sakit dengan inject kasus yag awalnya kebakaran tapi menjadi paparan nubika |
| GBV dan penyalahgunaan obat |
Kasus kesehatan jwa dan kecanduan narkoba di penampungan dinas sosial |
Caption: Upacara penutupan, kata sambutan diberikan oleh Ns Julita dari Brunei Darussalam
Day-15 di Red Cross Hospital, Selasa - 4 November 2025
Materi hari ke-limabelas:
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
| (NT1-2) Framework of Disaster Response by International Red Cross(Incl. Health ERU, Red Cross) |
Noriko Ikeda, International Medical Relief, Japanese Red Cross Osaka Hospital |
Menjelaskan perbedaan ERU dengan EMT, dan bagaimana RS lapangan JRCS dioperasikan |
| (NT1)Logistics Center, Japanese Red Cross Osaka Hospital |
Penyimpanan barang-barang milik JRCS dan pengelolaannya menggunakan metode penyimpanan yangefektif dan inovatif sehingga memudahkan pencatatan dan mobilisasi tim lapangan.
|

Caption: Foto bersama dengan petugas logistic RS Palang Merah dan dr Ali Haedar Sp.EM., KPEC., FAHA., Ph.D. yang membersamai peserta pelatihan KCCP sejak Medical Rally sebagai perwakilan Kokushikan University, Tokyo
Day-16 di JICA Kansai Center-Kobe , Rabu - 5 November 2025
Materi hari ke-enambelas:
| Judul Materi |
Pemateri |
Ringkasan dan link |
| I/NTs preparation |
Taro Kita, ARCH Project |
Memberikan arahan terkait bagaimana indicator masing-masing Negara anggota ASEAN disusun, yakni dengan memperhatikan capaian national target sesuai dengan POA-ALD dan dikonsultasikan dengan anggota PWG |

Caption: Foto bersama dengan pegawai magang JICA yang petugas memberikan tour guide kepada peserta pelatihan KCCP berkunjung ke KOBE Earthquake Museum.

Caption: Diorama gempa di KOBE Earthquake Museum.
Day-16&17 di JICA Kansai Center-Kobe , Jumat – 6&7 November 2025
Materi hari terakhir:
| AMS |
Titik berat indicator dan target nasional |
| Brunei Darussalam |
Pembentuka iEMT tipe-1 dengan tiga roster, pedoman atau SOP nasional untuk EMT, EMTCC dan RS aman bencana termasuk isu nubika. |
| Kamboja |
Pedoman atau SOP nasional untuk EMT and EMTCC, adaptasi ASEAN standard reporting form, pelatihan tim survey HDP |
| Indonesia |
Verifikasi TCK EMT tipe-2, pelatihan HDP ke 192 kabupaten/kota |
| Laos |
Verifikasi iEMT tipe-1, DHM framework dijadikan dokumen negara |
| Malaysia |
Verifikasi MyEMT tipe-1 dan pengelolaan nEMT yang lebih baik dengan advokasi pedoman di tiap negara bagian |
| Myanmar |
Pedoman atau SOP nasional untuk EMT and EMTCC, pelatihan B-course dan C-course |
| Filipina |
iEMT tipe-2 Mindanao, memilki Health Emergency Response Teams (HERTs) di tiap kabupaten/kota dan propinsi, integrasi C-course ke pelatihan HERO, |
| Singapura |
Semua target sudahterpenuhi, akan focus ke pendidikan First Aid/CPR/AED modules di high school level as part of Health Education. |
| Thailand |
iEMT tipe-2, sub-EMTCC dan C-Course di tingkat provinsi |
| Vietnam |
|

Caption: Foto bersama dengan Director of the Training Program Division JICA Kansai Center Mr. Hiroshi Itoyama, Mr. Taro Kita dari ARCH, dr. Yusuke Ito dari RS Senri, Prof.Tatsuro Kai dan dr. Shuichiro Kai dari JAC, Ms. Taniguchi, Ms.Nishioka dan Ms.Fujiki dari JICA.
Reporter : apt. Gde Yulian, M.Epid.
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur
SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan