logo2

ugm-logo

Sidak Banjir, Hendi Dapati Pompa Air Tak Berfungsi

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi

JawaPos.com - Beberapa pompa air di Rumah Pompa milik Kota Semarang belum bekerja optimal. Hal itu didapati kala Wali Kota setempat, Hendrar Prihadi turun langsung ke lokasi terdampak banjir dan rob di seputaran Genuk serta Kaligawe, Kamis (6/12).

Pria yang karib disapa Hendi ini mendapati hal tersebut saat meninjau rumah pompa di Kali Sringin, Genuk. Katanya, dari enam pompa pemberian Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), hanya satu yang berfungsi.

“Kami sedang menyelesaikan program besar pemerintah pusat untuk penanggulangan rob dan banjir. Muara sungai sudah terpasang enam pompa yang sampai hari ini berfungsi satu, kontraknya selesai bulan Januari,” kata Wali Kota di sela-sela tinjauannya, Kamis (6/12).

Sehingga, ia mendesak agar pompa yang sudah terpasang di beberapa titik muara dari Banjir Kanal Timur, termasuk Sringin ini agar dapat segera beroperasi. Karena, dari pihak proyek menjanjikan satu hingga dua minggu lagi agar pompa dapat beroperasi.

Hendi juga merasa bahwa jumlah pompa saat ini masih kurang. Terlihat dari debit air yang belum berkurang banyak. Sehingga, ia mengharap betul agar pompa dapat segera berfungsi.

“Dulu-dulu saya sudah mengatakan (kepada pihak BBWS), pompanya sepertinya kurang. BBWS mengatakan sudah cukup, mudah-mudahan sesuai perkiraan BBWS," paparnya.

Walau demikian, Hendi mengklaim salah satu titik rob dan banjir di wilayah Genuk, utamanya di terowongan jalan tol sudah kian surut. Ia meyakini ke depan akan membaik kondisinya jika proyek normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur selesai pada awal Januari 2019 nanti.

Terlepas dari belum beroperasinya pompa, Hendi turut mengimbau masyarakat agar dapat menjaga lingkungan. Dengan tidak buang sampah sembarangan dalam hal ini.

Pasalnya, ia mengaku mendapat keluhan dari petugas pompa yang katanya harus mengambil sampah dalam jumlah banyak di beberapa alur sungai kawasan Genuk tersebut. Perilaku itu, jelas ia sayangkan karena menurutnya dari dengan memperhatikan hal-hal kecil dapat sangat berpengaruh pada lingkungan ini.

"Sangat berpengaruh (sampah), sangat berpengaruh. Kami tidak akan menyalahkan siapapun, tugas pemerintah menyiapkan atau memfasilitasi supaya aktifitas masyarakat bisa berjalan lancar dan normal, termasuk menanggulangi banjir," cetusnya.

Banjir Bireuen, Ketinggian Air Hampir 1 Meter di Peudada

Banjir Bireuen, Ketinggian Air Hampir 1 Meter di Peudada

Banjir melanda Bireuen setelah  hujan deras mengguyur sejak Kamis (06/12/2018) siang. kawasan yang terendam pun makin meluas akibat meluapnya air sungai Pucok Alue Rheng.

Selain merendam belasan rumah di Desa Pulo Ara dan Desa Tgk Di Bathon, SMAN 1 Peudada dan SMP di dekat jalan raya Desa Pulo Ara, Peudada, juga tergenang mulai pukul 22.00 WIB, Kamis (06/12/2018).

Hingga pukul 23.00 WIB, hujan belum reda. Kendaraan sepeda motor serta roda empat pun tidak diizinkan masuk ke Desa Cot Kruet, Peudada,  karena ketinggian air di ruas jalan tersebut hampir mencapai 1 meter. Sehingga dapat membahayakan pengendara.

Tim Dinsos Bireuen pun saat ini terus memonitor sejumlah kecamatan yang diperkirakan berpotensi banjir.(*)

sumber: tribunnews.com

More Articles ...