Salam Jumpa Bapak/Ibu Pemerhati Manajemen Bencana Kesehatan. Edisi Minggu ini kami sajikan beberapa Artikel/ Jurnal/ Berita dan Agenda sebagai berikut.
Pengantar Website Bencana
Edisi : 7 Mei 2024
Manajemen krisis, bahaya, dan bencana harus dilakukan dengan pendekatan yang terintegrasi dan terpola melalui perumusan regulasi yang jelas dan koordinasi lembaga penanggulangan bencana yang efisien. Keduanya akan menghasilkan manajemen yang efektif dalam merespons krisis, menghindari bahaya, dan mengelola bencana yang berpotensi terjadi di berbagai negara. Di negara-negara maju yang regulasinya terstruktur dengan baik, dengan menggunakan protokol mitigasi, semua pihak telah memahami tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya dan tanggung jawab dalam menghadapi risiko-risiko tersebut. Namun, di negara-negara yang regulasinya belum terstruktur, terdapat kompleksitas dan multitafsir terhadap regulasi serta terdapat irisan kewenangan kelembagaan, yang menimbulkan kerentanan dalam menghadapi risiko. Studi ini menyimpulkan pentingnya sistem mitigasi risiko yang terintegrasi, baik dari sisi aturan dan perumusan regulasi maupun koordinasi lembaga dalam satu wadah. Selain faktor-faktor tersebut, karakteristik ekonomi, sosiologis, dan demografis di suatu negara juga menjadi kondisi struktural yang menentukan optimalnya implementasi regulasi dan koordinasi kelembagaan. Artikel ini dipublikasikan pada 2023
PKMK – Melanjutkan pendampingan pelaksanaan kegiatan simulasi Health Emergency Operation Center bersama AIHSP (Australian Indonesia Health Security Partnership), kali ini Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM mengadakan table top exercise dokumen pedoman pelaksanaan penanggulangan krisis kesehatan di Provinsi Jawa Tengah. Buku pedoman yang dimiliki oleh provinsi ini memiliki judul “Jawa Tengah Siaga Sehat (JSS)”. Kegiatan simulasi dilaksanakan pada Selasa, 30 April 2024 pukul 09.00 - 17.30 WIB bertempat di Hotel Novotel Semarang.
Dunia menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari bencana dan bahaya alam, yang frekuensi dan intensitasnya meningkat akibat perubahan iklim. Selain itu, bencana-bencana tersebut dapat saling tumpang tindih, menghasilkan efek yang bertumpuk dan bertingkat. Meskipun kejadian-kejadian ini secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dapat menghancurkan, kabar baiknya adalah kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampaknya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi akibatnya. Di sinilah seni kesiapsiagaan bencana berperan. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 di jurnal NCBI
Dunia menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari bencana dan bahaya alam, yang frekuensi dan intensitasnya meningkat akibat perubahan iklim. Selain itu, bencana-bencana tersebut dapat saling tumpang tindih, menghasilkan efek yang bertumpuk dan bertingkat. Meskipun kejadian-kejadian ini secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dapat menghancurkan, kabar baiknya adalah kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampaknya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi akibatnya. Di sinilah seni kesiapsiagaan bencana berperan. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 di jurnal NCBI
Reportase
Padang, PKMK – Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) bekerja sama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) dan Kementerian Kesehatan RI telah menyusun dan menerbitkan buku pedoman Hospital Disaster Plan (HDP). Peresmian perilisan buku edisi pertama dilaksanakan di Padang dalam acara Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024 berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Bencana adalah saat dimana permintaan akan perawatan medis melebihi layanan medis yang tersedia. Dokter Umum adalah tenaga kesehatan lokal yang sudah berada di lokasi untuk menangani kesehatan sebagian besar masyarakat ketika bencana terjadi. Mereka adalah sumber daya medis yang memiliki pengetahuan tentang konteks masyarakat setempat, dan tetap berbagi perjalanan adaptasi dan pemulihan dengan masyarakat setempat di hari-hari hingga tahun-tahun berikutnya. Pengamatan awal pada awal penelitian ini menunjukkan bahwa baik dokter umum memilih atau tidak, sebagai tenaga profesional kesehatan masyarakat setempat, mereka akan terlibat dalam berbagai cara dalam setiap bencana yang menimpa komunitas mereka baik selama, dan/atau setelah kejadian. Di sebagian besar negara, termasuk Australia, dokter umum tidak dilibatkan dalam sistem tanggap bencana. Artikel ini dipublikasikan pada 2022 di jurnal Research Gate
Pengembangan website-website manajemen dilandasi dengan logika berfikir bahwa kebijakan yang baik dapat gagal dalam pelaksanaannya karena buruknya manajemen organisasi dan program. Selengkapnya |
Website-website isu prioritas dikembangkan agar berbagai tujuan utama sistem pembangunan kesehatan Indonesia dapat dicapai dengan lebih cepat. Selengkapnya |