logo2

ugm-logo

Magelang Dilanda Sejumlah Bencana, Dua Orang Tewas

Dua orang meninggal dunia akibat bencana longsor di kawasan Bego Pendem, Dusun Jamburejo, Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Rabu (1/3/2017) sore.

Keduanya merupakan pasangan suami istri, Kadiyono (45) dan Lasmini (52), warga Dusun Santren, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang, Edi Susanto menuturkan, mereka meninggal setelah tertimpa material longsor berupa pasir saat sedang menambang secara manual.

Lokasi longsor adalah kawasan pertambangan galian C berupa tebing-tebing di lereng Gunung Merapi. Kondisi hujan deras yang terjadi Rabu sore memicu pergerakan tanah hingga terjadi longsor.

"Sekitar pukul 15.30 WIB dua korban sedang menambang, akibat hujan tebing setinggi 5 meter longsor, material pasir dan batu menimpa mereka," ujar Edi, dalam keterangan pers, Rabu petang.

Korban sempat dievakuasi oleh rekan-rekannya sesama penambang, As'ari (40) dan Mahfud Saefudin (27).

Medan yang berat mengakibatkan proses evakuasi korban sulit dilakukan. Mobil ambulans pun tidak mampu menjangkau lokasi sehingga keduanya terpaksa dibawa menggunakan truk, setelah itu diangkut ambulans ke RSUD Muntilan.

Namun, nyawa mereka tidak dapat ditolong. Hasil pemeriksaan tim dokter RSUD Muntilan menyebutkan, korban mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya, antara lain patah tulang pada rahang, tulang rusuk, kaki, perut, hingga kepala.

Kepala Polsek Srumbung AKP Suwidodo menyatakan, saat ini korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Menurut dia, kecelakaan akibat bencana alam sudah sering terjadi di lokasi penambangan Gunung Merapi.

"Lokasi penambangan sangat rawan bencana, kami imbau untuk waspada," kata dia.

Selain itu, Data BPBD Kabupaten Magelang menyebutkan tanah longsor terjadi di Dusun Karangsari dan Dusun Serut, Desa Bigaran; dan Dusun Sambeng 1 Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur.

Material menutup sebagian akses jalan alternatif Borobudur-Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta.

Longsor juga terjadi di kawasan wisata religi Gunungpring, Kecamatan Muntilan. Material yang berasal dari tebing setinggi 6 meter menerjang kios-kios milik warga.

Adapun di Dusun Jagalan, Desa Trasan, Kecamatan Bandongan, terjadi angin puting beliung. Sedikitnya tujuh rumah rusak akibat musibah ini, sebagian besar rusak pada bagian atapnya.

Di Kecamatan Secang, tepatnya di perbatasan Desa Donomulyo dan Desa Sidomulyo tebing senderan makam setinggi 5 meter dan panjang 10 meter longsor hingga menutup sebagian jalan desa.

Di lokasi, tepatnya di jalan raya depan pabrik tekstil Patal Kecamatan Secang, beberapa pohon tumbang melintang di jalan raya. Kejadian ini menyebabkan akses lalu lintas utama Magelang-Semarang macet total.

"Arus lalu lintas sudah berangsung normal malam ini, pohon tumbang sudah terkondisi," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Magelang AKP Santoso.

Hujan intensitas tinggi juga menyebabkan debit aliran sungai Putih yang berhulu di Gunung Marapi meningkat.

Akibatnya sebuah mobil pengangkut pasir milik penambang hanyut di sungai, tepatnya di Desa Seloboro, Kecamatan Salam.

"Debit air masih besar, evakuasi truk akan dilakukan besok, Kamis (2/3/2017) pagi," ujar Santoso.

sumber: KOMPAS.com

Gempa 5,6 SR Terjadi di Dekat Pembangkit Nuklir Fukushima

Gempa 5,6 SR Terjadi di Dekat Pembangkit Nuklir Fukushima

Tokyo - Gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah timur laut Jepang, dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima hari ini. Tak ada ancaman tsunami akibat gempa ini.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (28/2/2017), gempa tersebut terjadi pada kedalaman 42,3 kilometer di Samudera Pasifik, sekitar 34 kilometer timur laut kota Namie.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, tak ada ancaman tsunami akibat gempa ini. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan maupun korban luka akibat gempa. Namun sejumlah layanan kereta lokal sempat dihentikan akibat gempa. Gempa ini juga menyebabkan sejumlah gedung pencakar langit di Tokyo bergoyang.

Pihak Tokyo Electric Power, selaku operator PLTN Fukushima menyatakan tak ada gangguan yang terdeteksi di pembangkit nuklir tersebut usai gempa.

Sebelumnya pada 11 Maret 2011 silam, gempa dan tsunami dahsyat telah menimbulkan krisis di tiga reaktor PLTN Fukushima. Lebih dari 18.500 orang tewas dalam peristiwa tersebut.

More Articles ...