Laporan Hari 2 (22 Januari 2013)
Pengantar:
Hari kedua membahas mengenai bagaimana strategi-strategi dalam menghadapi Climate Change. Di dalam hal ini, ada strategi yang terkait dengan pemerintah daerah dalam konteks energi. Di samping itu penggunaan e-Health dan tele-medicine untuk menggurangi energi untuk transportasi. DI hari ini juga akan dibahas mengenai sistem konsultasi dokter jarak-jauh.
Sesi 1: Strategi regional untuk menghadapi Climate Change
Hari kedua dimulai oleh Tina Holmlund yang berbicara mengenai strategi regional terhadap energy dan cuaca di lingkungan propinsi Vasterbotten. Situasi pemerintahan di Swedia sangat berbeda dengan keadaan Indonesia yang begitu banyak politik bermain dalam segala situasi. Swedia dibagi 21 county ( propinsi) dan mempunyai tujuan dan strategi nasional untuk pengelolaan energi. Selanjutnya tiap regional diharapkan mengembangkan sendiri berdasarkan tujuan tersebut. Jika di Indonesia yang bekerja sebagai teknis adalah dinas, maka berbeda dengan swedia yang bekerja sebagai teknis adalah sekelompok eksekutif yang ditunjuk oleh anggota perwakilan rakyat di Council Assembly.
Regional Vasterbotten mempunyai berbagai strategi dalam mempertahankan gaya hidup dan tingkat kesehatan mereka dalam konteks Climate Change . Strategi tersebut antara lain dengan meningkatkan pengetahuan mengenai situasi Climate Change dan menetapkan berbagai kebijakan dalam transportasi , informasi, pendidikan dan dunia kerja. Materi dapat dilihat selengkapnya
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Sesi 2 : Strategi terhadap Mitigasi dan Adaptasi di sektor Kesehatan oleh Asa Holmner di Swedia dan dr Lutfan Lazuardi situasi di Indonesia
Asa Holmnermenyampaikan pernyataan bahwa ada perbedaan antara Mitigasi dan Adaptasi. Mitigasi berbicara mengenai bagaimana cara menurunkan emisi gas rumah kaca , sedangkan adaptasi bertujuan membuat strategi menurunkan kerentanan dan meningkatkan ketahanan masyarakat akibat dampak perubahan cuaca. Asa juga berbicara mengenai strategi menurunkan emisi rumah kaca seperti meminimalisir penggunaan energy dari penerangan, pencegahan terhadap perjalanan yang tidak perlu dengan menggunakan video konferens, dan lebih menggunakan sistem informasi kesehatan. Penggunaan telemedicine sangat bermanfaat terhadap jarak yang jauh, sumber daya yang minim, dan dengan mobilitas yang rendah seperti cuaca dingin, hujan , winter ddan lain-lain. Untuk lebih jelasnya Materi Asa Holmner
Dr Lutfan membahas mengenai keTerkaitan perubahan iklim dan ehealth, bahwa ada terminologi yang perlu ditegaskan terkait dengan perubahan iklim yaitu mitigasi dan adaptasi. Mitigasi lebih bertujuan untuk mengurangi greenhouse gas yang diyakini menyebabkan perubahan iklim, sementara mitigasi terkait dengan respon adaptasi terhadap dampak dari perubahan iklim. Meski berbeda, keduanya sama-sama diperlukan sinerginya untuk menghadapi perubahan iklim dan akan terkait dengan strategi eHealthnya. Pembicara mempresentasikan inisiatif eHealth di Indonesia terutama di level administrasi tingkat kabupaten dan provinsi, dimana sudah banyak sekali inisitif pengembangan eHealth dalam berbagai format yang dilakukan oleh dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota.
