logo2

ugm-logo

Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat Lokal

Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) memberdayakan masyarakat untuk terlibat aktif dan proaktif dalam penanggulangan bencana. Pelibatan masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam penanggulangan bencana, terutama mengingat nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat itu sendiri seperti nilai agama dan kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengimplementasikan model CDM berbasis agama dan kearifan lokal masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia. Dengan menggunakan desain Research and Development (R&D) dengan model generik adaptif Creswell dari Gall dan Borg, peneliti membuat, mengimplementasikan dan mengevaluasi model PBBM berbasis agama dan kearifan lokal beberapa nagari (desa) di Sumatera Barat yang rawan bencana alam. Temuan penelitian pada tahap perumusan model telah dilakukan, dielaborasi dan dikembangkan dengan memasukkan nilai-nilai lokal seperti ritual dan upacara, bersama dengan hukum adat yang mengatur perilaku, dan memperkuat kohesi sosial agar lebih aplikatif, praktis dan efektif dalam manajemen Bencana. Selanjutnya dilakukan uji kuantitatif agar model ini memiliki nilai kepraktisan dan efektifitas untuk diterapkan pada masyarakat lain di setiap daerah bencana. Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di jurnal NCBI

SELENGKAPNYA

Menuju Rekonseptualisasi Fase Manajemen Risiko Bencana

Cara bencana dikelola, atau bahkan salah dikelola, sering digambarkan secara diagram sebagai “siklus bencana”. Aspek siklus dari konsep manajemen bencana (risiko), yang terdiri dari berbagai fase operasional, dalam beberapa tahun terakhir, telah dikritik karena mengkonseptualisasikan dan mewakili bencana dengan cara yang terlalu sederhana yang biasanya dimulai dengan “peristiwa” bencana dan kemudian mengarah ke bencana, lalu bencana lagi. Pemikiran siklus seperti itu telah terbukti tidak terlalu berguna untuk kompleksitas yang terkait dengan pemahaman bencana dan risikonya. Makalah ini bertujuan untuk menyajikan konseptualisasi alternatif dari fase Manajemen Risiko Bencana, dengan cara yang dapat lebih baik dalam mempertimbangkan akar penyebab yang mendasari yang menciptakan tingkat kerentanan yang berbeda. Makalah konseptual yang dikembangkan, melalui tinjauan literatur dan diskusi antara penulis, sebagai tandingan dari “siklus bencana” yang meluas. “Heliks Manajemen Risiko Bencana (DRM)” disajikan sebagai cara alternatif untuk mengkonseptualisasikan fase - fase DRM. Konseptualisasi heliks fase DRM yang disajikan dalam makalah ini sengaja disajikan untuk memulai diskusi (bukan sebagai titik akhir) tentang cara terbaik untuk menjauh dari kendala "siklus bencana".  Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di Research Gate

Selengkapnya

More Articles ...