logo2

ugm-logo

Reportase “Pertemuan Penguatan Pelayanan Kesehatan pada Krisis Kesehatan”

Selasa, 9 Juli 2024

PKMK-Bawen. Konsultan dan peneliti divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM diundang menjadi pembicara dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada Selasa, 9 Juli 2024 bertempat di Kampung Kopi Banaran, Bawen, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai penguatan sistem pelayanan kesehatan bagi Rumah Sakit (Hospital Disaster Plan) untuk menghadapi krisis kesehatan. Kegiatan kali ini diikuti oleh perwakilan Rumah Sakit Daerah terpilih sebanyak 35 instansi dari seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah.

bella dona 1

dr. Bella Donna, M.Kes menyampaikan dua materi dalam kegiatan ini, yakni “Konsep HDP dalam Mendukung Safe Hospital” dan “Interoperabilitas HDP”. Dalam materi pertama, Bella menjelaskan bagaimana konsep surge capacity, komponen dokumen HDP, dan bagaimana mencapai safe hospital. Perlu dipahami bahwa konsep safe hospital tertuang di dalam Hospital Safety Index (HSI) yang dikembangkan oleh WHO. Dalam HSI terdapat 4 modul dimana HDP merupakan modul keempat, sehingga HDP hanya mencakup sebagian kecil dari safe hospital. Kemudian, Bella melanjutkan dengan materi selanjutnya yaitui interoperabilitas HDP dalam sistem penanggulangan bencana. Bella menjelaskan mulai dari konsep klaster kesehatan dan HEOC, lalu bagaimana kedudukan rumah sakit dalam tatanan sistem tersebut, serta hubungan antara rencana penanggulangan krisis kesehatan dan HDP dalam tiga fase bencana (pra bencana, bencana, dan pasca bencana).

bappy bawen 1

Materi berikutnya disampaikan oleh tim PKMK FK-KMK UGM yaitu “Penilaian Risiko Bencana di RS” oleh Happy R. Pangaribuan, SKM., MPH. Analisis risiko menjadi salah satu dasar dalam penyusunan dokumen HDP. Perhitungan analisis risiko dalam HDP dapat menggunakan instrumen Hazard Vulnerability Assessment (HVA) dan HSI terutama di modul keempat. Happy mendemonstrasikan penggunaan alat-alat tersebut dan bagaimana implementasi hasil dari penilaian tersebut untuk pengembangan skenario dan penyusunan SOP.

Selain penyampaian materi juga terdapat sesi diskusi. Peserta yang mengikuti pelatihan menyampaikan sejumlah pertanyaan dan tanggapan atas materi yang dipaparkan, juga mendukung upaya peningkatan kapasitas rumah sakit melalui penyusunan dokumen HDP. Para pemateri berharap rumah sakit dapat segera menyusun dokumen HDP jika belum memiliki, memperbaiki dokumen HDP agar sesuai dengan komponen dan situasi terkini bagi yang sudah memiliki, dan melakukan uji coba pedoman untuk melihat operasionalisasi dokumen. Tim Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM juga menyatakan kesiapan untuk mendampingi rumah sakit jika diperlukan.

Reporter: dr. Alif Indiralarasati (Divisi Manajemen Bencana Kesehatan, PKMK UGM)