Banjir besar melanda Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Sabtu (20/9) dini hari. Sebanyak 830 kepala keluarga (KK) atau 2.228 jiwa terdampak setelah Sungai Penguluran meluap akibat hujan deras sejak Jumat (19/9) malam.
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar mengatakan, jalur utama Malang-Sendangbiru sempat lumpuh karena tergenang banjir lebih dari satu meter. Polres Malang bersama Polsek Sumbermanjing Wetan bergerak cepat melakukan evakuasi warga, membersihkan lumpur, hingga mendirikan posko darurat di Balai Desa Sitiarjo.
“Sejak dini hari kami langsung menurunkan personel gabungan bersama BPBD, TNI, PMI, dan relawan. Fokus utama adalah evakuasi warga, mendirikan dapur umum sementara, serta pendataan kerugian,” ujar Bambang saat dihubungi lewat selulernya, Minggu (21/9).
Berdasarkan data sementara, banjir dengan ketinggian 1-2 meter merendam sejumlah dusun di Kabupaten Malang, di antaranya:
– Dusun Krajan Wetan (250 KK/648 jiwa)
– Krajan Tengah (240 KK/705 jiwa)
– Rowotrate (177 KK/464 jiwa)
– Krajan Kulon (163 KK/411 jiwa)
Dapur umum sementara didirikan di GKJW Induk Sitiarjo dan GKJW Sumberembak, Gunungtumo. Selain itu, posko data juga disiapkan untuk mencatat jumlah korban terdampak dan kebutuhan mendesak.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun, akses ke beberapa dusun seperti Rowotrate dan Gunungtumo sempat sulit ditembus karena genangan mencapai lebih dari setengah meter,” jelas Bambang.
Penanganan banjir melibatkan berbagai pihak, antara lain BPBD Kabupaten Malang, Tagana, SAR Awangga, TNI AL Sendangbiru, Malang Selatan Rescue, serta komunitas relawan lokal. Mereka bahu membahu melakukan evakuasi, distribusi logistik, hingga pembersihan pasca-banjir.
“Polres Malang tetap siaga mengantisipasi potensi banjir susulan. Kami mengimbau warga agar tetap waspada karena intensitas hujan di wilayah selatan Kabupaten Malang masih cukup tinggi,” pungkas Bambang. (*)
sumber: KabarBaik.co