Persiapan
Dalam edisi ke-23 Kongres dua tahunan WADEM tentang Kedokteran Bencana dan Gawat Darurat, acara ini akan mempertemukan para pakar global untuk berbagi penelitian dan pelajaran yang dipelajari tentang kedokteran bencana, perawatan pra-rumah sakit, dan aspek kesehatan dari manajemen darurat dan krisis kemanusiaan yang kompleks. Diselenggarakan bersama oleh Asosiasi Kedokteran Bencana Jepang (Japan Association for Disaster Medicine/ JADM), kongres ini akan menampilkan program ilmiah yang dinamis dan menarik, termasuk sesi pleno, diskusi panel, presentasi lisan dan poster, lokakarya, dan peluang jaringan. Diselenggarakan di Keio Plaza Hotel, Kota Shinjuku, di kota metropolitan Tokyo yang ramai mulai 2-6 Mei 2025, dengan tema kongres adalah – Tata Kelola dalam Menghadapi VUCA: Kekuatan Pengetahuan, Keberanian, dan Solidaritas dalam Sistem Kesehatan. Program ilmiah sedang dikembangkan dan akan mencakup berbagai topik, di antaranya:
- Emergency Medical Teams (EMTs);
- Conflict Medicine and Hybrid Warfare;
- Mass Gathering and Event Medicine;
- Disaster Risk Reduction and Management (Sendai Framework);
- Emergency Public Health;
- Education, Training, and Simulation;
- Psychosocial and Mental Health Issues;
- Data Management and Information Technology;
- One Health and Veterinary Medicine;
- Health Care Workers Safety and Well-Being;
- Research Methods (Health EDRM); and
- Long-term Disaster Planning,
Tim PKMK FK-KMK yang berangkat untuk mengikuti konferensi internasional ini mempresentasikan abstraknya baik dalam bentuk Oral, Poster dan Lightning presentation adalah:
Nama |
Instansi |
Abstrak yang dipresentasikan |
Happy Pangaribuan, S.KM, MPH |
Peneliti PKMK, Kepala Divisi MBK |
Klik Disini |
Madelina Ariani, S.KM, MPH |
Peneliti PKMK Divisi MBK, Mahasiswa Hiroshima Univ, Awardee beasiswa pemerintah jepang |
Klik Disini |
apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid |
Peneliti PKMK Divisi MBK, Mahasiswa S3 FK-KMK, Awardee LPDP |
Submission 1
Submission 2
Submission 3
Submission 4
Submission 5
Submission 6
|
dr. Alif Indiralarasati |
Peneliti PKMK Divisi MBK, Mahasiswa S2 Georgia University, Awardee Fullbright |
Klik Disini
Klik Disini
|
dr. Muhammad Alif Seswandhana |
Peneliti PKMK Divisi MBK |
Klik Disini |
Selain nama-nama di atas dari PKMK, perwakilan Indonesia yang juga akan presentasi di kongres WADEM ke-23 antara lain:
Nama |
Instansi |
Abstrak yang dipresentasikan |
Prof. dr. Yodi Mahendradata, M.Sc., Ph.D., FRSPH |
Dekan FK-KMK UGM Sebagai EB AJDHM |
Special Session: “ASEAN Academic Network on Disaster Health Management: AANDHM” |
dr. M Nurhadi Rahman, Sp.OG (K) |
AJDHM, Dosen FK-KMK UGM |
|
dr. Bella Donna, M.Kes |
Sekretariat AIDHM |
Klik Disini |
Maryami Kosim, S.Kep., Ns., M.Sc., Ph.D |
AIDHM, Dosen FK-KMK UGM |
Special Session: “ASEAN Academic Network on Disaster Health Management: AANDHM”
Klik Disini
Klik Disini
Klik Disini
|
Happy Indah Kusuma |
Dosen FK-KMK, Awardee LPDP |
Klik Disini |
M. Arief Tarmansyah |
Alumni S3 FK-KMK, Poltekkes Tasikmalaya |
Klik Disini |
Yuli Arinta Dewi |
Mahasiswa S3 Psikologi UGM, Awardee LPDP |
Klik Disini |
Siti Makhmudah |
Mahasiswa S3 Psikologi UGM, Awardee LPDP |
Klik Disini |
dr. Corona Rintawan, Sp.EM., KDM., FICEP |
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Universitas Muhammadiyah Makassar |
Klik Disini |
Dinar Lubis |
Dosen Universitas Udayana |
Klik Disini |
Pengajuan abstrak mendapat respons luar biasa, dengan 900 kiriman. Ini adalah jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi WADEM dan melampaui rekor sebelumnya sebanyak 670 yang ditetapkan pada tahun 2017 untuk Kongres Toronto. Kiriman mencakup berbagai tema yang relevan dengan kedokteran bencana, perawatan pra-rumah sakit, aspek kesehatan dari manajemen darurat, dan krisis kemanusiaan yang kompleks. Abstrak yang dipresentasikan di kongres akan dipublikasikan dalam suplemen daring untuk jurnal WADEM, Prehospital and Disaster Medicine (PDM). Setiap abstrak yang dipublikasikan akan memiliki Digital Object Identifier (DOI), dan suplemen kongres akan tersedia di halaman PDM di Cambridge Core.
Hari ke 0
Pada hari pertama (2/5/2025) tim PKMK UGM menghadiri 3 kegiatan Pre-Congress dan Workshop yang diadakan oleh WADEM. Kegiatan pertama yaitu Research Design Canvas Workshop for Health Emergency and Disaster Risk Management yang membahas mengenai bagaimana mengkonsep penelitian di bidang emergensi dan manajemen bencana. Delegasi PKMK FK-KMK UGM yang terdiri dari Madelina Ariani, MPH dan dr. Alif Indiralarasati, serta satu delegasi dari FK-KMK UGM yakni Maryami Yuliana Kosim, Ph.D mengikuti kegiatan ini. Di dalam pelatihan yang dipimpin oleh Prof. Jeffrey Franc dari University of Alberta, para peserta diajak untuk mengajukan ide penelitian dari mulai sasarannya, tujuan penelitian, metodologi, teknik analisis, pembiayaan, dan alur publikasinya. Setiap peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan mendapatkan sebuah kanvas berukuran A3 dengan sticky notes untuk menuangkan pemikirannya. Pada sesi diskusi, masing-masing peserta menyampaikan hasil pemikirannya dan mendapatkan masukan dari para fasilitator yang berasal dari berbagai penjuru dunia dan merupakan ahli di bidang riset emergensi dan manajemen bencana. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berjejaring dengan peneliti dan peserta lainnya untuk kesempatan kolaborasi.

