logo2

ugm-logo

Pos Siaga Bencana Disiapkan di Jalur Mudik Wilayah Tasikmalaya

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Polres Tasikmalaya, Jawa Barat, mengantisipasi potensi terjadinya bencana saat arus mudik Lebaran 2023. Karena itu, pos siaga bencana akan disiapkan di sejumlah titik.

Mengantisipasi bencana saat arus mudik, Kepala Polres (Kapolres) Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya dan Basarnas untuk menyiagakan personel dan alat berat.

“Ada lima titik pos bencana yang disiapkan di wilayah kami. Salah satunya ada di Salawu (Jalan Garut-Tasikmalaya),” kata Kapolres.

Penyediaan pos siaga bencana itu merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelancaran arus mudik Lebaran. 

Kapolres mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi lintas sektoral untuk persiapan pengamanan momen mudik. Menurut dia, nanti disiapkan juga sekitar 20 pos pengamanan, serta tiga pos pelayanan dan dua pos terpadu.

Salah satu fokusnya Jalan Garut-Tasikmalaya, ruas jalan provinsi yang biasanya ramai pemudik. “Kami titik beratkan di jalur utama Jalan Garut-Tasikmalaya dan jalur pantai selatan dari Cipatujah sampai Pangandaran,” kata Kapolres.

Untuk mendukung kelancaran arus mudik, sebelumnya Kapolres juga mengabarkan soal perbaikan jalan. Menurut dia, pemerintah daerah berupaya membenahi jalan di sejumlah titik untuk mendukung arus mudik.

Kapolres menilai, kondisi ruas Jalan Garut-Tasikmalaya juga terbilang baik. “Mudah-mudahan masyarakat tetap memakai jalur utama, sehingga tak banyak yang melewati jalur alternatif (jalur pantai selatan),” kata Kapolres, Kamis (6/4/2023).

BNPB : 32 Bencana Terjadi Selama Sepekan, 75.021 Jiwa Mengungsi

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sedikitnya terjadi 32 bencana dalam sepekan terakhir atau per periode 27 Maret hingga 2 April 2023.

Dari kejadian bencana itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia, 47 luka-luka, 75.021 jiwa mengungsi dan terdampak, 21.237 rumah terendam dan 106 rumah rusak.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan kejadian bencana dalam sepekan terakhir berkurang dari pekan sebelumnya. Sementara itu, kejadian bencana terbanyak yakni hidrometeorologi basah.

“Kita bisa lihat dari gambaran dari kejadian bencana sepekan, ada 32 kejadian bencana berkurang memang dari Minggu lalu. Minggu lalu kita ada 47 kejadian bencana tetapi tetap dominan di hidrometeorologi basah, ada banjir, puting beliung, dan tanah longsor, kebakaran hutan ada dua kejadian,” ungkap Aam sapaan akrab Abdul Muhari dikutip dalam keterangannya saat Konferensi Pers secara virtual, Selasa (4/4/2023).

Aam mengatakan berkurangnya kejadian bencana sepekan terakhir merupakan pertanda transisi musim hujan ke kering. “Artinya memang kita mulai masuk masa musim transisi dari hujan ke kering.”

Selain itu, Aam mengatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). “Kita sudah sudah cukup intens rapat untuk menyiapkan mitigasi Karhutla, tetapi tentu saja kita tidak boleh meninggalkan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi hidrometeorologi basah.”

Aam menjelaskan bahwa distribusi kejadian bencana paling banyak masih di banjir dan puting beliung.

“Distribusinya sebenarnya cukup cukup merata yang dengan kebakaran hutan itu di daerah (Indonesia) lebih ke utara, memang karena faktor regional yang menyebabkan adanya awan hujan masuk ke Indonesia itu adalah Siklon Tropis di sebelah (selatan) sehingga dominan yang terdampak adalah Indonesia tengah, barat, bagian dari tengah ke selatan. Sedangkan yang bagian utara sudah mulai kering dan Aceh sudah mencatatkan kebakaran hutan," ujarnya.

“Dari pulau ke pulau saat ini sudah baik itu kebakaran hutan maupun bencana lainnya banjir dan cuaca ekstrem sudah tertangani semua relatif sudah kondusif begitu juga yang di Jawa,” ungkap Aam.

More Articles ...