Pengantar website bencana minggu ini membagikan salah satu artikel hasil kajian tim peneliti dari FK-KMK UGM terkait bagaimana kapasitas sistem kesehatan Indonesia untuk respon COVID 19. Kapasitas ini dianalisis dengan fokus pada elemen surge capacity : staff, stuff, structure, and system. Elemen staff mengidentifikasi kapasitas tenaga medis belum cukup menangani permintaan perawatan kesehatan yang berpotensi meningkat karena pandemi. Demikian halnya dengan infrastruktur, masih terbatas untuk menangani peningkatan kasus COVID-19, terungkap kelemahan sistem rujukan pasien dan keterbatasan memberikan layanan kesehatan esensial dalam keadaan darurat yang berkepanjangan. Setelah berakhirnya pandemi COVID-19, fasilitas kesehatan harus mampu menyusun rencana penanggulangan bencana alam dan non alam dengan skenario kenaikan lonjakan kasus yang tinggi dalam waktu yang singkat. Respon menghadapi bencana non alam seperti pandemi COVID-19 membuktikan pada akhirnya membutuhkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan berdasarkan keempat elemen surge capacity. Peningkatan kapasitas ini dapat dimulai dengan menyusun rencana penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di daerah.
Blog
Transformasi Global Ilmu Kebencanaan ke Dalam Sistem Pendidikan Pengurangan Risiko di Indonesia
Artikel ini mengeksplorasi asal mula pengetahuan pengurangan risiko bencana (PRB) dalam konteks global dan bagaimana perkembangannya dalam sistem pendidikan Indonesia sejak kemerdekaannya pada 1945 hingga 2018. Artikel ini berpendapat bahwa pendidikan PRB di Indonesia merupakan perkawinan antara pengetahuan global dan pengalaman lokal, yang kurang kesiapan (pengetahuan dan keterampilan) dan telah mengakibatkan krisis kemanusiaan. Dengan menggunakan pendekatan sejarah, artikel ini menemukan bahwa transformasi pengetahuan global dan pendidikan PRB di Indonesia belum berjalan efektif, sementara di lapangan program masyarakat tentang pendidikan PRB semakin berkembang
Child Nutrition in Disaster: A Scoping Review
Bagaimana kesenjangan gizi anak pada saat terjadi bencana? Bagi anak-anak, bencana dapat berarti kelaparan, pemerkosaan, kehilangan ruang gerak, ketakutan, kurangnya akses ke perawatan kesehatan, penyakit, keputusasaan, dan kehilangan orang tua dan orang-orang terkasih. Program penanganan kesehatan pada anak adalah bagian dari peran sub klaster gizi kesehatan dan sub klaster kesehatan reproduksi. Artikel berikut dilakukan untuk mengidentifikasi kesenjangan gizi anak pada saat terjadi bencana. Isu kesehatan khusus terkait gizi anak saat bencana diantaranya praktik menyusui, alergi makanan dan faktor sosial budaya. Malnutrisi sebelum bencana, kerawanan pangan, tempat tinggal pengungsian, praktik pemberian ASI yang buruk, faktor sosial budaya, tantangan organisasi sangat mempengaruhi nutrisi anak dalam bencana. Studi ini merekomendasikan pendekatan yang terkoordinasi dengan baik dan eksplisit yang mencakup kesiapsiagaan, advokasi, pengembangan/pembaruan kebijakan, dan pendidikan anak-anak, keluarga dan relawan kesehatan tentang nutrisi
Penetapan Transisi Darurat ke Pemulihan Bencana Alam Gempa Bumi Cianjur
Keputusan Bupati Cianjur 360/KEP.420-BPBD/2022 ini diterbitkan bupati Cianjur pasca masa tanggap darurat gempa selesai pada 20 Desember 2022. Regulasi ini menjelaskan terkait penetapan status transisi darurat ke pemulihan bencana alam gempa bumi. Maka diperlukan upaya strategis agar pemulihan warga terdampak agar mendapat penghidupan layak dari sisi tempat tinggal dan ekonomi.
Management of Pregnant Women's Nutrition in Disaster Emergencies in Indonesia: A Systematic Review
Penanganan kesehatan ibu hamil menjadi tanggung jawab Sub Klaster Kesehatan Reproduksi saat bencana. Hal yang pertama sekali dilakukan ketika terjadi bencana adalah assessment awal untuk mendata kelompok rentan dalam hal ini ibu hamil yang terkena dampak bencana. Data awal ibu hamil tentunya sudah ada di setiap fasilitas kesehatan sebelum terjadi bencana. Data ini yang mendasari untuk segera mendapatkan informasi dampak bencana kepada ibu hamil. Dampak bencana yang tinggi dan berkepanjangan serta asupan gizi yang kurang sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu hamil. Dalam pemenuhan gizi ibu hamil Sub Klaster Kesehatan Reproduksi bekerja sama dengan Sub Klaster Kesehatan Gizi. Penelitian ini berfokus pada kebutuhan gizi ibu hamil saat bencana. Hasil penelitian menyebutkan beberapa penanganan gizi ibu hamil yang dapat dilakukan seperti mengukur status gizi, mengatur kebutuhan dan makanan ibu hamil, memberikan makanan tambahan dan suplemen untuk ibu hamil seperti tablet tambah darah, asam folat, kalsium, dll. Pengelolaan gizi pada saat darurat bencana dapat membantu menjaga kontrol gizi pada ibu hamil dan menjamin kesehatan ibu dan janin.