logo2

ugm-logo

Polda Papua Identifikasi 74 Korban Tewas Banjir Sentani

Polda Papua Identifikasi 74 Korban Tewas Banjir Sentani

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah (Polda) Papua sudah mengidentifikasi 74 nama korban banjir bandang di Sentani, Papua. Korban yang sudah diidentifikasi itu pun telah diambil oleh keluarga atau walinya dari RS Bhayangkara, Jayapura.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan dari 105 korban banjir yang dilaporkan ke Posko Induk Bencana di kompleks perkantoran Bupati Jayapura, 97 kantong berisi jenazah diantaranya telah dibawa ke RS Bhayangkara.

"Dari jumlah 97 kantong berisi jenazah, 74 diantaranya berhasil diidentifikasi, sisanya 22 jenazah masih dalam proses identifikasi," katanya, Minggu (24/3) malam, dikutip dari Antara

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwi Nugroho, banjir bandang Sentani menewaskan 112 orang tewas.

Sebanyak 107 orang di antaranya mengalami luka berat, 808 orang luka ringan, 94 orang hilang, 16.783 jiwa atau 3.876 kepala keluarga mengungsi di 33 titik pengungsian.

"Pengungsi masih memerlukan bantuan. Relokasi akan dilakukan di tempat aman," ucapnya, dalam akun Twitter-nya.

Dua Hari Pencarian, Tim SAR Gabungan Tak Lagi Menemukan Jenazah Korban Banjir Sentani

Jayapura - Dua hari pencarian pada Sabtu dan Minggu, 23 -24 Maret 2019, anjing pelacak Polri dan tim SAR gabungan tak menemukan jenazah korban bandang Sentani.

Walau begitu pencarian oleh tim gabungan tak dihentikan, berbagai cara dilakukan dalam melakukan pencarian korban.
Misalnya saja 15 ekor K-9 atau anjing pelacak tetap menyisir titik-titik yang terdampak banjir, kususnya pada tumpukan kayu dan lumpur yang diperkirakan masih ada korban jiwa yang tertimbun.

Proses pencarian dimulai dengan cara membuat pori-pori yakni dengan membuat lubang kecil dengan menggunakan linggis dan peralatan seadanya seperti kayu dan lainnya, agar mempermudah K-9 mendeteksi bau dari dalam tanah.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menyebutkan setelah membuat pori-pori di area sekitar, anjing pelacak diturunkan untuk menyisir area tersebut. “Beberapa kali K-9 menemukan bangkai binatang yang membusuk, seperti anjing dan babi yang juga terseret arus banjir bandang,” jelas Kamal, Minggu (24/3).

Hingga hari ke-8 pasca banjir bandang, anjing pelacak berhasil menemukan 19 jenazah di sejumlah tumpukan kayu dan timbunan lumpur yang berada di sekitar pemukiman padat penduduk milik warga setempat.

Polisi meminta masyarakat turut membantu dalam pencarian dan pelaporan kepada polisi atau rumah sakit terdekat dan juga di posko induk, jika masih ada keluarganya yang hilang.

Proses pencarian tidak hanya dilakukan di darat, Direktorat Pol Airud Polda Papua dengan menggunakan longboat menyisir sekitaran Danau Sentani. Pencarian dilakukan dengan mengorek sampah dan potongan kayu yang dibawa arus pada saat banjir bandang terjadi.

Sementara itu, Tim SAR gabungan menyisir 4 titik terkena banjir yakni BTN Gajah Mada dan sekitarnya, Kali Kemiri dan sekitarnya, Jembatan Kehiran dan sekitarnya dan Danau Sentani dan sekitarnya.

Juru bicara SAR Jayapura, Yadi menyebutkan tim SAR yang dilibatkan terdiri dari TNI-Polri, Emercergy Rescue Freeport, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, RAPI, Orari dan masyarakat, dengan alat yanng digunakan perahu karet, palsar laut, alat evakuasi dan peralatan medis.

Data yang diperolah dari Posko Induk Sentani, tim gabungan TNI-Polri dan Basarnas telah berhasil menemukan sebanyak 105 jenazah. Sementara itu, sesuai data dari Bid Dokkes Polda Papua, saat ini kantong jenazah yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua sebanyak 94 Kantong jenazah dan yang telah teridentifikasi sebanyak 71 kantong jenazah.

sumber: Gatra.com

More Articles ...