logo2

ugm-logo

Kesiapsiagaan Bencana Alam di Lingkungan Multi Hazard

https://cdn.britannica.com/s:690x388,c:crop/86/7486-050-6423D01A/Chile.jpg

Multi hazard yang berkembang dimana jutaan orang di dunia terpapar menyoroti pentingnya memastikan bahwa populasi semakin siap. Tujuan dari studi ini untuk melaporkan tingkat kesiapsiagaan komunitas yang terpapar dua bencana alam dan mengidentifikasi karakteristik sosiodemografi utama dari kelompok dengan tingkat kesiapsiagaan yang berbeda. Sebuah survei dilakukan pada 476 peserta dari dua lokasi di wilayah Atacama di utara Chili selama musim semi 2015. Tingkat kesiapsiagaan mereka di rumah dan di tempat kerja dinilai untuk menghadapi dua jenis bencana alam: gempa bumi dan banjir. Bahwa para peserta secara signifikan lebih siap menghadapi gempa bumi daripada banjir, yang mengirimkan peringatan serius kepada pemerintah daerah, mengingat banjir telah menyebabkan korban jiwa dan material terbesar dalam sejarah bencana alam baru - baru ini di kawasan itu. Laki - laki diklaim lebih siap daripada perempuan dalam menghadapi banjir, sesuatu yang penulis kaitkan dengan karakteristik tertentu dari sektor pekerjaan utama untuk laki - laki dan perempuan di wilayah tersebut. Kontribusi potensial perusahaan besar pada tingkat kesiapsiagaan masyarakat di daerah tempat mereka beroperasi dibahas. Profil sosiodemografi individu dengan tingkat kesiapsiagaan tertinggi dalam lingkungan dengan berbagai bahaya alam adalah orang - orang berusia antara 30 dan 59 tahun, yang tinggal bersama pasangan dan anak - anak usia sekolah. Implikasi dari hasil yang berkaitan dengan institusi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana pengurangan risiko bencana, kebijakan dan program dalam lingkungan multi hazard dibahas.  Artikel ini dipublikasikan pada 2019 di jurnal PLOS One

SELENGKAPNYA

Mengelola Bencana di Tengah Pandemi COVID-19: Pendekatan Respons Terhadap Bencana Banjir

Dunia menghadapi kesulitan dalam menangani bencana sembari melakukan upaya untuk memperlambat penyebaran COVID-19. Makalah ini bertujuan untuk mengusulkan kebijakan dan pendekatan untuk mengelola dua bencana banjir dan COVID-19. Ini meninjau upaya yang sedang berlangsung dari organisasi di bidang bantuan kemanusiaan, air dan sanitasi, manajemen bencana dan kesehatan. Berdasarkan tinjauan kerja, kebijakan itu direkomendasikan. Tujuan kebijakan tersebut adalah untuk melindungi kehidupan manusia, khususnya kelompok rentan, dari perspektif keamanan manusia. Organisasi dan komunitas lokal memainkan peran penting dalam manajemen bencana, dan informasi risiko yang didukung oleh pengetahuan ilmiah sangatlah penting. Seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman manajemen bencana, berbagai organisasi termasuk kesehatan dan air harus dikoordinasikan untuk melakukan tindakan. Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di jurnal Elsevier Public Health Emergency Collection

SELENGKAPNYA

More Articles ...