Kathmandu, RS darurat Indonesia mulai beroperasi melayani warga Satungal di Nepal pagi ini. Rumah sakit berupa tenda itu akan dibuka pada pukul 08.30 waktu setempat.
"Operasional mulai hari ini field hospital-nya," kata anggota tim dokter Indonesia, Meiky Fredianto di Kathmandu, Nepal, Rabu (6/5/2015).
Setiap harinya direncanakan rumah sakit ini akan beroperasi dari pukul 08.30 hingga 17.00 waktu Nepal. Diutamakan rumah sakit ini melayani korban gempa yang menderita patah tulang.
Meiky menyebutkan dokter ahli ortopedi dan anestesi dilibatkan di rumah sakit ini. 3 Tenaga medis di rumah sakit tersebut berasal dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
"2 Dokter ortopedi, 1 dokter bedah umum dan 2 dokter anestesi. Cuma ini dibagi dengan dokter Indonesia yang diperbantukan ke RS Kantipur," ujar dokter yang biasa bekerja di RS PKU Muhammadiyah tersebut.
Tim Indonesia Peduli Nepal ini berencana konsentrasi kegiatan dipusatkan di RS Kantipur dan di RS Darurat di Satungal. Rumah sakit darurat diutamakan penanganan UGD dan poliklinik umum.
"Kegiatan ini dibantu oleh sukarelawan lokal 4 orang. Tim di Satungal fokus pada bantuan logistik," kata Direktur Tanggap Darurat BNPB Junjungan Tambunan secara terpisah.