Suasana kelas Pre Congress Research Design Canvas (Dok. PKMK)
Research Design Canvas yang dikerjakan selama sesi Pre Congress oleh salah satu peserta dari PKMK FK-KMK UGM (Dok. PKMK)
Topik kedua diikuti oleh Happy R Pangaribuan, MPH dan dr Bella Donna, M.Kes yaitu Infectious Diseases for the Disaster Medicine Professional yang membahas mengenai tentang emerging infectious disease, travel medicine for Disaster Medicine Profesional dan Bio Attack Agents and Case-based Scenarios. Topik-topik tersebut membahas jenis penyakit menular yang berpotensi menjadi pandemi secara global, diagnosa penyakit travel medicine, dan bagaimana melakukan review bio-attack agent menggunakan skenario yang interaktif. Hal yang sangat menarik dari kegiatan pre congress ini adalah table top exercise dimana peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Panitia memberikan satu kasus skenario penyebaran Penyakit Smallpox. Setiap kelompok mendiskusikan terkait strategi utama untuk menangani kasus, manajemen logistik untuk ketersediaan vaksin, manajemen rumah sakit ketika terjadi eskalasi / surge capacity dan terakhir bagaimana kebijakan serta sistem komunikasi antar pihak yang terlibat. Fasilitator yang mendampingi ada 4 orang dan secara acak mendatangi setiap kelompok untuk memimpin diskusi.

Foto bersama peserta Pre-Congress WADEM 2025 “Infectious Diseases for the Disaster Medicine Professional” (Dok. PKMK UGM)
Topik ketiga yaitu Fusing Primary Care and Mass Gathering Medicine: A Hands-On Workshop in Multidisciplinary Practice diikuti oleh dr. Muhammad Alif Seswandhana. Pada kegiatan ini dibahas mengenai bagaimana mensinergikan antara primary care dengan mass gathering event untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya mass gathering incident. Kegiatan ini dilakukan dengan metode table-top exercise dimana peserta dibagi menjadi kelompok kecil dan mencoba membuat skenario untuk memitigasi sebuah mass gathering event dalam meminimalisir risiko yang ada. Selain Pre-Congress dan Workshop, pada hari ini diadakan pula kegiatan welcoming dinner yang dihadiri oleh seluruh peserta WADEM 2025 dan diisi dengan kegiatan kultural seperti permainan musik tradisional Jepang.



