logo2

ugm-logo

Pengantar 24 - 31 Juli 2013


 Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan informasi terbaru setiap minggunya!

Menilai Reaksi Cepat Warga terhadap Hembuskan Asap Merapi

merapi

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi telah menjadi risiko bencana bagi tiga kabupaten yang mengitarinya. Kemarin, Senin (22/7) terjadi aktivitas vulkanik dengan menghembuskan lebih dari 100 kali hembusan asap sulfatara mencapai ketinggian 1000 meter. Hembusan asap dan abu yang terjadi sekitar satu jam (04.22 hingga 05.33 wib) menyebabkan sekitar 300 warga di sekitar Merapi mengungsi. Meski demikian hingga saat ini, status gunung merapi masih dikatakan normal.

Menurut warga, hembusan dan gempa kecil masih terjadi hingga Selasa (23/7). Warga juga mengaku selama sepekan memang kerap mendengar gemuruh berasal dari Merapi. Saat ini warga bersiap jika suatu saat mendapat peringatan untuk evakuasi, terutama para lansia yang sudah menyiapkan perlengkapan pengungsian. Namun, menurut Bupati Jawa Tengah pada sebuah harian nasional menyatakan masih saja ada warga yang enggan untuk mengungsi padahal mereka berada di zona merah. Meski saat ini tidak perlu dilakukan evakuasi tetapi pemerintah harus siaga dalam membantu warganya melakukan evakuasi. Sebuah studi mencoba menyusun perencanaan dan penelitian tentang proses evakuasi dengan judul Evacuation: An Assesment of Planning and Research. klik-disini. Juga, persiapan kesiapsiagaan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan penanggulangan bencana seperti yang dikembangkan oleh BNPB akhir-akhir ini, Aplikasi Inaware Tingkatkan Kesiapsiagaan klik-disini.

Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu dampak aktivitas gunung berapi terhadap kesehatan kelompok rentan (lansia dan anak). Sebuah penelitian mengungkapkan hubungan aktivitas volkanik dengan kesehatan pernapasan pada anak, silahkan klik-disini. Saran dari penelitian ini adalah perlunya persiapan pelayanan darurat pertolongan bantuan pernafasan bagi anak pada saat bencana gunung berapi.

Guna menggugah pentingnya persiapan sebelum terjadi bencana, kami mengangkat ringkasan sebuah publikasi mengenai manajemen penanggulangan bencana. Artikel ini dirilis oleh The Wall Street Journal yang sudah diterjemahkan dengan judul Bencana dan Pembangunan klik-disini Artikel ini mengungkapkan bahwa pembangunan dan penanganan yang baik pada bencana mampu mengurangi jumlah kematian korban secara signifikan.

Pengantar Minggu ini 16 - 22 Juli 2013


 Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan informasi terbaru setiap minggunya!

Fase Pemulihan Gempa Aceh: Pembelajaran, Tantangan, dan Kesempatan

recovery-gempa

Bencana yang terjadi tidak hanya mempengaruhi kesehatan secara langsung melalui kecelakaan dan trauma tetapi juga berdampak pada infrastruktur sosial dan ekonomi. Kerusakan fasilitas umum, perumahan, sekolah, dan fasilitas kesehatan akibat bencana menghambat akses dan menganggu sistem kesehatan masyarakat. Seperti, dilaporkan bahwa bencana gempa Aceh yang terjadi pekan lalu (2/6) telah mengakibatkan kerusakan sekitar 16.019 rumah dan lebih dari 500 sekolah baik di Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah. Begitu juga dengan dampak sosial ekonomi dimana tercatat 12.000 lebih warga Aceh akan menjadi pengangguran akibat bencana. Sementara, jumlah kejadian dan korban bencana di Indonesia selama satu semester 2013 dapat disimak pada Buletin Bencana Juni yang diterbitkan oleh BNPB berikut, klik-disini.

Saat ini, Presiden RI menginstruksikan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan korban pasca gempa. Namun, fase pemulihan pasca gempa tidaklah mudah, teknik pembangunan dan tata kelola menjadi hal penting untuk dipertimbangkan selain pendanaan. Hal yang terpenting yaitu bagaimana gempa yang pernah terjadi dapat menjadi pembelajaran dan pengalaman untuk menghadapai bencana serupa di masa yang akan datang. Sebuah paper membahas tentang inti dari fase pemulihan adalah kembali pada fase persiapan dan adaptasi terhadap bencana. Bagaimana komponen-komponen dalam masyarakat dapat terintegrasi membentuk suatu model adaptasi bencana. Paper yang berjudul Community Resilience: Integrating Hazard Management and Community Engagement ini mencoba mengungkap hasil penelitian adaptasi bencana volkanik dan mitigasi gempa di New Zealand dan Hawaii klik-disini

Pemulihan juga difokuskan pada pembangunan gedung sekolah yang rusak akibat gempa agar tidak mengganggu aktivitas anak belajar. Gempa Aceh pekan lalu terjadi pada siang hari dimana anak-anak sudah tidak berada di sekolah lagi, hal ini disyukuri banyak pihak. Jika tidak, tentunya akan banyak anak yang menjadi korban runtuhan bangunan sekolah. Pemulihan bangunan sekolah juga diiringi dengan pemulihan trauma anak terhadap bencana agar kesehatan mental anak kembali pulih. Paper berikut ini membahas penelitian intervensi psikososial terhadap anak-anak sekolah pasca bencana. Hasilnya intervensi psikososial berbasis sekolah komunitas mampu mengurangi trauma anak terhadap bencana, selengkapnya Psycosocial Inetvention for Postdisaster Trauma Symptoms in Elementary School Children klik-disini. Juga, sebuah buku yang bisa menjadi referensi mengenai kesehatan mental pada masa tanggap darurat bencana dan pemulihan, selengkapnya Disaster Response and recovery a Handbook for Mental Health Professional klik-disini