TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Padang mencatat ada 37 orang korban meninggal akibat banjir bandang di Sumatra Barat. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Basarnas Padang Abdul Malik dalam keterangan resminya Ahad petang, 12 Mei 2024.
"Dapat kami laporkan ada 37 korban meninggal akibat banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar dan Agam yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024," katanya.
Abdul melanjutkan, korban yang ditemukan itu berada di tiga titik yakni, Rumah Sakit Ahmad Muchtar Bukittinggi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batusangkar Tanah Datar dan RS Bhayangkara. "Ada beberapa korban yang sudah dibawa oleh keluarga untuk disemayamkan," katanya.
Banjar bandang itu juga menyebabkan ruas jalan terputus. Wakapolda Sumatra Barat Brigjen Guguh Setiyono mengatakan, jalan yang terputus itu berada di sekitar kilometer 64. Jalan tersebut amblas ke sungai dan tidak bisa dilalui oleh roda 2 maupun roda 4. "Kami belum bisa perkirakan sampai kapan," katanya.
"Saya liat jalannya amblas dan banyak ruang kosong di bawah bahu jalan," katanya.
Guguh melanjutkan, kondisi jalan saat ini sangat rusak berat. Sehingga butuh waktu yang untuk perbaikannya. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk perbaikannya," katanya.
Selain via Silaing, akses jalan via Malalak Padang Pariaman juga tidak bisa dilalui. Sebab jalan menuju Kota Bukittinggi itu tertimbun material longsor. "Malalak juga tidak bisa lalui karena juga longsor. Kami sedang berusaha membersihkan," katanya.
Dia juga menjelaskan, bagi masyarakat yang ingin menuju Kota Bukittinggi dari Kota Padang dapat melalui jalur Sitinjau. "Jalur satu-satunya yang kami rekomendasikan untuk ke Kota Bukittinggi bisa via Sitinjau, namun tetap harus berhati-hati," katanya.