Suasana Welcoming Dinner WADEM 2025 (Dok. PKMK UGM)
Di luar kegiatan WADEM, apt. Gde Yogadhita dan dr. Muhammad Alif mendampingi dr Nurhadi Rahman, Sp.OG asisten Wakil Dekan III FK-KMK UGM berdiskusi dengan dr. Ali Haedar, Sp.EM dan dr. Corona Rintawan, Sp.EM terkait kemungkinan pembukaan program studi dokter spesialis emergensi di UGM. Ada beberapa dokumen yang diberikan oleh narasumber dalam rangka melengkapi proses pembukaan prodi. Fokus utama FK-KMK adalah menyusun roadmap terbentuknya prodi kedokteran emergensi dan diharapkan Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK dan Pokja Bencana dapat bersinergi dalam membantu fakultas memberikan arah kebijakan teknis yang tepat dalam menyusun road map.
Hari ke 1
Kongres WADEM 2025 dibuka pada 3 Mei 2025 dengan mengundang seluruh peserta dan tamu undangan. Pada kesempatan kali ini, pembukaan acara WADEM 2025 juga diikuti oleh Her Imperial Highness Princess Aiko yang merupakan putri dari Kaisar Naruhito. Putri Aiko menyampaikan Jepang merupakan negara yang memiliki risiko bencana tinggi. Hal ini yang mendorong Jepang untuk terus mengembangkan ilmu mengenai mitigasi dan penanggulangan bencana. Putri Aiko juga menyampaikan seluruh dunia harus bersatu dalam pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan mengenai kedaruratan dan bencana agar bisa meminimalisir dampak yang terjadi. Selain Putri Aiko, kegiatan WADEM juga dibuka oleh Presiden Wadem, Dr. Donald Donahue; WADEM 2025 Committee Chair, Prof. Yasuhiro Otomo; Wakil Menteri Sains dan Teknologi Jepang; serta Gubernur Tokyo.


Suasana Pembukaan WADEM Congress ke-23 tahun 2025 (Dok. PKMK UGM)
Setelah pembukaan, kegiatan kongres dilanjutkan dengan Plenary Session, presentasi, dan juga poster. Happy R Pangaribuan mengikuti kelas oral presentation topi training, education dan research yang berisi 8 penelitian. Salah satu peserta dari PKMK, Gde Yulian Yogadhita, M.Epid memaparkan terkait simulasi penanganan bencana sebagai bagian dari kurikulum kebidanan untuk mengembangkan EMT spesialis kesehatan ibu dan anak. Kata kunci yang banyak didiskusikan di dalam kelas ini adalah pengembangan kurikulum dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dari bidang emergency medicine, farmasi, kebidanan serta multidisciplinary.

Gde Yulian Yogadhita memaparkan terkait simulasi penanganan bencana sebagai bagian dari kurikulum kebidanan untuk mengembangkan EMT spesialis kesehatan ibu dan anak. (Dok. PKMK UGM)
Pada siang hari, terdapat aktivitas budaya yang bisa diikuti oleh peserta. Salah satunya adalah kegiatan observasi upacara minum teh dengan jenis minuman yang diangkat adalah matcha. Beberapa delegasi dari Indonesia turut mengikuti kegiatan ini dan mencicipi nikmatnya matcha dengan kualitas tertinggi di Jepang dan disajikan oleh salah satu tokoh penting dalam upacara teh Jepang.

Kegiatan observasi upacara minum teh dengan topik matcha (Dok. PKMK UGM)
Pada sore hari, terdapat beberapa kelas menarik, salah satunya adalah “Convergence of Disaster Medicine and Public Health”. Kegiatan ini turut disimak oleh Alif Indiralarasati. Di dalam sesi ini, dibahas mengenai bagaimana definisi dan perkembangan dari kedokteran bencana dan hubungannya dengan kegawatdaruratan kesehatan masyarakat. Para pakar yang menyampaikan presentasi kemudian mengusulkan pentingnya mempromosikan mekanisme dan konsep bencana kesehatan di dunia untuk mengakomodir dan meningkatkan perhatian masyarakat dunia terhadap ancaman kesehatan masyarakat dalam bencana. Hal ini tentu sejalan dengan apa yang telah dilakukan oleh UGM selama 20 tahun terakhir. Maka, di akhir sesi, Alif, mengajak berdiskusi para narasumber dan turut menunjukkan kegiatan dan pencapaian yang telah dilakukan oleh UGM dan khususnya divisi manajemen bencana kesehatan PKMK FK-KMK UGM dalam mempromosikan terminologi “bencana kesehatan” di Indonesia.

