logo2

ugm-logo

Serah Terima Fasilitator Perencanaan Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan kepada Daerah Sulawesi Tengah oleh PKMK FK - KMK UGM

penyerahan fasilitator 1

PKMK FK - KMK UGM akan terus bekerja sama dengan fasilitator lokal dalam rangka melakukan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis Kesehatan di Sulawesi Tengah. Pengembangan kapasitas lokal ini juga menjadi salah satu program pengembangan kapasitas sumber daya di daerah dalam penanganan bencana dan krisis kesehatan. Peningkatan kapasitas fasilitator lokal sidah dilaksankan sejak November 2020, dimulai dari Training of Trainer (TOT) Perencanaan Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan. Fasilitator lokal sudah memilih materi yang mereka minati dan menjadi materi ajar ketika ada pelatihan penyusunan disaster plan. Harapannya fasilitator lokal tidak hanya sekedar mengetahui gambaran umum dari materi ajar tetapi benar - benar memahami konsep materi dan tujuan dari materi.

Selengkapnya

Kesiapsiagaan Bencana dan Kompetensi Profesional Diantara Penyedia Layanan Kesehatan

Kesiapsiagaan rumah sakit terhadap kejadian korban massal dan tanggap bencana meliputi kegiatan, program dan sistem yang dikembangkan dan dilaksanakan sebelum kejadian. Langkah - langkah ini dirancang untuk memberikan perawatan medis yang diperlukan kepada para korban bencana, dan untuk meminimalkan dampak negatif dari peristiwa individu pada layanan medis. Hingga saat ini, belum ada survei sistematis di Polandia mengenai kesiapan rumah sakit, serta tenaga medis, untuk menangani insiden korban massal. Akibatnya, sedikit yang diketahui tentang pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi profesional petugas kesehatan. Tujuan dari studi percontohan ini untuk memulai eksplorasi dan pendataan kompetensi tenaga kesehatan, selain mengkaji kesiapan rumah sakit untuk insiden korban massal. Memanfaatkan survei anonim dari sampel acak, 134 penyedia layanan kesehatan diminta untuk menjawab pertanyaan tentang kompetensi yang mereka butuhkan, dan kesiapsiagaan rumah sakit selama tanggap bencana. Ternyata subjek tes mengevaluasi kesiapsiagaan mereka sendiri untuk insiden korban massal dan bencana lebih baik daripada kesiapsiagaan tempat kerja mereka saat ini. Studi percontohan menunjukkan bahwa kuesioner yang dirancang dengan baik dapat digunakan untuk menilai hubungan antara kesiapsiagaan rumah sakit dan staf dan efisiensi tanggap bencana. Evaluasi kesiapsiagaan dan efektivitas tanggap bencana merupakan sarana untuk menemukan dan menghilangkan kemungkinan kesenjangan dan kelemahan dalam berfungsinya dan efektifnya manajemen rumah sakit selama insiden korban massal.  Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di jurnal MDPI.

Selengkapnya

More Articles ...