Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cikontrang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), Sabtu, mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak, bahkan ada warga sampai mengungsi akibat rumahnya ambles dan mengalami kerusakan cukup parah.
"Dari hasil pendataan yang dilakukan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya, bencana pergerakan tanah ini di RT 005/006, Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya ini merusak delapan rumah," kata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria, di Sukabumi, Sabtu.
Adapun jumlah warga yang terdampak terdiri atas delapan kepala keluarga atau 20 jiwa. Dari jumlah tersebut, satu kepala keluarga memilih untuk mengungsi ke rumah saudaranya karena rumahnya sudah tidak layak huni dan terancam ambruk.
Informasi yang dihimpun dari P2BK Purabaya, bencana pergerakan tanah ini sudah mulai terjadi pada pukul 15.30 WIB hingga pukul 20.16 WIB pada Kamis (18/1), setelah terjadi retakan tanah sepanjang 60 meter dan lebar retakan 3-5 cm dengan kedalaman 30 sampai 50 cm.
Awal bencana tersebut tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan hanya enam rumah saja yang terancam. Namun, karena tingginya intensitas hujan deras pada Sabtu pagi sekitar pukul 03.30 WIB, enam rumah yang awalnya terancam menjadi terdampak di tambah dua rumah lainnya yang juga mengalami kerusakan.
Mayoritas rumah yang terdampak tersebut mengalami kerusakan pada dinding dan teras seperti retak-retak, bahkan ada juga yang ambles karena fondasi rumah ikut tergerus oleh pergerakan tanah. Selain merusak delapan rumah, tiga petak lahan pertanian (sawah) milik warga setempat juga terdampak.
"Untuk kerugian masih dalam pendataan. Untuk warga yang terdampak bencana mayoritas memilih bertahan menghuni rumahnya, tetapi jika bencana ini semakin parah kami meminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Sandra lagi.
Tidak menutup kemungkinan bencana pergerakan tanah ini semakin meluas, karena petugas yang melakukan asesmen panjang retakan tanah dari waktu ke waktu terus bertambah.
BPBD Kabupaten Sukabumi pun telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penelitian guna mengungkap pemicu terjadinya pergerakan tanah tersebut.
Banjir Melanda Satu Kota Dan Lima Kabupaten di Kalimantan Tengah
JAKARTA - Intensitas hujan yang tinggi sejak Senin (15/1) menjadi pemicu banjir yang terjadi di satu Kota dan lima Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah.
Berdasarkan pemutakhiran data yang diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada hari Jumat (19/1), satu Kota dan Lima Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah masih terendam Banjir. Kabupaten Murung Raya menjadi Kabupaten pertama yang terendam banjir sejak Senin (15/1), diikuti Kabupaten Barito Utara pada Selasa (16/1), Kota Palangkaraya, Barito Selatan, Kotawaringin dan Kapuas pada Rabu (17/1).
Kota Palangkaraya
Dilaporkan sebanyak 90 KK di satu kecamatan terdampak banjir dan sampai saat ini belum ada kerugian materil yang tercatat, tingi muka air 40-60 cm. BPBD Kota Palangkaraya berkoordinasi dengan aparat guna melakukan pendataan.
Kabupaten Murung Raya
Dilaporkan sebanyak 38 Desa atau Kelurahan di 6 Kecamatan terendam banjir. Adapun kerugian materil dan non materil yang tercatat sebanyak 31.178 jiwa terdampak serta 9.527 unit rumah warga, 28 unit fasilitas pendidikan, 10 unti fasilitas kesehatan, 20 unit rumah ibadah dan 13 unit fasilitas umum terendam banjir. Untuk sementara, 11 KK dilaporkan mengungsi ke halaman kantor BPBD Kabupaten Murung Raya.
BPBD Murung raya masih berupaya melakukan evakuasi pengungsi terdampak banjir, sekaligius melakukan patrol sungai guna pendataan dan pembagian logistik di beberapa titik lokasi banjir. Sampai saat ini, dilaporkan banjir masih menggenang dengan tinggi muka air 50-200 cm, sehingga Bupati Murung Raya menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai tanggal 17 Januari sampai 15 Februari 2024.
