logo2

ugm-logo

WADEM CONGRESS 2023

World Association for Disaster and Emergency Medicine (WADEM) Congress ke-22 akan berlangsung pada 9-12 Mei 2023 di Killarney, Irlandia. Kongres dengan tema "Kompleksitas dan Kontinuitas" bertujuan untuk memberikan program ilmiah yang inovatif dan dinamis. Program ilmiah ini menawarkan keragaman minat dan keahlian profesional yang mengeksplorasi inovasi dan praktik terbaik secara global dalam aspek kesehatan kesiapsiagaan darurat, manajemen bencana, dan bantuan kemanusiaan. Kongres akan mencakup lebih dari 30 pembicara internasional dan lokal terkenal, serta serangkaian sesi interaktif dan inovatif yang dirancang untuk mempublikasikan pengalaman tiap delegasi dalam penanganan bencana alam dan bencana non alam. FK KMK UGM dan PKMK FK-KMK UGM turut berpartisipasi mengikuti WADEM Congres dengan mengirimkan 3 orang dosen pengajar dan peneliti : dr. Bella Donna, MPH ; Madelina Ariani, MPH ; dan Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid. Terdapat 6 abstrak kajian ilmiah yang diterima dan akan ditampilkan melalui presentasi oral dan poster. Selain presentasi oral dan poster, momen ini juga akan dimanfaatkan tim untuk meeting inisiasi kerja sama antara AIDHM/AANDHM dengan WADEM. Simak reportase harian mulai 9 Mei 2023 pada link berikut.

Selengkapnya

Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim

Negara-negara anggota PBB mengadopsi tiga perjanjian internasional untuk agenda pasca-2015: Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana 2015–2030, Perjanjian Paris dari Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, dan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. Perubahan iklim memperburuk risiko bencana di seluruh dunia, memaksa negara-negara untuk meningkatkan langkah-langkah pengurangan bencana. Pendekatan diarahkan beradaptasi dengan perubahan iklim melibatkan berbagai tindakan yang mengurangi risiko bencana. Pendekatan interdisipliner untuk adaptasi perubahan iklim (CCA) dan pengurangan risiko bencana (PRB) dapat membantu membuat masyarakat lebih tahan terhadap berbagai guncangan dan multi-bahaya serta membantu mencapai tiga agenda global yang disebutkan di atas. Mengembangkan pendekatan interdisipliner melibatkan integrasi berbagai disiplin ilmu dan konsep. Hal ini karena risiko bencana berbeda-beda menurut faktor risiko, persepsi masyarakat, skala spasial, tahapan pembangunan, dan wilayah. Mengintegrasikan pendekatan PRB dan CCA merupakan tantangan karena para ahli dan peneliti telah terlibat dengan keduanya secara terpisah. Pembuatan kebijakan yang terinformasi membutuhkan data iklim dan sosio-ekonomi serta bukti efektivitas pendekatan, sesuatu yang tidak dimiliki oleh negara-negara berkembang. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 di jurnal MDPI

Selengkapnya

More Articles ...