Pada bencana alam, masa tanggap darurat biasanya tidak berlangsung lama dan fase pemulihan berfokus pada pembangunan infrastruktur. Tetapi pandemic COVID-19 mengancam seluruh populasi dan masa tanggap darurat bisa berlangsung beberapa bulan. Pandemi ini tidak menyebabkan kerusakan fisik pada infrastruktur, satu - satunya yang mengalami kerusakan adalah “manusia”. Artinya fase pemulihan fokus pada kesehatan masyarakat. Dampak psikososial pada populasi merupakan tantangan fase pemulihan lintas sektor untuk kesehatan masyarakat. Mulai dari morbiditas dan mortalitas hingga gangguan pendapatan, ketahanan pangan dan kekerasan dalam rumah tangga menyebabkan gangguan psikologi masyarakat. Mengoptimalkan upaya kesehatan mental sangat penting dalam pemulihan pasca pandemic.
Sebelum memasuki era new normal, pemerintah dunia lebih berfokus pada mitigasi efek pandemi untuk menyelamatkan nyawa. Sedikit perhatian diberikan pada perencanaan pemulihan dan membangun normal baru di dunia pasca COVID-19. Sudah saatnya bersiap untuk pemulihan pasca COVID-19. Perekonomian harus dibuka kembali secara bertahap dengan tetap memperhatikan perlindungan dan keselamatan individu. Dokumentasi observasi kesehatan masyarakat secara real time dalam laporan pasca tindakan COVID-19 secara terperinci dan komprehensuf harus dimulai dari sekarang seiring bertambahnya masalah dan solusi. Artinya saat melakukan respon tanggap darurat COVID-19, penting menyiapkan perencanaan pemulihan, termasuk segera meneliti kesesuaian doktrin kesehatan masyarakat.