Gunung Api Marapi kembali meletus dan menyemburkan abu vulkanik dari mulut kawah sekitar pukul 07.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB, Selasa (20/9). Asap tebal dan pekat terlihat membubung tinggi hingga 500 meter dari kawah disertai hujan abu vulkanik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyebutkan, letusan kali ini lebih besar dibandingkan ketika status gunung api itu meningkat menjadi waspada pada 3 Agustus lalu.
Kondisi ini sempat membuat warga sekitar Gunung Marapi cemas. Namun, setelah memastikan kondisi Gunung Marapi aman, mereka kembali beraktivitas seperti biasa termasuk berkebun di lereng Marapi.Yulnegsih, 26, warga Nagari Sungaipua, Kecamatan Sungaipua, Kabupaten Agam menyebutkan, letusan Gunung Marapi sempat mengeluarkan asap hitam pekat. “Setelah kira-kira satu jam kemudian, warga kembali beraktivitas seperti biasa,” ungkap Yulnengsih.
Letusan kali ini tercatat jadi letusan ke-70 sejak sebulan terakhir. Artinya, mengalami peningkatan ketimbang bulan lalu hanya 37 kali letusan. Biarpun begitu, masyarakat masih menganggap biasa letusan yang terjadi. Pihak Pos Pemantau Gunung Marapi Bukittinggi mengimbau, warga terus memantau secara visual guna mengurangi risiko bencana.
Pos Pemantauan Gunung Marapi Bukittinggi sendiri mencatat, sepanjang bulan ini tercatat 46 kali gempa tektonik jauh, 9 kali tektonik lokal, 4 kali gempa vulkanik dalam, 73 kali gempa vulkanik dangkal dan 17 kali tremor. Kepala Pos Pemantauan Gunung Marapi Bukittinggi, Warseno mengungkapkan, laporan di lapangan menyebutkan terlihat semburan abu vulkanik tipis di sekitar wilayah Sungaipua, Agam
sumber:padangexpres