logo2

ugm-logo

Banjir Bandang di Grobogan, 4 Rumah Hanyut dan 5.800 Terendam

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sejak Minggu (2/12/2018) malam hingga Senin (3/12/2018) dini hari mengakibatkan sungai di Kecamatan Grobogan meluap dan perlahan melimpas ke permukiman setempat. Tercatat, 5.800 an rumah di Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terendam banjir bandang, Senin (3/12/2018) pagi.

Berdasarkan infomasi, banjir bandang dari perbukitan karst (Kendeng Utara) perlahan mulai merendam permukiman sejak dini hari ini. Ketinggian air yang menggenangi rumah warga bervariasi hingga mencapai 60 centimeter. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih, menyampaikan, 4 rumah warga di Kecamatan Grobogan, roboh hingga hanyut diterjang banjir bandang.

Sementara itu, banjir bandang juga mengakibatkan 9 rumah warga di Kecamatan Grobogan mengalami kerusakan serius. Baca juga: Banjir Bandang Terjang 4 Kecamatan di Aceh Tenggara, 84 Rumah Rusak Meski demikian, sambung Endang, tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir bandang yang menerjang permukiman itu. "Ribuan rumah terendam banjir.

Empat rumah warga roboh hanyut terbawa arus banjir dan 9 rumah warga rusak berat akibat diterjang banjir. Tidak ada korban jiwa akibat banjir," kata Endang kepada Kompas.com. Kecamatan Grobogan sudah menjadi langganan banjir setiap hujan turun dengan intensitas tinggi. Kawasan permukiman di Kecamatan Grobogan secara geografis berlokasi di kaki perbukitan karst (Kendeng Utara).

Saat hujan turun, air dari Kendeng Utara dengan cepat turun melimpas memenuhi sungai hingga membanjiri permukiman. "Warga menyebutnya banjir gunung. Limpasan air dari kendeng utara. Sore ini air perlahan sudah mulai surut," ungkap Endang.

Hari ini, BPBD Kabupaten Grobogan, TNI dan Polri telah bergotong-royong untuk memperbaiki rumah warga yang rusak akibat banjir. Bantuan logistik juga telah diupayakan oleh BPBD Kabupaten Grobogan. "Bantuan dana untuk perbaikan rumah masih diupayakan, baik melalui pemkab maupun Pemprov Jateng. Untuk sementara kami lakukan perbaikan rumah dengan cara bergotong-royong," pungkasnya

sumber: kompas.com

Hujan Deras dan Angin Kencang Picu Banjir di Semarang

Jakarta, IDN Times - Hujan deras yang melanda sejumlah wilayah, Senin (3/12), memicu terjadinya banjir. Di Semarang, Jawa Tengah, hujan deras yang mengguyur sejak siang hari, membuat jalan berubah menjadi genangan air dan di beberapa tempat air mengalir dengan deras. 

"Hujan deras melanda Kota Semarang menyebabkan banjir pada 3/12/2018 siang. Jalan berubah menjadi genangan dan di beberapa tempat air mengalir dengan deras," tulis Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di akun Twitternya, @Sutopo_PN. 

Dia mengungkapkan, BPBD dan aparat lain melakukan penanganan dan pendataan. Namun, dia mengimbau masyarakat waspada banjir-longsor. 

1. Hujan deras sebabkan jarak pandang terganggu dan tenda roboh

Dari akun Twitternya, Senin (3/12), Sutopo melaporkan, hujan deras dan angin kencang terjadi di depan Paragon Mall Kota Semarang pada Senin siang. 

Derasnya hujan membuat jarak pandang di depan Balai Kota Semarang menjadi terganggu. Tak hanya itu, hujan deras juga menyebabkan tenda roboh. 

Sutopo pun mengimbau masyarakat berada di tempat yang aman. "Jauhi pohon dan baliho yang mudah roboh. Hindari di tempat terbuka," tulis Sutopo sambil me-mention akun @ganjarpranowo milik Gubernur Jawa Timur Ganjar Pranowo.

2. Hujan deras menyebabkan banjir di depan Kampus Unnes Semarang

Hujan deras menyebabkan banjir di depan Kampus Unnes Semarang. Sutopo menyinggung banyak kota yang tidak membangun drainase sehingga menyebabkan banjir saat hujan melanda.

"Lain kali kalau bangun jalan, jangan lup a bangun drainase. Banyak kota yang dibangun jalan tanpa drainase. Makanya saat hujan deras, jalan berubah jadi drainase. Habis banjir jalan pasti rusak," ujar Sutopo.7

More Articles ...