Kabupaten Barito Utara
Dilaporkan sebanyak 11 Desa atau Kelurahan di 6 Kecamatan terendam banjir. Adapun kerugian materil dan non materil yang tercatat sebanyak 40.067 jiwa terdampak serta 7.274 unit rumah warga, 13 unit fasilitas pendidikan, 3 unit fasilitas kesehatan, 13 unit rumah ibadah, 5 unit kantor desa, 2 unit pasar tradisonal terendam banjir. BPBD Barito Utara sudah berkoordinasi dengan TNI, SOPD, RAPI, RMPB, Media, Ormas, dan pihak-pihak terkait guna melakukan assesment dan kaji cepat. Sampai saat ini dilaporkan tinggi muka air mengalami kenaikan.
Kabupaten Barito Selatan
Dilaporkan sebanyak 4 Kecamatan terendam banjir. Adapun Kerugian materil dan non materil yang tercatat sebanyak 43.461 jiwa terdampak serta 3.602 unit rumah warga, 38 unit fasilitas pendidikan, 11 unit fasilitas kesehatan, 32 rumah ibadah, dan 8 fasilitas umum lainya terendam banjir. Sampai saat ini dilaporkan banjir belum surut dengan tinggi muka air 100-250 cm. BPBD Barito Selatan sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan pendataan dan penanganan banjir.
Kabupaten Kotawaringin
Dilaporkan sebanyak 12 Desa atau Kelurahan di 2 Kecamatan terendam banjir. Adapun kerugian materil dan non materil yang tercatat sebanyak 3.902 jiwa terdampak serta 983 unit rumah warga, 3 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas kesehatan, 1 rumah ibadah, dan 1 gedung pemerintah terendam banjir. Sampai saat ini dilaporkan banjir belum surut dengan tinggi muka air 10-50 cm. BPBD Kota Waringin sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan pendataan dan penanganan banjir.
Kabupaten Kapuas
Dilaporkan sebanyak 28 Desa di 6 Kecamatan terendam banjir. Adapun kerugian materil yang tercatat sebanyak 24.234 jiwa terdampak serta 4.476 unit rumah warga, 65 unit fasilitas pendidikan, 16 unit fasilitas kesehatan, 49 unit rumah ibadah, 99 titik akses jalan dan 69 fasilitas umun lainya trendam banjir. Sampai saat ini dilaporkan banjir belum surut dengan tinggi muka air 10-50 cm. BPBD Kapuas sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan pengecekan kondisi banjir serta menyalurkan bantuan untuk para warga terdampak.
Berdasarkan kajian dari InaRISK, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi risiko banjir sedang hingga tinggi. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi pada saat musim hujan.
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
More Articles ...
- Erupsi Gunung Merapi, Sejumlah Wilayah di Boyolali Dilanda Hujan Abu
- Merapi Luncurkan Awan Panas, Boyolali dan Klaten Diguyur Hujan Abu
- Cuaca Ekstrem Landa Jawa Timur, BMKG Juanda Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Beberapa Wilayah
- Cuaca Ekstrem Landa Jawa Timur, BMKG Juanda Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Beberapa Wilayah
- Peralihan Musim Hujan, Sumsel Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
- Mengenal Apa Itu Bencana Hidrometeorologi: Pengertian dan Jenis
- Upaya Mitigasi Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan-Kemarau
- Bencana Hidrometeorologi, Jawa Timur Mendapat Dukungan Dana dari BNPB
- Kenapa Intensitas Gempa di Indonesia Meningkat? Ini Kata Pakar Geologi UGM
- Guru Besar UGM Ungkap Pentingnya Perencanaan Mitigasi untuk Daerah Rawan Gempa
- Banjir Bandang Terjang Kampung Braga Bandung, Ratusan Rumah Terdampak
- Apa yang harus dilakukan jika terjebak di Gedung Bertingkat ketika Gempa?
