INILAH.COM, Bukittinggi - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bukittinggi, Sumatera Barat, mendeteksi Gunung Marapi meletus dua kali sepanjang Kamis (23/2/2012).
"Letusan terjadi pada pukul 00.23 WIB dan pukul 01.43 WIB. Apakah letusan itu disertai semburan abu vulkanik atau tidak, belum dapat diketahui, karena terjadinya pada malam hari," kata petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi Suparmo di Bukittinggi, Kamis (23/2/2012).
Menurut dia, selain letusan terjadi pada gunung yang ketinggiannya 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, juga tercatat oleh alat seismograf terjadi gempa vulkanik dangkal tiga kali, dan gempa vulkanik jauh satu kali.
"Amplitudo akibat letusan terjadi sebanyak dua kali pada gunung berkisaran 1 sampai 4 milimeter. Sedangkan amplitudo akibat vulkanik dangkal dan jauh berkisaran 1 sampai 2 milimeter," kata dia.
Ia mengatakan kekuatan letusan terjadi pada gunung sebanyak dua kali itu hanya berskala rendah sehingga tidak ada menyemburkan lahar atau material lainnya.
"Saat ini gunung cendrung ditutup kabut asap sehingga pemantauan secara visual tidak dapat dilakukan. Contohnya sejak pagi sampai sore gunung terlihat ditutup kabut. Pemantauan akan difokuskan dengan alat seismometer dan satu digital analog itu," katanya.
Ia berharap, warga yang tinggal di bawah kaki gunung supaya tetap meningkatkan kewaspadaan karena gunung masih mengeluarkan hembusan, letusan dan gempa vulkanik, meski sudah cenderung turun dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
"Letusan gunung yang mulai menurun bukan berarti tidak lagi meletus, untuk itu warga diharapkan tetap waspada karena status gunung masih waspada level II," katanya.
Sejak gunung mengalami peningkatan aktivitas pada 3 Agustus 2011, PVMBG telah memasang seismometer dan satu digital analog di ketinggian 2.000 meter di Nagari Batu Palano dan satu alat lainnya ditempatkan pada ketinggian 1.500 meter di Nagari Lasi.
Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Gunung Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun luar Sumatera Barat.