logo2

ugm-logo

Kebakaran Mendominasi Bencana di Klaten, BPBD: El Nino Mulai Berpengaruh

Klaten - Kebakaran mendominasi kejadian bencana di Klaten tahun ini. Pada April - Juni tercatat kejadian kebakaran paling tinggi angkanya yaitu mencapai 30 kejadian, baik kebakaran bangunan maupun lahan.

"Triwulan pertama tahun ini (Januari - Maret) belum ada kasus karena musim hujan. April - Juni tercatat 30 kejadian kebakaran," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten, Nur Tjahjono Suharto kepada detikJateng di Pemkab, Kamis (20/7/2023).

Dari 30 kasus itu, kata Nur Tjahjono, kebakaran lahan yang mendominasi. Selain kebakaran, pada triwulan kedua ini juga ada 11 kejadian angin kencang dan banjir hujan kiriman.

"Akhir-akhir ini didominasi kebakaran lahan atau dalam istilah kita karhutla. Penyebabnya karena untuk pembersihan lahan untuk tanam baru," jelas Nur Tjahjono.

Selain karena pembersihan lahan, kebakaran juga disebabkan oleh aktivitas pembakaran sampah di lahan yang terbuka.

"Pembakaran lahan di lahan yang terbuka atau di lahan yang dekat dengan permukiman penduduk. Dampak El Nino juga mulai berpengaruh," lanjut Nur Tjahjono.

Menurut Nur Tjahjono, dampak dari cuaca panas itu menyebabkan kebakaran lahan biasa terjadi saat siang. Dari laporan yang masuk, kebakaran sering terjadi di atas pukul 12.00 WIB.

"Laporan yang masuk kebakaran terjadi durasinya pukul 12.00 WIB ke atas, antara pukul 13.00 WIB sampai 16.00 WIB. Ini terjadi karena panas-panasnya cuaca," ujar Nur Tjahjono.

Dampak El Nino, imbuh Nur Tjahjono, menyebabkan suhu panas di siang hari rata-rata di atas 30 derajat Celcius.

"Faktor yang berpengaruh pada kebakaran lahan harus diantisipasi. Harapan kami masyarakat tidak sembarang, tidak perlu membakar lahan kalau berpotensi dampak yang membahayakan atau sampah yang dibakar dekat permukiman," tandasnya.

Kabid Pemadaman Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Satpol-PP Pemkab Klaten, Sumino menyebut kasus kebakaran yang ditangani mencapai 64 kasus. Baik di wilayah manajemen kebakaran (WMK) atau di luar Klaten. Tiga bulan terakhir terus naik.

"Kasus kebakaran terus naik, terutama lahan kosong. Minggu lalu ada delapan kali kejadian sehari, ini rekor kebakaran lahan," kata Sumino saat dimintai konfirmasi detikJateng.

Menurut Sumino, kebakaran lahan bisa disebabkan karena pembakaran sampah yang kemudian ditinggal pergi. Tetapi bisa juga pembakaran itu disengaja untuk pembersihan lahan jelang penanaman.

"Pembakaran sampah maupun lahan bisa terjadi perlambatan di permukiman atau fasilitas umum. Ini yang perlu dicegah dan diantisipasi semua pihak, termasuk masyarakat," ujar Sumino.

Kenalkan Mitigasi Bencana Sejak Dini, Ini yang Dilakukan FK Tagana Ciamis

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Pengenalan mitigasi bencana sedari dini, Forum Koordinasi (FK) Taruna Siaga Bencana atau Tagana Ciamis gelar sosialisasi di beberapa sekolah tingkat SD dan SMP yang ada di Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Kamis (20/7/2023).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu program yang dikenal dengan Tagana Masuk Sekolah (TMS).

Adapun beberapa sekolah yang didatangi oleh Tagana diantaranya SMPN 1 Cimaragas, SDN 3 Cimaragas, SDN 1 Raksabaya, SMP IT Beber dan MIS Totokan.

Ketua FK Tagana Kabupaten Ciamis Ade Waluya mengatakan, tujuan dari kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) tersebut untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dan siswi dalam menghadapi serta mengatasi berbagai jenis bencana yang mungkin terjadi.

"Sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan, serta kesadaran akan pentingnya upaya mitigasi bencana sejak dini," katanya, Kamis (20/7/2023).

Ade menuturkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya menghadirkan anggota yang ahli di bidang bencana dan penanggulangan bencana sebagai narasumber.Dalam kesempatan tersbeut, mereka memberikan materi dan pelatihan kepada para siswa mengenai cara mengidentifikasi tanda-tanda awal bencana. 

"Langkah-langkah evakuasi yang aman dan cepat serta bagaimana berkomunikasi dengan tim penanggulangan bencana ketika terjadi suatu kejadian," tambahnya. 

Ia menilai sekolah menjadi tempat yang strategis untuk mengedukasi masyarakat terutama generasi muda mengenai pentingnya persiapan menghadapi bencana. Ade menjelaskan, program Tagana Masuk Sekolah (TSM) tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Daerah Ciamis untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam membangun ketahanan bencana yang tangguh. 

" Kami berharap dengan melibatkan para siswa dan siswi dari sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Cimaragas ini akan tercipta pola pikir dan tindakan preventif dalam menghadapi potensi bencana di masa yang akan datang," pungkasnya. (*)

More Articles ...