Sesi spesial mengenai “Convergence of Disaster Medicine and Public Health”. (Dok. PKMK UGM)
Beberapa delegasi yang lain juga berkesempatan untuk menikmati suasana malam di Tokyo dan mengikuti tur ke Menara Tokyo. Dengan berakhirnya tur tersebut, maka berakhir pula kegiatan di hari pertama. Sungguh, awal kegiatan yang sangat luar biasa!
Hari ke 2
Pada hari kedua (4/5/2025), kegiatan dilanjutkan dengan Plenary Session, Workshop, Oral dan Lighting Presentation, dan juga poster. Pada hari ini banyak presentasi yang dibawakan oleh delegasi Indonesia, baik PKMK UGM maupun delegasi dari institusi lainnya. Presentasi pertama oleh Gde Yulian Yogadhita, M.Epid yang membawakan total 3 presentasi dengan judul “Management of Vulnerable Population Needs in Disaster: The Use of Minimum Initial Service Package (MISP) Components in the Management of Reproductive Health Subcluster During Cianjur Earthquake Response in November 2022”; “A Policy Brief Recommendation for One Health Integration With Disaster Health Management in ASEAN Member States: Lesson Learned From International Cooperation/ International Organizations in Implementing One Health”; “Mount Lewotobi Laki-Laki Eruption Preparedness: Center for Health Policy Management University of Gadjah Mada Support in Development of Health Contingency Plan in East Nusa Tenggara Province to Mitigate the Health Impact of the Disaster.”. Presentasi yang dibawakan oleh Gde merupakan pengalaman dan juga kegiatan yang sudah dilakukan bersama dengan stakeholder lain di Indonesia demi mendukung dan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam merespon dan menanggulangi bencana di Indonesia.

apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid membawakan presentasi mengenai Kesiapsiagaan dalam menghadapi Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. (Dok. PKMK UGM)
Dalam sesi yang sama juga terdapat presentasi dari tim PKMK UGM yaitu Happy R. Pangaribuan dengan judul “Urgency Preparing Health Disaster Plan in Magelang District after Merapi Eruption” yang membahas mengenai pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh tim Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dalam mempersiapkan Dinkes Disaster Plan dalam menghadapi bencana letusan Gunung Merapi.

Happy R. Pangaribuan, S.KM, MPH mempresentasikan kegiatan Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM dalam pendampingan Dinkes Disaster Plan Kabupaten Magelang. (Dok. PKMK UGM)
Presentasi selanjutnya dibawakan oleh dr. Alif Indiralarasati dengan judul “20 Years Commemoration of Aceh Tsunami: Follow Up of Three Years Assistance in Post-Tsunami Health System Capacity Building in Aceh Barat District Hospital by University of Gadjah Mada” yang membahas mengenai kegiatan Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh yang diadakan oleh PKMK UGM bekerja sama dengan Pokja Bencana FK-KMK UGM dan FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain pelatihan HDP RSUD Cut Nyak Dien Meulaboh, video testimoni, seminar nasional, diskusi riset, dan doa bersama. Dalam presentasinya, Alif membagikan bagaimana upaya FK UGM dan RSUP Dr. Sardjito membagun kembali Aceh Barat setelah tsunami 2004.

dr. Alif Indiralarasati mempresentasikan hasil kerja Pokja Bencana FK-KMK UGM dalam peringatan 20 tahun tsunami Aceh. (Dok. PKMK UGM)
Presentasi selanjutnya dibawakan oleh Muhammad Alif Seswandhana dengan judul “Enhancing Hospital Preparedness for Megathrust Earthquakes: A Review of CHPM’s Training on Hospital Disaster Plans” yang membahas mengenai kegiatan pelatihan HDP yang dilaksanakan oleh Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM sepanjang 2024. Selama tahun 2024, pelatihan HDP diikuti oleh 9 rumah sakit dan 35 perorangan. Kegiatan pelatihan HDP ini telah menghasilkan 3 draft HDP dan 1 HDP yang siap disimulasikan.

dr. Muhammad Alif Seswandhana mempresentasikan kegiatan Pelatihan Hospital Disaster Plan dari Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM selama 2024. (Dok. PKMK UGM)