- Mitigasi Bencana Gunung Meletus dalam mengurangi dampak korban jiwa
- Mitigasi Bencana Longsor di daerah Perbukitan
- Mitigasi Gempa Bumi di Area Perkotaan
- Penting ! Mitigasi Bencana di daerah Perkotaan
- Kemensos bantu tenda hingga makanan untuk pengungsi erupsi Lewotobi
- Gunung Ibu Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter ke Arah Barat
- Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, 26 Warga Nawakote Dievakuasi Tim SAR Gabungan ke Boru
- Korban Erupsi Lewotobi Kekurangan Obat-obatan, Kades Diminta Laporkan ke Posko Pusat
- Potret Jalan Rusak Berat Tapi Rumah di Sekitarnya Berdiri Kokoh Usai Gempa Jepang
- Korban tewas gempa di Jepang capai 100 orang, 211 belum ditemukan
- Khawatir Bencana Susulan, Warga Jepang Ogah Balik ke Rumah dan PilihTidur di Mobil
- Amukan Longsor di Subang yang Telan Korban
- Teknologi Mitigasi Gempa Jepang
- Petugas SAR Terus Cari Penyintas Gempa di Jepang, Korban Jadi 78
- Sumedang 10 Kali Diguncang Gempa Terdata 1.325 Bangunan Rusak
- Titik Banjir Pagi Ini: 21 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir
- Gempa M5,9 Guncang Bayah Banten, Enam Rumah Rusak
- Pakar ITB Soal Gempa Sumedang: Waspadai Gempa Bumi yang Kekuatannya Tidak Terlalu Besar, Namun Tetap Berdampak Signifikan
- Gempa Magnitudo di Jepang Menewaskan 30 Orang
- Tim Penyelamat Mencari Korban Gempa di Bawah Reruntuhan Kota Wajima
- Pemerintah Jepang Jadikan Sekolah Tempat Evakuasi Warga
- Belajar dari Jepang, Manusia Bisa Berdamai dengan Gempa
- Takut Pulang ke Rumah Usai Gempa Dahsyat Jepang, Ribuan Warga Tinggal di Kamp Evakuasi
- 6 Orang Tewas Setelah Gempa Melanda Jepang di Hari Tahun Baru
- 8 Fakta Gempa Besar di Jepang Picu Tsunami di Awal 2024
- 8 Fakta Gempa Besar di Jepang Picu Tsunami di Awal 2024
- SANG DOKTER, PENGAWAS BPJS
- Ratusan Pelajar NU Malang Raya Ikuti Latihan Mitigasi Bencana
- Dorong Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, BRIN Bahas Strategi Pengelolaan DAS
- Garut Rawan Berbagai Bencana, Bupati Berharap Tagana yang Profesional
- Diguyur Hujan Deras, 13 Bencana Melanda Kota Bogor
- Mitigasi Bencana, BPBD Bondowoso Keruk Pohon dan Tebang Pohon Keropos
- Dinsos Rejang Lebong andalkan logistik bantuan bencana dari pusat
- BPBD sebut tiga hal penyebab NTT rawan bencana alam
- BPB-PK Kalteng Intruksikan Penanggulangan Bencana Wajib dan Memiliki SPM
- Banjir rendam 41 desa di Nagan Raya Aceh
- Kolaborasi Riset di Bidang Lingkungan dan Pemantauan Bencana
- Pentingnya Mengenalkan Mitigasi Bencana untuk Anak, Biar Makin Sigap
- Kabupaten Sukabumi Supermarket Bencana, Warga Diminta Waspada Saat Musim Hujan
- BPBD OKU aktifkan posko bencana banjir dan tanah longsor
- BPBD Garut Siapkan Sumber Daya Antisipasi Bencana Saat Musim Hujan
- Memitigasi bencana banjir di Kabupaten Bekasi
- 27 Daerah di Jawa Barat Waspada Bencana Alam
- Pesan Menlu Cina ke Israel: Cegah Bencana Kemanusiaan yang Lebih Serius
- Gaza Memburuk, Bencana Kemanusiaan dan Pembantaian Massal di Depan Mata
- Pemerintah Siapkan Bantuan Kemanusiaan Penanganan Bencana Banjir ke Libya
- Masuk Musim Pancaroba, BPBD Jabar Siapkan Mitigasi Bencana Alam
- Lewat JKN, BPJS Kesehatan Jamin Kesehatan Para Santri di Pesantren
