Reportase
Table Top Exercise (TTX) Public Health Emergency Operation Center (PHEOC)
di Daerah Istimewa Yogyakarta
Selasa-Rabu, 13-14 Agustus 2024
PKMK-Yogyakarta. Dalam membentuk ketahanan dan kesiapan dalam penanggulan bencana diperlukan adanya uji coba dokumen pedoman yang ada. Pada kesempatan kali ini, PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan enters for Disease Control and Prevention (CDC) melaksanakan Table Top Exercise (TTX) Penanggulangan Kegawatdaruratan Kesehatan Masyarakat (Public Health Emergency/PHE) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa-Rabu, 13-14 Agustus 2024.
A. Proses Persiapan
Sebelum melaksanakan uji coba TTX dilakukan beberapa persiapan agar kegiatan dapat berjalan secara efektif, efisien, dan lancar. Proses persiapan uji coba TTX di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dikatakan berjalan dengan cukup baik karena semua pihak dapat memberikan masukan dan usulan yang membangun. Proses persiapan ini, terhitung sejak akhir Juli hingga awal Agustus 2024, dengan total 4 kali pertemuan yang menghasilkan:
- Menentukan peran masing-masing tim penyusun sebagai panitia lokal, evaluator, dan observer
- Menentukan jadwal pelaksanaan TTX
- Pembuatan matriks skenario dan melengkapinya (membuat inject, menentukan alur pemain, SOP yang diujikan, peserta yang terlibat, hingga peralatan yang dibutuhkan)
- Memastikan setiap peserta yang terlibat mendapatkan peran
- Mengidentifikasi instansi dan jumlah peserta yang dilibatkan dalam TTX
- Pembuatan kerangka acuan kegiatan dan draft undangan
- Penentuan lokasi dan susunan acara kegiatan TTX
- Menyusun alat evaluasi dan lembar jawab bagi peserta
- Finalisasi teknis dan strategi pelaksanaan TTX
Selama kegiatan persiapan TTX, ditemukan bahwa dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta belum memiliki SOP khusus untuk menangani kasus yang masuk ke scenario. Sebagai gantinya, SOP atau pedoman yang akan digunakan adalah pedoman-pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan juga Keputusan Gubernur. Kemudian ketika menilik dari pedoman yang ada, ternyata banyak lintas sektor yang akan terlibat dibandingkan dengan PHEOC itu sendiri. Namun untuk menghindari terlalu banyak pemain, akhirnya dari tim PKMK FK-KMK UGM memberikan solusi untuk mengutamakan lintas sector yang langsung berhubungan dengan PHEOC.
B. Tahap Pelaksanaan
Uji coba TTX dilaksanakan pada Selasa, 13 Agustus 2024 pukul 9.30-16.30 WIB di Hotel Alana Malioboro. Acara diawali dengan seremonial pembukaan. Sambutan pertama disampaikan oleh perwakilan dari Tim PKMK FK-KMK UGM, dr. Bella Donna, M.Kes, menyampaikan bahwa kegiatan uji coba TTX ini merupakan salah satu bentuk peningkatan kapasitas bagi PHEOC dan juga lintas sektor untuk dapat mempersiapkan ketahanan dan juga kesiapan dalam menghadapi kasus yang terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bella juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran seluruh tamu undangan yang terdiri dari akademisi, ahli, dan lintas sektor. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Setiyo Harini, S.KM, M.Kes, menyampaikan uji coba TTX ini dilaksanakan agar apa yang sudah dimiliki oleh daerah dan juga lintas sektor menjadi semakin sempurna. Kemudian Gunungkidul sudah memiliki One Health Crisis Center (OHCC), sehingga diharapkan setelah kegiatan TTX ini, akan muncul rekomendasi sebagai masukan untuk perbaikan tata kelola yang nantinya akan disesuaikan dengan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri yang terbaru. Terakhir pihaknya menyampaikan bahwa evaluasi yang ada akan menjadi finalisasi dengan lintas sector dan akan ada pertemuan untuk melakukan finalisasi akhir.
Pelaksanaan uji coba diawali dengan pengkondisian pemain, observer, dan juga evaluator. Fasiitator dalam uji cob aini ialah dr. Bella Donna, M.Kes.; Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid.; dan Happy R. Pangaribuan, MPH. Sedangkan notulen uji coba adalah dr. Alif Indiralarasati dan dr. Muhammad Alif Seswandhana. Tata letak ruang dibuat melingkar dengan lingkaran pertama diisi oleh pemain dan lingkaran kedua diisi oleh observer dan evaluator yang duduk secara acak agar para peserta dapat menjaga konfidensialitasnya dalam menjawab.
Uji coba TTX dibagi menjadi 3 fase, yakni pra krisis, krisis, dan resolusi. TTX kali ini mengangkat topik kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul yang akan diperberat dengan kasus gempa bumi. Pedoman PHEOC yang diujikan kali ini banyak melibatkan lintas sektor dibandingkan komponen internal Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri. Tugas-tugas kelompok kerja serta alur koordinasi dan komunikasi menjadi fokus uji coba pedoman pada kesempatan kali ini. Tampak perbedaan dari pemain yang memiliki pedoman dan sudah pernah latihan sebelumnya dengan pemain yang belum memahami dokumen dan berpegang pada pengalaman selama ini. Namun dalam pelaksanaannya, jawaban dan diskusi yang dilontarkan pemain berjalan dengan sangat aktif dan hidup dikarenakan pemain yang diundang merupakan ahli pada bidang masing-masing.
Evaluator pada kegatan kali ini menghadirkan ahli dari multi sektor, yakni Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, One Health Collaborating Center (OHCC) DIY, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, dan dr Citra Indriani (Pusat Kedokteran Tropis UGM). Sedangkan untuk observer kegiatan kali ini menghadirkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DIY, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Yogyakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DIY.
TTX ditutup dengan After Action Review (AAR), yaitu sesi penyampaian hasil evaluasi dan hasil observasi yang berisi masukan, kesan, dan pesan terhadap jawaban dan alur diskusi hari ini. Semua input didokumentasi dan menjadi bahan evaluasi untuk mempersiapkan uji coba tahap selanjutnya, yaitu Field Training Exercise (FTX) yang bertujuan untuk menguji secara spesifik tugas dan fungsi setiap komponen dengan melakukan demonstrasi lapangan.
C. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut
Rapat evaluasi dari kegiatan TTX dilaksanakan pada hari selanjutnya yakni Rabu, 14 Agustus 2024. Rapat dihadiri oleh panitia lokal yang terdiri dari tim penyusun pedoman dan skenario serta tim PKMK FK-KMK UGM. Agenda yang dibahas pada pada rapat kali ini adalah:
- Evaluasi pelaksanaan kegiatan TTX berdasarkan hasil jawaban pemain serta koreksi oleh evaluator dan observer
- Persiapan kegiatan FTX
- Menyamakan persepsi tujuan pelaksanaan FTX
- Menentukan jadwal rapat rutin persiapan FTX
- Menentukan fase-fase FTX, detail skenario, dan pemain yang diundang
- Menentukan lokasi kegiatan dan waktu pelaksanaan
Koordinasi selanjutnya dari pembahasan kali ini kemudian dilakukan melalui grup WhatsApp dan rapat rutin secara daring hingga mendekati hari H.
Reporter: dr. Muhammad Alif Seswandhana (Divisi Manajemen Bencana Kesehatan, PKMK UGM)