Sebagai contoh disampaikan pengembangan Wide Area Network yang menghubungkan semua puskesmas di Kabupaten Wonosobo, dimana kontur geografinya ada dataran rendah dan pegunungan. Selain itu di Purworejo dilakukan pengembangan sistem pelaporan Malaria berbasis SMS. Dinas Kesehatan Gunungkidul juga tidak sedang mengembangkan sistem informasi berbasis komputer untuk puskesmas-puskesmasnya yang memfasilitasi rekam medis pasien dan juga peresepan elektronik. Tidak kalah juga berbagai program seperti KIA, Malaria maupun surveilans mengembangkan berbagai aplikasi berbasis IT untuk mendukung aktivitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa inistiatif terkait eHealth sudah dilakukan meskipun masih dalam tahap awal dan lebih kepada untuk mendokumentasi dan pelaporan. Akan tetapi hal ini juga sudah relevan dengan aktivitas terkait dengan perubahan iklim, dimana mengurangi penggunaan kertas yang produksinya sangat tergantung dengan keberadaan pohon dan hutan. Inisiatif eHealth menjadi sangat populer di berbagai daerah meskipun alasannya belum langsung terkait dengan isu perubahan iklim. Pengambangan eHealth saat ini lebih lebih bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Meski merupakan tantangan, mengenalkan pentingnya isu perubahan iklim dan mengkaitkan dengan pengembangan eHealth yang dilakukan adalah strategi yang baik dan penting. Materi Silahkan
Sesi 3 : Konsultasi menggunakan Cardiac Echo oleh Kurt Boman dan Mona Olofsson serta Telemedicine oleh Thomas Molen dan Goran Algers
Sesi ini menceritakan tentang bagaimana efektifitasnya penggunaan Tele Medicine yang telah digunakan oleh dr Kurt Boman dan Mona Olofsson seorang BMO (Bio Medic Officer)
Latar belakang dari dilakukannya Tele-echo adalah karena jarak yang jauh, mahalnya biaya transport dan akses untuk bertemu dengan spesialis sangat sulit. Terutama pada kasus gagal Jantung kronik yang sering dijumpai pada orang tua, juga banyaknya pasien inap dan rawat jalan yang menderita penyakit ini. Tujuan dilakukan a Tele-Echo adalah penegakan diagnosa yang tepat dan lebih dini, optimal terapi, memudahkan untuk follow up, biaya lebih murah dan prognosis yang jelas akan lebih baik. Tele-echo melibatkan pasien, dokter umum, dokter spesialis dan ahli sonografer, dan proyek ini dimulai sejak tahun 2004 di puskesmas ( Primary Health Care) dengan menggunakan Robot echo.
Keuntungan yang didapat adalah bahwa pasien akan lebih merasa nyaman karena dia cukup memeriksa di puskesmas tempat dia biasa periksa dan dengan dokter umum tempat dia biasa berkonsultasi. Dengan penggunaan Tele ini maka pasien dan dokter umum bersama-sama menerima keterangan dari dokter spesialis dengan waktu yang lebih singkat karena segera dikonsultasikan ke dokter spesialis.
Materi Selengkapnya silahkan
Tidak jauh berbeda dengan pembicara sebelumnya, Thomas Molen dan Goran Algers membahas mengenai kelebihan dalam mendiagnosa pasien dengan menggunakan Telemedicine. Ini dilatar belakangi oleh jauhnya jarak didaerah terpencil dan bagaimana mempermudah mereka dalam konsultasi dengan dokter yang diharapkan. Telemedicine ini bertujuan meningkatkan aksesibilitas, mengevaluasi dan monitoring tujuan terapi , melakukan intervensi jarak jauh dan meningkatkan cakupan rehabilitasi. Kemudahan teknologi ini bahkan memungkinkan pasien dapat konsultasi dari rumah dengan menggunakan peralatan seperti laptop dan langsung berkonsultasi lewat video kepada dokter atau tenaga ahli yang dibutuhkan.
Refleksi Hari Kedua
{xtypo_code}Hari kedua memberikan pemahaman bahwa aspek climate change sudah menjadi hal yang masuk dalam perencanaan dan pelaksanaan program sehari hari di pemerintah Swedia. Dalam konteks mitigasi dan adaptasi climate change di sektor kesehatan terlihat bahwa ada langkah langkah riil. Situasi ini yang masih belum banyak terjadi di Indonesia. Dapat dikatakan bahwa situasi di Indonesia masih jauh tertinggal dengan Swedia. Tantangannya adalah bagaimana mitigasi dan adaptasi Climate Change dapat diterapkan di Indonesia.{/xtypo_code}Gallery Kegiatan
{gallery}2013/umea/H2{/gallery}