logo2

ugm-logo

Tetap Sehat saat Mengungsi akibat Gempa, Jangan Abaikan Kesehatan!

Saat gempa bumi melanda, banyak orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, berada di pengungsian dalam waktu lama juga memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga kesehatan. Kondisi lingkungan yang padat, keterbatasan air bersih, serta akses makanan yang terbatas bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit.

Agar tetap sehat selama di pengungsian, masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, pastikan kebersihan diri tetap terjaga. Rajin mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet bisa mencegah penyebaran penyakit menular, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. Jika air bersih terbatas, gunakan hand sanitizer sebagai alternatif.

Kedua, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Memang, di pengungsian pilihan makanan sering kali terbatas, tetapi usahakan tetap mengonsumsi makanan yang kaya protein dan vitamin agar daya tahan tubuh tetap kuat. Hindari makanan yang sudah basi atau terpapar debu dan kotoran karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Selain itu, tetaplah aktif meskipun berada di pengungsian. Duduk atau berbaring terlalu lama dalam kondisi kurang gerak bisa membuat tubuh mudah lemas. Lakukan peregangan ringan atau jalan-jalan di sekitar area pengungsian untuk menjaga kebugaran.

Jangan lupa, kesehatan mental juga penting! Setelah mengalami gempa, stres dan trauma bisa muncul, terutama pada anak-anak dan lansia. Berbagi cerita dengan sesama pengungsi, tetap berpikir positif, serta beribadah atau melakukan aktivitas yang menenangkan bisa membantu menjaga kesehatan mental.

Menghadapi situasi bencana memang tidak mudah, tetapi dengan tetap menjaga kesehatan, tubuh akan lebih kuat dalam melalui masa sulit ini. Ingat, kesehatan adalah modal utama untuk bisa bangkit kembali setelah bencana!

Kemenkes: Virus HMPV yang Merebak di China Belum Masuk Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang tengah merebak di China belum ditemukan di Indonesia.

"Terkait merebaknya kasus flu A dan juga virus HMPV di Tiongkok, saat ini belum ditemukan kasusnya di Indonesia," kata Juru Bicara Kemenkes Widyawati dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).

Widyawati menjelaskan bahwa influenza tipe A, khususnya varian H5N1, pernah terjadi di Indonesia pada periode 2005-2017. Namun, sejak 2018 tidak ada laporan kasus baru pada manusia.

"Untuk varian H5N6 dan H9N2, beberapa kasus dilaporkan terjadi di Tiongkok, tetapi kedua varian itu belum pernah dilaporkan terjadi di Indonesia," ujarnya.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebaran virus HMPV dan influenza tipe A masih terbatas di wilayah China.

Kemenkes juga terus melakukan pemantauan melalui surveilans dan pelaporan terhadap penyakit infeksi emerging atau penyakit menular jenis baru.

Saat ini, Kemenkes belum menerapkan kebijakan pembatasan atau larangan perjalanan dari dan ke China. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Tidak perlu panik, tetapi tetap waspada dengan memantau perkembangan kasus di berbagai media. Kalaupun terpaksa harus ke luar negeri, terlebih dahulu harus memastikan situasi dan kebijakan di negara tersebut serta terapkan protokol kesehatan," ujar Widyawati.

More Articles ...