logo2

ugm-logo

Tanggulangi Banjir, Desa Sitiarjo Kabupaten Malang Gelar Sekolah Sungai

Tanggulangi Banjir, Desa Sitiarjo Kabupaten Malang Gelar Sekolah Sungai

MALANGTODAY.NET – Beberapa waktu lalu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei meresmikan gerakan sekolah sungai untuk pengurangan resiko bencana di Kali Woro Purba Klaten, Jawa Tengah.

Menindaklajuti hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang juga akan menggelar workshop sekolah sungai. Direncanakan, workshop sekolah sungai itu digelar pada pertengahan November mendatang.

Lokasi yang di pilih BPBD nanti adalah Sungai Panguluran yang berada di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Tujuan dari gerakan sekolah ini adalah untuk melatih dan membekali calon fasilitator, sehingga dapat menumbuhkan komitmen serta meningkatkan kapasitas dalam mengelola atau memanfaatkan sumber daya air dan sungai dalam rangka gerakan pengurangan resiko bencana.

 

“Pertama dilakukan di Kecamatan Tirtoyudo, yaitu di Desa Pujiharjo, dan yang kedua nanti kita akan lakukan di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan, tepatnya di Sungai Panguluran,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, Selasa (31/10).

Sejumlah kegiatan dalam sekolah sungai juga sudah disiapkan sedemikian rupa oleh BPBD Kabupaten Malang. Kegiatan itu berupa bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS) dan penanaman 10.000 bibit pohon.

Dipilihnya Sungai Panguluran sebagai lokasi workshop sekolah sungai karena melihat kondisi sungai dalam 4 tahun terakhir jika hujan deras melanda berakibat pada banjir.

“Pemilihan lokasi disana karena pertimbangan sungai-sungai yang ada, melihat 4 tahunan ini banjir juga melanda Sungai Pangluruan. Dengan adanya sekolah ini disana paling tidak kalau misalnya terjadi banjir lagi sungai itu tidak membawa banyak material,” tambahnya.

BNPB Prediksi Puncak Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Januari 2018

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempredikasi puncak bencana, misalnya banjir dan tanah longsor, terjadi pada bulan Januari 2018.

Pasalnya, pada bulan Januari, intensitas hujan di wilayah Indonesia akan meningkat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan hal itu, saat menggelar jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2017).

"Puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Januari. Biasanya di bulan Januari itu akan lebih banyak bencana banjir, longsor, dan puting beliung," kata Sutopo.

Selain itu, ia mengatakan saat ini pola hujan di Indonesia sudah berubah dibanding 30 tahun lalu. Sebelumnya, dalam satu tahun pola cuaca diperediksi hanya 6 bulan kemarau, 6 bulan musim hujan.

"Sekarang musim hujan hanya berlangsung rata-rata dalam waktu empat bulan," terang Sutopo.

Sutopo menjelaskan meski volume air hujan relatif masih sama, hal tersebut menyebabkan sering terjadinya hujan ekstrem.

Untuk mengantisi hal tersebut, BNPB akan terus melakukan upaya-upaya untuk menanggulangi masalah tersebut.

Penanganan banjir yang dilakukan BNPB sendiri di antaranya, dengan melakukan sosialisasi, penguatan bantuan logistik peralatan, penetapan status siaga dan pemberian bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebelum terjadinya bencana.(*)

More Articles ...