- Taiwan, AS, Jepang, Australia, dan Saint Lucia Selenggarakan Lokakarya GCTF Penanganan Bencana Maritim
- Bencana karena Perubahan Iklim Paling Rugikan Negara Berkembang
- Tujuh Desa di Tulungagung Alami Bencana Kekeringan
- Lima Lembaga PBB Sebut Situasi di Gaza Bencana Besar Kemanusiaan
- Indonesia Negara Paling Rawan Bencana Kedua di Dunia
- BPBD: Wilayah terdampak bencana kekeringan di Trenggalek meluas
- BMKG Prediksi Bencana Alam Kian Ekstrem Apabila tidak Ada Transisi Energi
- UGM Terpilih Jadi Tuan Rumah Manajemen Kesehatan Bencana ASEAN
- Kesiapsiagaan Bencana dan Kompetensi Profesional diantara Penyedia Layanan Kesehatan
- Pelatihan Potensi Pembentukan Emergency Medical Team (EMT) AHS UGM untuk Mendukung Kebijakan Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK)
- Framing Liputan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Media Online
- 16 RS di NTB berkumpul menyusun Hospital Disaster Plan
- Kurangi Potensi Bencana, Warga Diminta Jaga Kelestarian Alam
- Kebakaran Hutan dan Lahan Meluas hingga 140,3 Ha, Pemkab Paser Minta Pemasangan Alat Deteksi Asap
- Yunani Berjuang Hadapi 'Kebakaran Hutan Terbesar' dalam Sejarah Eropa
- Mitigasi Bencana Karhutla, Muhammadiyah Kalimantan Tengah Luncurkan Program Rumah Singgah dan Mobil Oksigen
- Bencana Alam Sepanjang Agustus, Perubahan Iklim Perparah Keadaan
- Simulasi KTB Yogyakarta Bangun Kesadaran dan Kesiapan Mitigasi Bencana
- Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Gelar Pelatihan Penanggulangan Wabah di Sulsel
- UGM Gelar Pelatihan Kedaruratan Kesehatan
- Satgas Karhutla Babel Gencarkan Edukasi Cegah Kebakaran Hutan
- Tim verifikasi BNPB mengecek kerusakan dampak bencana 2023 di Bima
- Proyek Ketangguhan Bencana: BNPB Gelar ToT Fasilitator Tingkat Kabupaten
- BNPB Gelar Semiloka untuk Penyempurnaan Dokumen Rencana Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami
- Tingkatkan Kewaspadaan Bencana, Tim PM ITB Batukaras Kembangkan Modul Siap Siaga Tsunami
- China lanjutkan upaya mitigasi bencana banjir dan topan
- UGM Buka Peluang Kerja Sama dengan Kabupaten Pati dalam Pengembangan Perikanan dan Mitigasi Bencana
- Ancaman Sesar Opak di DIY, Kepala BMKG : Mitigasi Harus Terus Dilakukan, Jangan Teputus !
- ITB Sukses Selenggarakan Pelatihan Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim kepada Negara Anggota CARICOM dan SICA
- Kepala BNPB Pimpin Rakor Antisipasi Karhutla di Wilayah Kalsel
- BNPB dan LLHPB PP AISYIYAH Indonesia Perkuat Program Keluarga Tangguh Bencana
- Mitigasi Bencana Iklim Melalui Reboisasi, Pengabdian Masyarakat di Cikapek Sukabumi
- 7 Hal yang Harus Dilakukan saat Terjadi Gempa
- Mitigasi Bencana Sebelum Banjir , Saat Banjir dan Sesudah Banjir
- Jangan Sampai Lengah, Daftar Barang Yang Harus Ada Dalam Tas Siaga Bencana
- Dihantui Gempa dan Tsunami, Kabupaten Selatan Jawa Ini Bentuk Kampung Siaga Bencana
- Basarnas Manado melaksanakan latihan antisipasi bencana
- Kebakaran Mendominasi Bencana di Klaten, BPBD: El Nino Mulai Berpengaruh
- Kenalkan Mitigasi Bencana Sejak Dini, Ini yang Dilakukan FK Tagana Ciamis
- Mitigasi Bencana Kekeringan Sebelum, Saat, dan Sesudah Terjadinya