logo2

ugm-logo

KBB Akan Menyiapkan Upaya Tanggap Darurat Bencana Alam Tingkat RW

NGAMPRAH, (PR).- Pemerintah Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat akan menyiapkan upaya tanggap darurat bencana alam di tingkat RW. Hal ini dibutuhkan lantaran wilayah Cililin termasuk daerah rawan bencana.

Sekretaris Camat Cililin Deni Kurniawan mengungkapkan, pihaknya bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk memberikan pemahaman soal mitigasi bencana kepada masyarakat di tingkat RW. Dengan demikian, diharapkan agar warga bisa melakukan langkah-langkah yang tepat ketika terjadi bencana alam.

"Ini adalah upaya untuk menyiapkan masyarakat menghadapi bencana alam. Sebab tanpa pemahaman mitigasi bencana, warga bisa saja panik dan tidak tahu harus berbuat apa," ujar Deni, Senin 20 Maret 2017.

Dia menuturkan, keselamatan masyarakat adalah hal prioritas. Menyiapkan warga secara mandiri untuk menghadapi bencana adalah upaya penting untuk melakukan pertolongan pertama ketika terjadi bencana sebelum bantuan datang.

Pemahaman tanggap darurat yang perlu terus disosialisasikan, menurut dia, di antaranya mengidentifikasi potensi bencana alam, menyiapkan jalur evakuasi, dan mengelola bantuan agar terdistribusikan secara merata. "Mereka harus tahu zona bahaya di mana saja agar mengetahui hal-hal yang harus dilakukan ketika bencana datang," katanya.

Pasca longsor di Kampung Jati Radio, Desa/Kecamatan Cililin pada Jumat 10 Maret 2017 lalu, lanjut dia, bantuan pun masih mengalir. Saat bantuan terus berdatangan itu, pihaknya juga terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana.

Rencana pembentukan RW tanggap bencana itu selaras dengan imbauan Komandan Kodim 0609 Kabupaten Bandung Andre Wira Kurniawan. Menurut dia, masyarakat pun harus punya prosedur tetap untuk mengatasi bencana.

"Misalnya, dengan membuat jalur evakuasi, memberikan peringatan dini melalui toa masjid, dan menentukan titik berkumpul untuk evakuasi," katanya di Cimahi, beberapa waktu lalu.

Dia menuturkan, tokoh masyarakat atau pemerintah desa bisa memberikan imbauan agar warga meninggalkan rumah dan berkumpul di kantor desa atau tempat yang lebih aman untuk meminimalisasi dampak bencana alam. Ia pun menyiagakan sejumlah personelnya untuk melakukan mitigasi bencana.

"Kami terus berkoodinasi dengan kepolisian dan pemerintah daerah untuk mengantisipasi dan menangani dampak bencana alam. Hal ini seiring dengan potensi terjadinya bencana alam yang dipicu curah hujan tinggi saat ini," ujarnya.***

 

BPBD Garut: Bencana Mengancam pada Musim Hujan

Tanah longsor

BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyatakan bencana alam masih terus mengancam wilayah Garut pada musim hujan yang tinggi pada Maret 2017.

"Minta kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan masih tinggi di bulan ini, dan bisa menyebabkan sejumlah bencana," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut, Ade Rusyana kepada wartawan di Garut, Ahad (19/3).

Ia menuturkan, hujan masih terus mengguyur wilayah Garut yang menyebabkan beberapa daerah terjadi bencana tanah longsor. Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan menghindari daerah yang dinyatakan rawan bencana alam longsor.

"Kita juga telah mengedarkan surat imbauan bahaya bencana ke semua kecamatan, kita juga terus memantau selama 24 jam terhadap daerah rawan bencana," katanya.

Ia menambahkan, upaya lain mengurangi risiko bencana yakni dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat yang terbentuk dalam desa tangguh bencana. Selain itu, lanjut dia, disiapkan juga kendaraan berat di wilayah selatan Garut atau rawan longsor untuk penanggulangan cepat jika terjadi longsor.

"Alat berat disiapkan untuk penanganan longsor, terutama yang menutup jalan bisa segera disingkirkan," katanya.

sumber: REPUBLIKA.CO.ID

More Articles ...