logo2

ugm-logo

BNPB Menjamin Kebutuhan Pengungsi Banjir Gorontalo

KBRN, Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjamin kebutuhan dasar para pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten  Gorontalo terpenuhi. Hal itu disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Suharyanto memastikan pihaknya menjamin kebutuhan dasar hingga popok untuk bayi yang dibutuhkan para pengungsi. Ia memastikan, terdapat popok bayi pada paket bantuan logistik yang telah disiapkan BNPB dengan membuka isi kontainer di depan para pengungsi. 

"Ini kotak perlengkapan bayi, popok sudah ada. Nanti jika ada kebutuhan bayi yang masih kurang, silakan didata dan diajukan," ujar Suharyanto saat mengunjungi pos pengungsian di Kecamatan Tilango, Kabupaten  Gorontalo, Selasa (16/7/2024).

Dalam dialog dengan warga lainnya, Suharyanto menyampaikan pemerintah juga menyiapkan bantuan perbaikan rumah terdampak banjir. "Pemerintah pusat datang kesini tidak membawa bantuan logistik ini saja, tapi juga menyiapkan anggaran untuk rehabilitasi dan rekonstruksi," ujarnya.

"Misalnya perbaikan rumah bapak ibu yang rusak, nanti didata dulu kerusakannya kecil, sedang, atau parah," kata Suharyanto. Pada kesempatan itu, Suharyanto turut menyerahkan bantuan kepada para pengungsi berupa paket permakanan, perlengkapan bayi, matras, hygiene kit, dan sembako.

Pemkab Gunungkidul Tetapkan Siaga Bencana Kekeringan, 1.000 Tangki Air Bersih Siap Disalurkan

WILAYAH terdampak kekeringan di Gunungkidul meluas. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Purwono menyampaikan, pihaknya sudah mendistribusikan bantuan air bersih ke lima kapanewon atau bagian wilayah di Panggang, Saptosari, Tepus, Girisubo, dan Rongkop.

"Dari seribu tangki yang disiapkan, kami sudah terdistribusi 288 tangki ke lima kecamatan. Dari 1.000 tangki kita perkirakan persediaan cukup sampai Oktober," kata dia.

Selain seribu tangki bantuan air bersih tersebut, 13 kapanewon di Gunungkidul, dari 18 kapanewon yang ada, telah memiliki anggaran bantuan distribusi air bersih. 

Selain itu, berbagai unsur juga siap membantu terkait bantuan air bersih yang saat ini berstatus siaga bencana kekeringan, seperti TNI-Polri, Tagana, hingga Dinas Pertanian.

Pemkab Gunungkidul sudah menetapkan status siaga bencana kekeringan pada 1 Juni dan akan berakhir 31 Agustus 2024. Pihaknya akan memantau situasi yang terjadi.

"Ketika di bulan Agustus berakhir dan kondisi masih seperti ini (tidak turun hujan), kita akan perpanjang status siaga bencana," tutup dia. (AT)

More Articles ...