Flu memang bukan penyakit baru. Setiap pergantian musim dari penghujan ke kemarau atau sebaliknya, wabah flu selalu datang menyerang banyak orang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ada satu jenis flu yang jadi buah bibir. Namanya flu singapura. Dalam ilmu kedokteran flu ini dikenal dengan sebutan Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD).
Gejala flu jenis ini sama seperti flu pada umumnya. Hanya, jika menyerang pada anak-anak, flu ini bisa memunculkan bintik-bintik merah berisi cairan di telapak tangan, kaki, maupun di mulut. Mirip seperti cacar.
Flu ini ditularkan oleh kelompok virus keluarga Picornaviridae yang termasuk dalam kelompok Enterovirus, Rhinovirus dan sebagainya. Termasuk di dalamnya adalah kelompok enterovirus yang terdiri dari virus Coxsackie A, B, Echovirus dan Enterovirus itu sendiri. Penyebab terbanyak adalah kelompok Coxsakie A16 (CA16), dan Enterovirus 71 (EV71).
Dokter spesialis paru Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM), Sumardi, mengatakan anak-anak mudah terserang flu ini karena daya tahan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa. "Kalau orang dewasa yang kena, paling cuma muncul sariawan saja,'' katanya.
Hal senada diungkapkan Frans Abedbego Barus, dokter spesialis paru di Rumahsakit Omni Pulomas. Menurutnya imun yang terdapat pada anak-anak belum sebanyak orang dewasa. Pada orang dewasa, jika terkena satu penyakit maka tubuh akan membentuk sel memori, sehingga tidak akan terkena penyakit yang sama untuk kedua kalinya. "Sedangkan anak-anak di bawah usia 10 tahun, memori imunnya atau sel antibodi belum sama dengan orang dewasa," katanya.
Awas daya tahan tubuh turun
Menurut Frans, banyak jenis virus flu atau infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan selalu berubah sehingga membuat orang dewasa juga sering terserang flu. "Tapi kalau daya tahan tubuhnya kuat, kemungkinan terserangnya sangat kecil. Karena flu hanya menyerang ketika daya tubuh sedang menurun," jelasnya.
Hadiarto Mangunnegoro, dokter spesialis paru di Rumah Sakit Asri, mengatakan tidak ada obat khusus untuk mengatasi virus flu ini. Dokter hanya bisa memberikan multivitamin untuk menaikkan daya tahan tubuh.
Selain itu, dokter memberikan obat yang biasanya dipakai penderita influenza, obat penurun panas untuk mengatasi demam, dan salep untuk bintik-bintik di kulit. "Penderita akan sembuh dengan sendirinya jika daya tahan tubuhnya sudah membaik," kata dia.
Sama seperti flu jenis lain, flu singapura mudah menular saat terjadi kontak langsung dengan si penderita. Misalnya saat berbicara, batuk, atau bersin. Meski bukan penyakit mematikan, flu ini harus diwaspadai
Nah, untuk mencegah penularan virus, sebaiknya penderita tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain, terutama pada anak-anak. Jika ingin beraktivitas, sebaiknya menggunakan masker.
Bagi yang belum terkena, Frans menyarankan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat dan makanan bergizi. Pasalnya, jika hanya mengandalkan vaksin, tidak akan efektif lantaran virus flu bersifat mudah bermutasi.
Kalau menyuntikkan vaksin, diperkirakan hanya bertahan satu sampai dua tahun. Tidak seperti vaksin hepatitis dan campak yang bisa buat seumur hidup. "Vaksin flu banyak ragamnya, kalau tidak tepat, hasilnya juga tidak maksimal," pungkas Frans.