TERNATE-Bencana banjir air bah kiriman dari Gunung Gamalama, yang merusakkan ratusan rumah warga dan menewaskan tiga jiwa plus lima yg terluka, memaksa Pemerintah setempat untuk kembali menetapkan kondisi tanggap darurat di Ternate.
Setelah melalui rapat yang digelar di kantor Walikota Ternate, Pemkot akhirnya menetapkan masa tanggap darurat pasca banjir yang terjadi selama 30 hari.
“Dalam rapat yang dihadiri Walikota dan para Muspida diputuskan tanggap darurat selama sebulan hingga 27 Januari nanti,” kata anggota DPRD Ternate, Asghar Saleh pada Okezone, Rabu (28/12/2011).
Keputusan dikeluarkannya masa tanggap darurat itu berdasarkan kondisi di lapangan bahwa kerusakan akibat terjangan lahar dingin itu disebabkan rusaknya tanggul penahan banjir di sejumlah titik kali mati rusak parah hingga dibutuhkan perbaikan secepatnya.
Warga dihimbau juga agar tetap waspada mengingat berdasarkan data BMKG, curah hujan yang terjadi bakal lebat dalam bulan Desember hingga Januari nanti.
“Ini berimbas ancaman lahar dingin dan air bah yang beresiko sangat tinggi,” tambah anggota Komisi III dari fraksi Golkar itu.
Banjir air bah ini sendiri menewaskan tiga orang dan lima terluka yang kini dirawat intensif di unit gawat darurat RSUD Chasan Boesoeri Ternate. Mereka yang terluka itu antara lain, Risal (48 tahun), Nurdiana (24 tahun), Adhar (10 tahun), Ruslan (29 tahun) dan Restika (6 tahun). Kesemuanya merupakan warga Tubo, Ternate Utara.
Hingga kini Pemkot sendiri masih terus mendata jumlah kerusakan akibat banjir tersebut. Diperkirakan ratusan rumah rusak, bahkan empat diantaranya lenyap tersapu banjir.